6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Bonggol Pisang
Pisang merupakan tanaman yang banyak dijumpai di daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman yang mempunyai nama latin Musa
paradisiaca merupakan tanaman yang serba guna, mulai dari buah, daun, hingga
akar dapat dimanfaatkan. Produksi pisang di Indonesia cukup besar, bahkan Indonesia menjadi salah satu penghasil pisang dengan jumlah yang besar. Daerah
penghasil pisang terbesar berada di Pulau Jawa Suhardi dkk, 2002: 15. Indonesia termasuk salah satu negara penghasil pisang terbesar, karena sekitar 50 persen
produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Tanaman pisang dibudidayakan di daerah tropis karena menyukai iklim
panas dan memerlukan sinar matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang cukup air pada daerah dengan ketinggian sampai 2000 m di atas permukaan
air laut. Pisang merupakan tanaman yang berbuah hanya sekali kemudian mati. Tingginya antara 2 - 9 m, berakar serabut dengan batang di bawah tanah
bonggol yang pendek. Tanaman ini dapat tumbuh pada iklim tropis basah, lembab dan panas Rismunandar, 1990: 24. Adapun taksonomi tanaman pisang
sebagai berikut. Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermatophyta Sub divisi
: Angiosspermae
7 Kelas
: Monocotyledonae Ordo
: Scitaminae Famili
: Musaceae Sub famili
: Muscoideae Genus
: Musa Spesies
: Musa paradisiaca typica
Bonggol pisang merupakan bagian bawah dari batang tanaman pisang yang mengembung seperti ubi dan terletak didalam tanah seperti batang sejati,
bonggol pisang termasuk jenis umbi batang dengan kandungan karbohidrat sebesar 66,2 Anonim, 2013. Berikut ini adalah gambar bonggol pisang kepok.
Gambar 1. Bonggol Pisang Kepok Menurut Direktorat Gizi Depkes 1981, kandungan karbohidrat yang
tinggi pada bonggol pisang menjadikannya dapat dimanfaatkan untuk diambil patinya, pati ini menyerupai tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang
memiliki kompsisi yang terdiri dari 76 pati dan 20 air. Adapun kandungan gizi bonggol pisang ditunjukkan oleh Tabel 1 Direktorat Gizi Depkes 1981.