Pengaruh urutan kelahiran terhadap prestasi belajar mahasiswa AKPER PGRI

faktor tersebut dapat dikembangkan dan dieksplorasi untuk tujuan yang tepat dalam hal ini adalah meraih prestasi belajar yang tinggi sebagai indikator kesuksesan di bidang akademik dan sukses adalah hak setiap orang.

2. Pengaruh urutan kelahiran terhadap prestasi belajar mahasiswa AKPER PGRI

Kediri Hasil Penelitian menunjukkan urutan kelahiran tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan prestasi belajar. Hasil uji statistik ”Spearman Correlation” menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,102 dengan tingkat signifikansi 0,304. Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan dari luar. Faktor dari luar salah satunya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga tempat anak berkembang menduduki tempat terpenting bagi terbentuknya pribadi anak secara keseluruhan. Pengalaman anak dalam interaksi sosial suatu keluarga turut menentukan corak tingkah laku terhadap orang lain di keluarganya, dan juga berpengaruh terhadap keberhasilan di sekolah. Lestari, 2008 Kenyataan yang ada di tempat penelitian, sebagian besar responden tinggal di sekitar kampus oleh karena mereka berasal dari luar kediri NTT, Sumatera, Kalimantan, Madura, Banyuwangi, dll sehingga kontrol dari keluarga juga tidak sama dibandingkan mereka yang tinggal bersama orang tua. Responden yang berasal dari luar kota kediri sejumlah 77 orang 74,76 dan dari kota kediri sejumlah 26 orang 25,24. Dugaan peneliti bahwa terdapat faktor yang melekat pada urutan kelahiran yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang seperti tuntutan orang tua, tanggung jawab, kemandirian, perhatian orang tua dan kedisiplinan. Ternyata hasil penelitian tidak menunjukkan demikian, dari hasil uji correlation spearman didapatkan tidak terdapat hubungan antara urutan kelahiran dengan tuntutan orang tua dengan nilai p = 0,897, tidak terdapat hubungan antara urutan kelahiran dengan tanggung jawab dengan nilai p = 0,987, terdapat hubungan antara urutan kelahiran dengan kemandirian dengan nilai p = 0,048, tidak terdapat hubungan antara urutan kelahiran dengan perhatian orang tua dengan nilai p = 0,910 dan tidak terdapat hubungan antara urutan kelahiran dengan kedisiplinan dengan nilai p = 0,652. Lampiran 16. Hasil wawancara dari beberapa responden yang tidak tinggal dengan orang tua kost bahwa kontrol dari orang tua tidak bisa dilakukan setiap saat, kadang- kadang dilakukan melalui telepon atau bila responden pulang ke rumah. Yang biasa ditanyakan orang tua melalui telepon atau saat pulang ke rumah adalah masalah-masalah umum termasuk kesehatan, keuangan, pertemanan, interaksi dengan lingkungan, masalah akademik jika ada, sesekali juga ditanyakan hasil belajar. Tuntutan orang tua umumnya adalah sama untuk semua urutan kelahiran, yaitu belajar yang baik dan cepat lulus dan semua responden mengatakan bahwa sebagai anak sudah merupakan kewajiban untuk memberikan hasil yang terbaik bagi orang tua. Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa urutan kelahiran sesungguhnya tidak memberikan pengaruh langsung pada prestasi belajar. Diperlukan suatu pengawasan maupun dorongan yang kontinyu dari orang tua atau keluarga dalam pembentukan watak atau sifat-sifat yang akhirnya melekat pada tiap individu sehingga apa yang diharapkan oleh orang tua tercapai. Namun perlu diingat juga, lingkungan keluarga hanyalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah IQ, oleh karena kemampuan intelektual sangat menentukan keberhasilan mahasiswa dalam memperoleh prestasi.

3. Pengaruh jenis kelamin dan urutan kelahiran terhadap prestasi belajar