Penyedian larutan stok standart nitrit Pembuatan kurva kalibrasi Prosedur penanaman bayam dengan variasi penambahan pupuk Perlakuan pada sampel

3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Penyedian larutan pereaksi

a. Larutan N- 1 naftiletilendiaminhidroklorida

Di dalam labu takar 100 ml yang telah berisi asam klorida HCl pekat ditambahkan 0,85 g N- 1 naftiletilendiaminhidroklorida C 10 H 7 -NHCH 2 CH 2 NH 2 .2HCl kemudian diencerkan sampai 100 ml dengan aquadest

b. Reagen sulfanilamid

Didalam labu ukur 100 ml ditambahkan 0,60 g asam sulfanilamide C 3 H 7 O 3 NS lalu didinginkan kemudian ditambahkan 20 ml asam klorida pekat, dan diencerkan sampai 100 ml.

3.3.2 Penyedian larutan stok standart nitrit

Kedalam labu ukur 100 ml dilarutkan 0,15 g NaNO 2 kemudian dilarutkan hingga 100 ml.

3.3.3 Pembuatan kurva kalibrasi

1. Dari larutan standart NaNO 2 1000 ppm dipipet sebanyak 10 ml lalu dimasukkan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan dengan aquadest hingga garis batas sehingga diperoleh larutan standart NO 2 100 ppm. 2. Dari larutan standart 100 ppm dipipet sebanyak 10 ml lalu dimasukkan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan dengan aquadest hingga garis batas sehingga diperoleh larutan standart NO 2 10 ppm. 3. Dan dari larutan standart 10 ppm dipipet sebanyak 2,4,6,8,10 ml lalu masing- masing dimasukkan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan dengan aquadest hingga garis batas sehingga diperoleh larutan standart NO 2 0,2;0,4;0,6;0,8;1 ppm. 4. Kemudian masing- masing larutan standart tersebut 0,2;0,4;0,6;0,8;1 ppm diambil 25 ml kemudian dimasukkan kedalam elenmeyer, kemudian ditambahkan 2,5 ml asam sulfanilamide dan 2,5 ml naftilamin, kemudian di diamkan selama 10 menit lalu diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada = 540 nm. Universitas Sumatera Utara

3.3.4 Prosedur penanaman bayam dengan variasi penambahan pupuk

1. Lahan dibersihkan dari sisa- sisa akar tanaman lain dan gulma, kemudian diberi pupuk kandang 2. Benih bayam disebar pada lahan yang telah disiapkan, ditanam pada kedalaman 1-2 cm 3. Dilakukan penyiraman pada pagi dan sore hari 4. Setelah tanaman berumur 7 hari diberikan pupuk dengan variasi yang telah di tentukan yaitu 100,200,300,400,500 gr 2m 5. Tanaman dapat di petik setelah berumur 3 minggu.

3.3.5 Perlakuan pada sampel

1. Sebanyak 100 g sampel bayam direbus dengan 500 ml air selama 5 menit 2. Kemudian dibiarkan beberapa menit lalu di saring 3. Kemudian sebanyak 25 ml filtrat dimasukkan kedalam labu elenmeyer 4. Kemudian ditambhakan 2,5 ml asam sulfanilamida dan 2,5 ml naftilamin, kemudian didiamkan selama 10 menit lalu diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada = 540 nm Universitas Sumatera Utara 3.4 Bagan Penelitian 3.4.1 Pembuatan kurva kalibrasi