Definisi Etiologi Epidemiologi Karsinoma Nasofaring 1. Anatomi Nasofaring

Gambar 2.1.1 Anatomi Nasofaring Sumber : Atlas of Human Anatomy, 6 th Edition,Frank Netter.

2.1.2. Definisi

Karsinoma nasofaring adalah tumor yang berasal dari sel-sel epitel yang menutupi permukaan nasofaring.Penyebab utama adalah virus Epstein-Barr.Biasanya tumor ganas ini tumbuh dari fossa Rossenmuller dan dapat meluas ke hidung, tenggorok, serta dasar tengkorok. Gejala utama biasanya terjadi pada leher, hidung, dan telinga. 6 Karsinoma nasofaring pertama dilaporkan oleh Regand dan Schmincke pada tahun 1921.Karsinoma ini terkenal sebagai tumor yang berpotensi tinggi untuk metastase regional maupun jauh. 2

2.1.3. Etiologi

Penyebab pasti Karsinoma nasofaring sampai saat ini masih belum diketahui, namun beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik diyakini sebagai penyebab. 13 Epstein-Barr merupakan penyebab utama timbulnya penyakit ini. Virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan tetap tinggal di sana tanpa menyebabkan suatu Universitas Sumatra Utara kelainan dalam jangka waktu yang lama. 17 Faktor ekstrintik adalah : a. Virus Epstein-Barr b. Karsinogen Lingkungan Faktor ekstrintik adalah: a. Genetik b. Lingkungan c. Jenis Kelamin

2.1.4. Epidemiologi

Insiden Karsinoma nasofaring yang palng tinggi adalah pada ras Mongoloid di Asia dan China Selatan, dengan frekuensi 100 kali dibanding frekuensi Karsinoma nasofaring pada ras Kaukasia. Prevalensi Karsinoma nasofaring pada populasi Jepang dan Indian dilaporkan sangat rendah. Sedangkan prevalensi yang sedang, dijumpai di Malaysia, Singapura, Israel, Alaska, dan pada penduduk emigran China selatan di Amerika Serikat. Prevalensi Karsinoma nasofaring di Provinsi Guangdon China Selatan adalah 39,84100.000 penduduk. Penderita Karsinoma nasofaring dijumpai 32 dari seluruh penderita kanker dan merupakan jenis kanker yang paling banyak di kota Guangzhu. Di beberapa tempat lain, penderita Karsinoma nasofaring dijumpai tidak begitu banyak, seperti di Jordania dimana Karsinoma nasofaring hanya ditemukan 1 dari seluruh keganasan, dan di Karachi hanya 0,3 dari seluruh tumor ganas. Sebagai besar penderita Karsinoma nasofaring berumur diatas 20 tahun, dengan umur paling banyak antara 50-70 tahun. Penilitian di Taipe, menjumpai umur rata-rata penderita lebih muda yaitu 25 tahun. Insiden Karsinoma nasofaring meningkat setelah Universitas Sumatra Utara umur 20 tahun dan tidak ada lagi peningkatan insiden setelah umur 60 tahun. Sebesar 2 dari kasus Karsinoma nasofaring adalah penderita anak dan di Guangzhou ditemui 1 Karsinoma nasofaring berumur di bawah 14 tahun. Pada penelitian yang dilakukan di Medan 2008, kelompok umur penderita karsinoma nasofaring terbanyak adalah 50-59 tahun 29,1. Umur penderita yang paling muda adalah 21 tahun dan yang paling tua 77 tahun. Rata-rata umur pemderita pada penelitian ini adalah 48,8 tahun. Ditemukan kecendurangan penderita Karsinoma nasofaring laki-laki lebih banyak dari perempuan. Dari beberapa penelitian dijumpai perbandingan penderita laki-laki dan perenpuan adalah 4:1. Namun ada penelitian yang menemukan perbandingan laki-laki dan perempuan hanya 2:1.

2.1.5. Faktor Risiko