8. Pasien stroke iskemik berulang yang sebelumnya telah mendapat terapi aspirin, cilostazol dan clopidogrel
3. Batasan Operasional 3.1 Stroke WHO,1986 adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian,
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler Sjahrir,2003.
3.2 Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan
otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak
Sjahrir,2003.
3.3 Fase akut stroke adalah jangka waktu antara awal mula serangan
stroke yang berlangsung sampai satu minggu Misbach,1999
3.4 Impairment adalah menggambarkan hilangnya fungsi fisiologis,
psikologis dan anatomis yang disebabkan stroke Caplan,2000
3.5 Disability adalah setiap hambatan, ketidakmampuan untuk berbuat
sesuatu yang seharusnya dapat dilakukan orang sehat seperti tidak bisa berjalan, menelan dan melihat akibat pengaruh stroke Caplan,2000.
3.6 Hipersensitif adalah efek yang berhubungan dengan alergi obat
Dewoto, 2007.
3.7 Intoleransi adalah suatu keadaan bereaksi terhadap dosis obat
farmakologik yang normal dengan gejala keracunan obat Harjono, R.M, dkk, 2002
Universitas Sumatera Utara
3.8 Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal dengan atau tanpa
penurunan glomerular filtration rate , abnormalitas pada komposisi darah dan urine serta abnormalitas pada gambaran renal imaging Clarkson,
M.R and Brenner, B.M, 2005.
4. Instrumen Penelitian 4.1 Computed Tomography Scan CT Scan
CT Scan yang digunakan adalah X-Ray CT System, merk Hitachi seri W
450. Pembacaan hasil CT scan dilakukan oleh seorang ahli radiologi. 4.2 Pengukuran Outcome
Studi ini akan menggunakan NIHSS dan mRS sebagai skala pengukuran
outcome. a. National Institutes of Health and Stroke Scale NIHSS
National Institute of Health and Stroke Scale NIHSS merupakan pengukuran kuantitatif defisit neurologis berkaitan dengan stroke yang
dapat memprediksi outcome stroke jangka panjang, terdiri dari 12 pertanyaan—tingkat kesadaran, respon terhadap pertanyaan, respon
terhadap perintah, gaze palsy, pemeriksaan lapangan pandang, facial palsy, motorik, ataksia, sensori, bahasa, disartria dan inatensi. Nilai
skor ≤5 menunjukkan stroke ringan, 6-13 stroke sedang dan 13
menunjukkan stroke berat. William dkk,2000;Meyer dkk,2002;Schlegel dkk,2003.
b. Modified Rankin Scale mRS
Universitas Sumatera Utara
Modified Rankin Scale mRS merupakan skala yang menilai outcome secara global dengan rentang nilai dari 0 tidak ada gangguan hingga
5 hanya terbaring di tempat tidur dan membutuhkan perawatan berkelanjutan, dan 6 fatal. Nilai mRS 1-2 dikategorikan sebagai
outcome baik dan nilai mRS 3-6 dikategorikan sebagai outcome buruk.
Millan,dkk 2007 5. Rancangan
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan uji klinis randomized control-group pretest-postest design. Terdiri atas 3 kelompok dan
pengelompokan ini dilakukan secara acak dan tersamar ganda. 6. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengambilan Sampel
Semua penderita stroke iskemik akut yang masuk ke ruang rawat inap neurologi RSUP. H. Adam Malik Medan dan jejaringnya yang telah
ditegakkan dengan anamnese, pemeriksaan neurology, pemeriksaan CT scan kepala, pemeriksaan NIHSS dan mRS yang diambil secara
konsekutif dan yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak ada kriteria eksklusi. Kemudian penderita stroke iskemik memilih pemberian obat
dengan cara pengambilan secara acak dan penderita stroke iskemik tidak mengetahui jenis obat yang dipilihnya. Selanjutnya penderita diberikan
tabel jadwal pemakaian obat sampai hari ke-30. Kemudian dilakukan kembali penilaian NIHSS dan mRS oleh dokter pemeriksa residen
neurologi.
Universitas Sumatera Utara
b.Kerangka Operasional
Penderita Stroke
Anamnese Pemeriksaan neurologi
Head CT Scan NIHSS,mRS
Stroke Iskemik
Kriteria Eksklusi Kriteria Inklusi
Clopidogrel 75 mg
Hari ke-30 OUTCOME
FUNGSIONAL NIHSS,mRS
Aspirin 100 mg Cilostazol
100 mg Plasebo
Universitas Sumatera Utara
7. Variabel yang Diamati