ANTIPLATELET Efek Aspirin, Cilostazol Serta Clopidogrel Terhadap Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik

ringan. Daerah penumbra iskemik, di luarnya dapat dikelilingi oleh suatu daerah hiperemik akibat adanya aliran darah kolateral luxury perfusion area. Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel otak berfungsi kembali. Reversibilitas tergantung pada faktor waktu dan jika tidak terjadi reperfusi, daerah penumbra dapat berangsur-angsur mengalami kematian Misbach,2007 Iskemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap, yaitu Sjahrir,2003: Tahap 1 : a. Penurunan aliran darah b. Pengurangan O2 c. Kegagalan energi d. Terminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion Tahap 2 : a. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion b. Spreading depression Tahap 3 : Inflamasi Tahap 4 : Apoptosis

2. ANTIPLATELET

Platelet diproduksi oleh megakariosit sumsum tulang belakang Liesner, R.J and Machin, S.J 2003. Fungsi platelet diregulasi oleh substansi-substansi yang dibagi menjadi tiga kategori. Kelompok yang pertama zat-zat yang berada Universitas Sumatera Utara diluar platelet yang berinteraksi dengan reseptor membran platelet seperti katekolamin, kolagen, thrombin dan prostasiklin. Sedangkan kategori yang kedua terdiri dari zat-zat yang berada di dalam platelet yang berinteraksi dengan reseptor membran seperti adenosine diphosphate ADP, prostaglandin D2, prostaglandin E2 dan serotonin. Dan kelompok ketiga yaitu zat-zat yang berada di dalam platelet dan berinteraksi dengan platelet yaitu prostaglandin endoperoksida dan tromboxane A 2 TXA 2 Gambar 1. Fungsi Platelet , ion kalsium Katzung, 2003. Dikutip dari : Liesner, R.J and Machin, S.J. 2003. Platelet Disorders. In : Provan, D. ABC of Clinical Haematology second edition. BMJ Books, Spain. P.35-39 Obat antiplatelet telah direkomendasikan untuk pengobatan stroke dan transient ischemic attack untuk mengurangi resiko stroke berulang dan kejadian vaskular lainnya. Berdasarkan prosedur penatalaksanaan pemberian obat antiplatelet sebagai pilihan dapat digunakan aspirin, clopidogrel, dipyridamole dengan aspirin Hills dkk, 2007. Aspirin merupakan obat antiplatelet yang Universitas Sumatera Utara pertama digunakan untuk mencegah stroke. Akan tetapi dua dekade terakhir beberapa jenis obat antiplatelet lainnya dan kombinasi antara obat antiplatelet telah dievaluasi untuk digunakan dalam memperbaiki keefektifan dan keamanan dari penggunaan aspirin O’Donnel dkk, 2008. Beberapa percobaan penelitian telah dilakukan untuk menilai efikasi dari pengobatan dengan antiplatelet, terutama penggunaan aspirin untuk mencegah kejadian vaskular. The Antiplatelet Trialists Collaboration APTC termasuk dalam meta-analisis untuk menentukan efek dari obat antiplatelet dengan berbagai jenis obat antiplatelet pada populasi dengan resiko vaskular. Berdasarkan 17 percobaan penelitian ditemukan pengobatan dengan antiplatelet mengurangi kejadian stroke, infark miokard dan kematian akibat gangguan vaskular Sacco dkk, 2000. 2.1 ASPIRIN 2.1.1. Kimia Aspirin merupakan prototipe dari prostaglandin tromboxane A 2 yang memproduksi arakhidonat sehingga mengakibatkan perubahan bentuk dari platelet untuk mengeluarkan granul dan melakukan agregasi Katzung, 2003.

