Panjaitan: “keluarga saya apabila sakit saya langsung berobat ke Bidan karena itu yang paling dekat, dan bisa di panggil kerumah”.
5.2.15 Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Pendidikan Anak Jenjang Tertinggi dalam Keluarga
Tabel 5.21
Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Pendidikan Anak pada Jenjang yang Tinggi dalam Keluarga
NO Kategori Frekuensi
Persentase 1 SD
3 11,53
2 SMP 8
30,76 3 SMA
11 42,30
4 PERGURUAN TINGGI
4 15,38
Jumlah 26 100
Sumber: Kusioner 2014 Distribusi responden berdasarkan kondisi pendidikan anak pada jenjang
yang tinggi dalam keluarga, dimana dalam suatu keluarga terdapat salah satu anak yang masih bersekolah namun di kategorikan pendidikan tertinggi anak yang
disekolahkan.makasemakin banyak anak yang sekolah dan semakin tinggi sekolahnya maka biaya yang di keluarkan keluargapun semakin tinggi
juga.Berdasarkan Tabel 5.21bahwa seluruh responden sedang menyekolahkan anaknya baik itu tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Responden
Universitas Sumatera Utara
menyadari bahwa pendidikan itu penting untuk masa depan anak-anaknya dan responden berharap agar suatu hari kelak anaknya akan sukses dan tidak menjadi
petani seperti mereka. Tanggungan pendidikan anak dalam keluarga sangat mempengaruhi
jumlah kebutuhan dalam keluarga. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka akan semakin besar dana yang harus di keluarkan, tetapi hal tersebut tidak
menjadi masalah bagi responden asalkan ada kemauan anak untuk sekolah dengan baik, sehingga nantinya bisa membagakan keluarga. Jika pendidikan anak sampai
pada jenjang yang tinggi maka responden mengaku mereka akan bangga dan lebih di hargai oleh orang-orang disekitarnya.
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Herlina Panjaitan: “anak saya sekarang lagi sekolah di perguruan tinggi, dimana biayanya relative mahal tetapi
saya harus lebih bekerja keras supaya nanti anak saya menjadi orang suskses tidak seperti saya”.
Universitas Sumatera Utara
5.2.16 JawabanResponden Berdasarkan Sumber Dana Pendidikan Anak Tabel 5.22
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Dana Pendidikan Anak NO Sumber
Dana Frekuensi
Persentase 1 Sendiri
4 15,38
2 Berdua dengan Suami
22 84,61
Jumlah 26 100
Sumber: Kuesioner 2014 Berdasarkan tabel 5.22 dapat di ketahui bahwa sumber dari biaya
pendidikan anak responden sebagian besar berasal dari hasil dari kerja sama antara responden dengan suaminya yaitu sekitar sedangkanrespondenmembiayai
pendidikan anak dengan sendiri karena suami responden tidak terlalu memikirkan dan mempedulikan biaya pendidikan anak dan suami tidak mau bekerja dan ada
juga faktor karena suaminya sakit-sakitan sehingga responden mengambil alih dalam pemenuhan biaya pendidikan anak.
Hasil wawancara dengan Ibu Torsi Boru Pakpahan: “ biaya pendidikan anak saya paling banyak menanggung adalah saya sendiri, karena suami saya
kurang mempedulikan pendidikan anak, karena menurut suami saya lulus SMA sudah bisa mencari kerja, padahal kemauan anak saya sangat tinggi untuk
sekolah kejenjang yang lebih tinggi, dan dia juga mempunyai prestasi yang bagus, makanya saya sanggupkan untuk membiayai pendidikan anak saya
meskipun suami saya kurang peduli tentang pendidikan anak”.
Universitas Sumatera Utara
5.2.17Jawaban Responden Berdasarkan Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan Keluarga
Tabel5.23
Distribusi Responden Berdasarkan Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan Keluarga
NO Pengambilan Keputusan
Frekuensi Persentase
1 Sangat sering
14 53,84
2 Sering 12
46,15 Jumlah
26 100 Sumber: Kuesioner 2014
Desa Lawe Tua persatuan perempuan masih sering dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dalam keluarga. Berdasarkan tabel 5.23 terlihat
bahwa responden masih dilibatkan dalam keputusan keluarga misalnya menegenai pendidikan anak, menegenai kegiatan social misalnya pesta adat akan di hadiri
atau tidak. Responden masih terlibat dalam pengambilan keputusan keluarga. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Erna: “Saya dan suami sering berunding
dalam hal pendidikan anak dan keputusan itu kami buat hasil dari musyawarah kami berdua dengan suami.
Universitas Sumatera Utara
5.2.18 Jawaban Responden Berdasarkan Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan Masyarakat