Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Kerangka Pemikiran

Kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya perempuan sebagai ibu rumah tangga dan identik dengan mengurus rumah tangga, dari mulai mengurus anak, mencuci, memasak hingga mengatur masalah keuangan rumah tangga. Begitu besarnya peranan perempuan sebagai ibu rumah tangga sehingga potensi kaum perempuan dipandang lebih banyak dimanfaatkan dalam sektor domestik berbeda dengan laki-laki, tugas mereka adalah sebagai kepala rumahtangga yang fungsinya adalah mncari nafkah bagi keluarga untuk kelamgsungan hidup keluarga. Seiring dengan perkembangan zaman dan adanya emansipasi, terjadilah perubahan terhadap perempuan, mereka sudah ikut berperan aktif dalam mencari nafkah untuk keluarga, hal ini di dorong karena semakin meningkatnya kebutuhan keluarga, dan kemiskinan keluarga yang meningkat mengharuskan perempuan tidak bisa duduk diam menunggu penghasilan dari suami atau laki-laki. dan perempuan ikut berpartisipasi di ranah publik bersama dengan laki-laki dalam mencari nafkah untuk meningkatkan sosial ekonomi keluarga. Desa Lawe Tua Persatuan Kecamatan Lawe Sigala-gala, perempuan sudah berkontribusi untuk menambah perekonomian melalui pertanian, hal ini sudah berlangsung sejak lama dan perempuan di desa ini sudah cukup penting berperan dalam melakukan aktivitas usaha tani, perempuan memiliki peranan yang cukup penting seperti penyemaian benih, dan penanaman, samapai panen bahkan sampai juga pada pemasaran hasil panen. Perempuan Desa Lawe Tua Universitas Sumatera Utara Persatuan lebih banyak bekerja di sektor pertanian dengan berbagai alasan. keterlibatan perempuan untuk mencari nafkah sudah menjadi hal yang biasa. Perempuan petani di Desa Lawe Tua Persatuan bekerja di sektor pertanian dan sektor domestik dan hal ini tidak bisa dipungkiri mereka sudah melakukan beban ganda dalam keluarga, peran beban ganda tidak asing lagi bagi kaum perempuan di desa ini. Perempuan secara tidak langsung memiliki jam kerja yang lebih banyak dari laki-laki, dipagi hari petani perempuan pergi kesawah dan setelah pulang dari sawah mereka masih mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sedangkan laki-laki pulang dari sawah mereka duduk di warung kopi.tanpa ikut berperan dalam pekerjaan rumah tangga.Laki-laki di desa ini masih mengangap kodrat perempuan tetap sebagai ibu rumah tangga yang tidak lepas dari pekerjaan rumah tangga meskipun mereka ikut bekerja mereka dianggap hanya membantu laki-laki dalam mencari nafkah. Perempuan yang bekerja di sektor pertanian sudah mampu memberikan kontribusi terhadap sosial ekonomi keluarga yaitu bertambahnya penghasilan yang digunakan untuk kebutuhan keluarga. Pengahasilan petani perempuan dan penghasilan suaminya dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pengan , perumahan, kesehatan, pendidikan anak, beserta modal usaha tani. Hasil pertanian yang di peroleh petani perempuan disisihkan sebagian sebagai tabungan keluarga untuk kebutuhan di masa depan, sehingga dengan perempuan bekerja pada sektor pertanian dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya dan ini sangat berpengaruh kepada kehidupan sosial seperti bagaimanapetani perempuan melakukan interaksi sosial baik terhadap lingkungan dan keluarganya pada saat dia melakukan pekerjaan sebagai petani dan ibu rumah tangga. Universitas Sumatera Utara Bagan Alur pikir

2.7 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional