sebatas wawancara seputar draft interview saja yang penulis dapati dari beliau. Namun dapat penulis simpulkan dari penuturan beliau tentang kegiatan PNPM
Mandiri di desanya, Program PNPM Mandiri di desa kurang berjalan baik dikarenakan masih banyak masalah yang dihadapi beliau dalam pengerjaan
program PNPM Mandiri. Salah satunya masalah kegiatan simpan pinjam yang dijalankan oleh ibu-ibu rumah tangga di desanya. Banyak dari mereka yang tidak
tepat waktu dalam mengembalikan pinjaman sehingga pemerintah daerah menghentikan untuk sementara program PNPM Mandiri di desanya.
4.1.5.2. Informan Biasa
1. Niati Hulu
Ibu 3 anak ini adalah masyarakat Desa Saitagaramba Kecamatan Gido. Ibu Niati Hulu tergabung dalam kelompok Usaha Talifuso yaitu kelompok usaha yang
beranggotakan 30 orang ibu rumah tangga yang bergerak dalam usaha pembuatan makanan ringan. Ibu Niati Hulu adalah ketua dari kelompok Usaha
Talifuso. Kelompok Usaha Talifuso ini mendapat bantuan dana BLM dari program PNPM Mandiri. Besar nya modal usaha yang didapatkan oleh kelompok
usaha tersebut adalah Rp.15.000.000 dengan perjanjian pengembalian dilakukan dalam 24 bulan. Sebagai seorang ketua beliau sangat bertanggungjawab dalam
mengelola amanat bantuan modal usaha ini. Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Niati Hulu, penulis mendapati bahwa kegiatan kelompok Usaha
Talifuso adalah binaan dari kantor BPMDK Kab. Nias. Sehingga sering sekali
Universitas Sumatera Utara
penyuluhan dan sosialisasi usaha di dapatkan langsung oleh kelompok usaha ini dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nias.
2. Fitaeman Harefa
Fitaeman Harefa adalah masyarakat Desa Saitagaramba yang berprofesi sebagai petani. Fitaeman Harefa belum berkeluarga dan masih tinggal bersama orang
tuanya. Namun dengan adanya kegiatan Program PNPM Mandiri di desanya Fitaeman Harefa menyempatkan diri untuk menjadi bagian dari anggota
masyarakat yang turut berpartisipasi dalam pengerjaan proyek PNPM Mandiri di desanya yaitu pembangunan jalan setapak. Motivasi Fitaeman Harefa atas
keikutsertaannya dalam kegiatan PNPM Mandiri didesanya adalah gaji yang dari kegiatan proyek PNPM tersebut yang dirasanya cukup untuk membantu
kehidupan keluarganya. Selain itu, Fitaeman Harefa juga senang dengan kegiatan PNPM Mandiri di desanya. Seperti yang disampaikannya kepada penulis ketika
berbincang-bincang dengan nya disela waktu istirahat makan, Fitaeman menuturkan bahwa : “Sudah lama sekali masyarakat desa mengharapkan jalan
untuk dibangun. Karena pembangunan jalan ini sangat membantu mempercepat proses pengangkutan hasil pertanian dari desa ke tempat penjualan. Saya merasa
sebagai masyarakat hiliotalua sangat senang dan bersukur atas pembangunan jalan in
i.” 3.
Haris Jaya Putra Zebua Haris Jaya Putra Zebua adalah masyarakat Desa Sirete Kecamatan Gido.
Alumnus Universitas Methodis ini kini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS di kecamatan Gido. Haris, biasa penulis sapa, sering ditugaskan oleh
Universitas Sumatera Utara
Camat Gido untuk membantu memantau pengerjaan kegiatan program PNPM di setiap desa di Kecamatan Gido. Tidak sulit bagi penulis untuk bertemu dan
berbincang-bincang dengan saudara Haris karena selain sering bertemu di Kantor Kecamatan Gido, saudara Haris juga merupakan teman akrab penulis ketika
masih SMA di SMA Negeri 1 Gunungsitoli. Keseharian saudara Haris banyak disibukkan dengan membuat laporan kegiatan peninjauan hasil kerja PNPM
Mandiri kepada Camat Gido. Saudara haris adalah sosok yang sangat santai dan bersahabat. Banyak bantuan data penelitian yang penulis dapatkan dari saudara
hari ketika melakukan kegiatan penelitian PNPM Mandiri di Kecamatan Gido. Selain dari seringnya saudara Haris mengantarkan penulis menjumpai setiap
informan saudara Haris juga membantu penulis dalam informasi-informasi terbaru tentang kegiatan program PNPM Mandiri di Kecamatan Gido. Seperti
info tentang kegiatan sosialisasi dan info-info lainnya seputar kegiatan PNPM
Mandiri di Kecamatan Gido. 4.2. Interpretasi Data
4.2.1. Latar Belakang PNPM Mandiri Perdesaan Di Desa Saitagaramba Kecamatan Gido