Hubungan pendidikan formal dengan tingkat penerapan model PTT padi sawah Hubungan pendapatan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah

komoditas utama di Desa Joho Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hadiwijaya 1978, bahwa berbagai macam target produksi pertanian akan berhasil baik apabila ketersediaan dan ketrampilan para petani untuk berproduksi bisa ditingkatkan. Untuk itu diperlukan pendidikan yang khusus bagi mereka, berupa pendidikan non formal yakni penyuluhan pertanian.

4. Hubungan pendidikan formal dengan tingkat penerapan model PTT padi sawah

Dari tabel 31 di atas dapat diketahui nilai rs yang menghubungkan antara pendidikan formal dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah adalah sebesar 0.428 dengan nilai t tabel 3.607 yang lebih besar dari nilai t tabel yaitu + 2.660 pada taraf kepercayaan 99. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pendidikan formal mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan formal maka tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu juga akan semakin tinggi. Dengan menempuh pendidikan dapat mempengaruhi cara berpikir untuk bertindak dan bersikap terhadap segala sesuatu yang dihapinya baik dengan adanya inovasi maupun berbagai bentuk permasalahan yang ada. Kondisi di lapang tersebut sesuai dengan teori Soekartawi 2005, bahwa mereka yang berpendidikan tinggi relatif lebih cepat dalam melaksanakan adopsi inovasi, begitu juga sebaliknya mereka yang berpendidikan rendah agak sulit melaksanakan adopsi inovasi dengan cepat.

5. Hubungan pendapatan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah

Hubungan antara pendapatan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah ditunjukkan dengan nilai rs sebesar 0.286 dengan nilai t hitung 2.273 yang lebih besar dari nilai t tabel yaitu + 2.000 pada taraf kepercayaan 95. Hal ini berarti bahwa tingkat pendapatan mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Berdasarkan hal tersebut semakin besar pendapatan maka tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu juga akan semakin tinggi. Kondisi lapang seperti ini sesuai dengan teori Lionberger dalam Mardikanto 1996, bahwa petani dengan tingkat pendapatan yang tinggi biasanya akan semakin cepat mengadopsi inovasi. Pendapatan petani berasal dari penjumlahan antara pendapatan dari sektor pertanian dengan sektor non pertanian. Sebagian besar pendapatan responden diperoleh dari pendapatan dari usahatani padi. Dengan menerapkan model pengelolaan tanaman terpadu pendapatan petani dapat meningkat seiring dengan meningkatnya produksi padinya. Tingkat pendapatan seseorang akan menentukan modal bagi usaha yang dijalankan. Jika pendapatan rendah maka penyediaan modal bagi usahataninya juga rendah dan akibatnya usahatani yang dijalankan tidak berkembang. Sehingga semakin tinggi pendapatan responden akan mampu membiayai kegiatan usahataninya secara maksimal.

6. Hubungan pengalaman dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah

Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Tanjung Leidong (1970-200)

2 69 90

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi (Studi Kasus: Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

7 68 81

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

HUBUNGAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Mitra Tani di Desa Cikadu Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan)

1 39 1

Tingkat Adopsi Inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor

2 21 106

Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah Di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah

0 17 90

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI KENTANG DENGAN TINGKAT PENERAPAN BUDIDAYA TANAMAN KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM) DI DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

2 12 78

Karakteristik Sosial Ekonomi dan Partisipasi Petani dalam Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 0 15

MAKALAH SEMINAR/HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS | Agronomi Pertanian

0 1 24

MAKALAH SEMINAR /HUBUNGAN ANTARA FAKTOR EKSTERNAL PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KAB. MAROS | Agronomi Pertanian

0 0 21