2.1.2. Farmakokinetik

Aspirin diabsorbsi sebanyak 100 dengan bioavailabilitasnya 68 . Waktu paruh aspirin selama 15 menit dan dieliminasi di ginjal bergantung pada pH. Ikatan protein plasma 50-80 , makin tinggi dosis, makin rendah ikatan protein plasma Sigit, J.I, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Cara Kerja

Aspirin menghambat sintesis tromboxane A 2 TXA 2 di dalam trombosit dan prostacyclin PGI 2 Gambar 2. Cara Kerja Obat Antiplatelet di pembuluh darah dengan menghambat secara ireversibel enzim siklooksigenase. Penghambatan enzim siklooksigenase terjadi karena aspirin mengasetilasi enzim tersebut Katzung, 2003, Blann, A.D dkk, 2003, Dewoto, 2007. Dikarenakan platelet tidak dapat melakukan regenerasi terhadap siklo-oksigenase, efek daripada aspirin sepanjang jangka hidup dari platelet secara umum selama 10 hari Katzung, 2003, Blann, A.D dkk , 2003. Dikutip dari : Blann, A.D.; Landray, M.J.; Lip, G.Y.H. 2003. An of overwiew of antithrombotic therapy. In : Lip,G.Y.H, Blann, A.D. ABC of Antithrombotic Therapy. BMJ Publishing Groups. Spain. P.10-13

2.1.4. Penggunaan dan Dosis Terapeutik

Aspirin merupakan satu-satunya obat antiplatelet yang diberikan pada stroke iskemik akut dan direkomendasikan untuk diberikan segera dengan dosis 160-325 mg per hari Lip, G.Y.H dkk, 2003. Sedangkan Food and Drug Administration FDA menyetujui pemberian aspirin 325 mg per hari untuk profilaksis primer infark miokard Katzung, 2003. Dosis yang digunakan pada beberapa percobaan klinis bervariasi, dimulai dari dosis kurang dari 50 mg sampai 1200 mg per hari Blann, A.D dkk, 2003. Universitas Sumatera Utara Aspirin dosis kecil hanya dapat menekan pembentukan TXA 2 , sebagai akibatnya terjadi pengurangan agregasi trombosit. Dosis yang lebih tinggi selain meningkatkan toksisitas terutama perdarahan juga menjadi kurang efektif karena selain menghambat TXA 2

2.1.5. Efek Samping

juga menghambat pembentukan prostasiklin Dewoto, 2007. Efek samping dari penggunaan aspirin adalah rasa tidak enak di perut, mual dan perdarahan saluran cerna, ruam kulit, purpura dan alopesia Blann, A.D dkk, 2003, Dewoto, 2007.

2.1.6. Kontraindikasi

Kontraindikasi pemberian aspirin dibagi menjadi dua yaitu absolut pada kondisi ulkus gastrointestinal yang aktif, hipersensitivitas dan trombositopenia. Sedangkan yang relatif yaitu adanya riwayat ulkus atau dispepsia, penyakit dengan perdarahan dan pemberian warfarin Blann, A.D dkk, 2003. 2.2. CILOSTAZOL 2.2.1. Kimia Cilostazol merupakan 6-[4-1-cyclohexyl-1H-tetrazol-5-ylbutoxy]-3, 4- dihydro-2-1H-quinolinone dapat meningkatkan siklik AMP intraselular dengan menghambat hidrolisis phospodiesterase tipe IIII Lee dkk, 2003.

2.2.2. Farmakokinetik

Cilostazol secara cepat diabsorbsi dan mencapai puncak konsentrasi plasma dalam waktu 2,4 jam setelah pemberian secara oral. Dan kebanyakan cilostazol berikatan dengan protein 95-98, yang paling utama adalah albumin. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan studi in vitro pada sitokrom P450, cilostazol di metabolisme di hati melalui sitokrom P450. Yoo dkk, 2010.

2.2.3. Cara Kerja

Cilostazol menghambat phospodiesterase 3, meningkatkan konsentrasi cAMP dan akibatnya adalah menghambat agregasi platelet. Obat ini juga memiliki efek vasodilator yang menghambat proliferasi otot polos vaskular dan melindungi dinding vaskular serta endothelium Shinohara dkk, 2010. Dan yang terbaru cilostazol juga menghambat lipopolisakarida yang dapat menginduksi apoptosis pada sel endothelium. Berdasarkan hasil observasi cilostazol memiliki efek neuroproteksi Lee dkk, 2003

2.2.4. Penggunaan Dosis dan Terapeutik

Pemberian cilostazol yang direkomendasikan adalah 100 mg sebanyak dua kali sehari atau 50 mg sebanyak dua kali sehari. Pasien biasanya respon selama dua atau empat minggu setelah pemberian terapi Lee dkk, 2003 Katzung, 2003.

