24
1. Akuades 2. Selenium
s
3. H p.a. E. Merck
2
SO
4p
4. H
p.a. E. Merck
3
BO
3
5. HCl 0,1N
p.a. E. Merck p.a. E. Merck
6. n-Heksan
p.a. E. Merck 7.
NaOH p.a. E. Merck
8. CaSO
4
9. Biji Durian
p.a. E. Merck
10. Kapur Sirih
3.2.Prosedur Penelitian
3.2.1 Pembuatan reagen
3.2.1.1 Pembuatan Larutan NaOH 40 bv
Ditimbang dengan tepat 40,0010 g NaOH dan dilarutkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml sampai garis tanda.
3.2.1.2 Pembuatan Larutan H
3
BO
3
3 bv
Ditimbang dengan tepat 3,005 g H
3
BO
3
dan dilarutkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml sampai garis tanda.
3.2.1.3.Pembuatan Larutan HCl 25 vv
Sebanyak 67,6 ml HCl 37 diencerkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml sampai garis tanda.
3.2.1.4.Pembuatan Larutan HCl 0,1 N vv
Universitas Sumatera Utara
25 Sebanyak 8,3 ml HCl 37 diencerkan dengan akuades dalam labu takar 1 L sampai
garis tanda. Standarisasi HCl
Dipipet 10 ml HCl 0,1 N lalu dimasukkan kedalam gelas Erlenmeyer. Ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein. Dititrasi dengan NaOH 0,1030 N hingga larutan berwarna
merah lembayung. Dilakukan 3 kali perlakuan. Dicatat konsentrasi HCl.
3.2.2.Pembuatan susu
Biji durian dicuci dengan air sampai bersih kemudian direndam dalam air selama 12 jam hingga kulit luar dari biji durian tersebut terkelupas.Setelah itu bersihkan seluruh
kulit luarnya yang keras berwarna putih ke abu-abuan , kemudian direndam dengan kapur sirih dan direbus sampai empuk selama 20 menit.Setelah empuk, dinginkan
kemudian ditambahkan 1 liter air dan diblender, lalu disaring dengan kain yang halus. Kemudian filtrat yang dihasilkan di rebus kembali dengan api kecil dan diberi gula
sesuai selera.
3.2.3 Penentuan Kadar Protein
Sejumlah 1 g sampel dimasukkan kedalam labu Kjeldahl. Ditambahkan 2 g campuran Selenium dan 25 ml H
2
SO
4
p. Dipanaskan diatas pemanas listrik atau api pembakar sampai larutan menjadi jernih kehijau–hijauan sekitar 2 jam . Dibiarkan sampai
dingin, kemudian diencerkan dan dimasukkan kedalam labu ukur 250ml. Dipipet 50ml larutan dan dimasukkan kedalam alat penyuling, ditambahkan 50 ml NaOH 40.
Ditampung dengan 10 ml larutan H
3
BO
3
3 yang telah dicampur indikator disuling selama lebih kurang 10 menit sampai larutan berwarna hijau. Kemudian dibilas ujung
pendingin dengan air suling. Selanjutnya dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai larutan berwarna ungu. Dihitung N.
Universitas Sumatera Utara
26 3.2.4 Penentuan Kadar Air
Sejumlah 2 g sampel dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100
– 105
o
C sekitar 6 jam. Didinginkan cawan kedalam desikator selama 20 menit. Setelah dingin ditimbang berat kering. Hal ini
diulangi terus sampai diperoleh berat yang konstan. Kemudian dihitung kadar airnya.
3.2.5 Penentuan Kadar Abu