Hubungan umur dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah

karakteristik sosial ekonomi petani dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah dapat dilihat pada tabel 32. Tabel 32. Hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. No Karakt. Sosial Ekonomi Rs t hitung t tabel Ket Taraf Kepercayaan 1 2 3 4 5 6 Umur Luas penguasaan lahan Pendidikan non formal Pendidikan formal Pendapatan Pengalaman 0.333 0.014 0.493 0.428 0.286 0.270 2.689 0.107 4.315 3.607 2.273 2.136 +2.660 +2.000 +2.660 +2.660 +2.000 +2.000 SS NS SS SS S S 99 95 99 99 95 95 Sumber: Analisis data primer Bulan Maret Tahun 2008 Keterangan: = Signifikan pada taraf kepercayaan 95 = Signifikan pada taraf kepercayaan 99

1. Hubungan umur dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah

Tabel 32 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara umur dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah adalah 0.333 dengan t hitung sebesar 2.689 yang lebih besar dari t tabel yaitu sebesar + 2.660 pada taraf kepercayaan 99. Berdasarkan hal tersebut umur mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah, yang berarti bahwa semakin muda umur petani maka tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah juga akan semakin tinggi. Responden yang termasuk dalam kategori muda adalah responden yang berumur kurang dari 40 tahun, dimana petani yang berumur muda mempunyai fisik yang kuat dan memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja. Fenomena tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Soekartawi 2005, bahwa semakin muda umur petani biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan adopsi inovasi, walaupun sebenarnya mereka belum berpengalaman dalam soal adopsi inovasi tersebut. 2. Hubungan luas penguasaan lahan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah Hubungan antara luas penguasaan lahan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah ditunjukkan dengan nilai rs sebesar 0.014 dengan t hitung 0.107 yang lebih kecil dari t tabel yaitu sebesar + 2.000 pada taraf kepercayan 95. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa luas lahan petani memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Hal ini menunjukkan bahwa luas penggunaan lahan tidak mempunyai pengaruh pada tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Jadi apabila petani yang luas penggunaan lahannya sempit dengan petani yang luas penggunaan lahannya besar tidak berdampak pada tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Dalam menerapkan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah tidak ada ketentuan khusus luasan lahan yang harus digunakan. 3. Hubungan pendidikan non formal dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah Hubungan antara pendidikan non formal dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah ditunjukkan dengan nilai rs sebesar 0.093 dengan nilai t hitung 4.315 yang lebih besar dari nilai t tabel + 2.660 pada taraf kepercayaan 99. Hal ini berarti pendidikan non formal mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan non formal maka tingkat penerapan model pengelolaan tanaman terpadu juga akan semakin tinggi, karena semakin sering mengikuti kegiatan penyuluhan sebagai salah satu bentuk pendidikan non formal maka petani akan lebih paham tentang inovasi yang disampaikan oleh penyuluh pertanian khususnya informasi tentang pengelolaan tanaman terpadu padi sawah yang berkaitan dengan pengelolaan usahatani padi, yang mana tanaman padi merupakan komoditas utama di Desa Joho Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hadiwijaya 1978, bahwa berbagai macam target produksi pertanian akan berhasil baik apabila ketersediaan dan ketrampilan para petani untuk berproduksi bisa ditingkatkan. Untuk itu diperlukan pendidikan yang khusus bagi mereka, berupa pendidikan non formal yakni penyuluhan pertanian.

4. Hubungan pendidikan formal dengan tingkat penerapan model PTT padi sawah

Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Tanjung Leidong (1970-200)

2 69 90

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi (Studi Kasus: Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

7 68 81

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

HUBUNGAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Mitra Tani di Desa Cikadu Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan)

1 39 1

Tingkat Adopsi Inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor

2 21 106

Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah Di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah

0 17 90

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI KENTANG DENGAN TINGKAT PENERAPAN BUDIDAYA TANAMAN KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM) DI DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

2 12 78

Karakteristik Sosial Ekonomi dan Partisipasi Petani dalam Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 0 15

MAKALAH SEMINAR/HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS | Agronomi Pertanian

0 1 24

MAKALAH SEMINAR /HUBUNGAN ANTARA FAKTOR EKSTERNAL PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KAB. MAROS | Agronomi Pertanian

0 0 21