2.2.5. Efek Samping

Efek samping yang muncul adalah nyeri kepala, dizzines dan takikardia Furie, 2010.

2.2.6. Kontraindikasi

Pada kondisi gagal jantung, kelainan hemostasis atau pasien yang mengalami perdarahan seperti perdarahan lambung dan perdarahan intrakranial Lee dkk , 2003. Universitas Sumatera Utara 2.3. CLOPIDOGREL 2.3.1. Kimia Clopidogrel merupakan turunan dari derivat thienopyridine yang menghambat agregasi platelet Katzung, 2003.

2.3.2. Farmakokinetik

Clopidogrel dengan waktu paruh obat selama 8 jam dan biasanya dieliminasi melalui feses atau ginjal Sigit, J.I, 2003.

2.3.3. Cara Kerja

Clopidogrel secara kompetitif dan ireversibel menghambat adenosine diphospate ADP P2Y12 reseptor. Adenosine diphosphate yang berikatan dengan PY1 reseptor menginduksi perubahan ukuran platelet dan kelemahan serta agregasi platelet yang sementara Nguyen, 2005. Tidak seperti aspirin obat ini tidak memiliki efek terhadap metabolisme prostaglandin Katzung, 2003. Gambar 3. Cara Kerja Clopidogrel Dikutip dari : Nguyen, T.A.; Diodati, J.G; Pharand, C. 2005. Resistance to Clopidogrel : A Review of The Evidence. J Am Coll Cardiol.45:1157-64. Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Penggunaan Dosis dan Terapeutik

Pada beberapa percobaan dilaporkan efikasi penggunaan clopidogrel dalam pencegahan transient ischemic attack, stroke dan unstable angina pectoris. Efek antithrombotik dari clopidogrel tergantung kepada dosis, didalam 5 jam setelah pemberian secara oral dosis awal clopidogrel 300 mg, aktivitas platelet sebanyak 80 dapat dihambat. Dosis 75 mg merupakan maintenance dose , dimana dapat mencapai inhibisi platelet maksimum. Durasi efek antiplatelet 7-10 hari Katzung, 2003.

2.3.5. Efek Samping

Memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan ticlopidine yaitu supresi sumsum tulang belakang yaitu neutropenia Katzung, 2003 Blann, A.D. dkk, 2003 dan thrombotic thrombocytopenia purpura pada beberapa kasus Katzung, 2003.

2.3.6. Kontraindikasi

Clopidogrel kontraindikasi diberikan pada gangguan hati berat, kecenderungan perdarahan dan pada wanita hamil Sigit, J.I, 2003.

3. OUTCOME STROKE

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Kombinasi Aspirin Dan Simvastatin Terhadap Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-CRP) Dan Outcome Fungsional Pasien Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Dislipidemia

2 78 152

Efek Pemberian Asam Asetil Salisilat (Aspirin) Dosis 80 mg terhadap Hiperagregasi Trombosit pada Pasien Stroke Iskemik Kasus Baru

0 110 76

Hubungan Outcome Fungsional dengan Territori Vaskular pada Pasien Stroke Iskemik

2 75 130

Perbandingan agregasi trombosit pasien stroke iskemik yang diberikan anti agregasi dengan pasien stroke iskemik kasus baru

2 79 57

Pengaruh Dosis Statin Terhadap Kadar Lipid Plasma Dan Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik

1 33 115

HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DEFISIT FUNGSIONAL NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Jumlah Leukosit Dengan Defisit Fungsional Neurologis Pada Pasien Stroke Iskemik.

0 3 14

HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DEFISIT FUNGSIONAL NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Jumlah Leukosit Dengan Defisit Fungsional Neurologis Pada Pasien Stroke Iskemik.

0 3 14

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI ASPIRIN-CLOPIDOGREL DENGAN ASPIRIN TUNGGAL DAN CLOPIDOGREL TUNGGAL.

0 0 15

Perbandingan Efek Kombinasi Aspirin Dan Simvastatin Terhadap Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-CRP) Dan Outcome Fungsional Pasien Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Dislipidemia

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Perbandingan Efek Kombinasi Aspirin Dan Simvastatin Terhadap Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-CRP) Dan Outcome Fungsional Pasien Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Dislipidemia

0 1 13