41
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa kadar protein bubur instan tepung bonggol pisang dengan dan tanpa penambahan tepung kedelai hasil
fermentasi dengan menggunakan dua jenis bakteri asam laktat, yaitu L. plantarum dan L. fermentum pada berbagai variasi lama fermentasi yang dihitung
berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva standar yang diperoleh. Selanjutnya kadar protein pada berbagai variasi lama fermentasi tersebut diana-
lisis secara deskriptif kuantitatif, yaitu dengan melihat perubahan kadar protein yang terjadi, kemudian dideskripsikan aktivitas kedua bakteri tersebut terhadap
lama fermentasi yang dilakukan ditinjau dari kadar protein yang diperoleh. Selain itu juga dideskripsikan tentang perbedaan aktivitas kedua bakteri
asam laktat yang digunakan melalui tinjauan kadar protein yang dihasilkan dari fermentasi yang dilakukan dengan bantuan kedua bakteri tersebut. Melalui des-
kripsi ini dapat ditunjukkan bahwa aktivitas bakteri asam laktat yang berperan dalam menghidrolisis karbohidrat yang terdapat dalam bubur instan menjadi asam
laktat memerlukan protein dalam aktivitasnya yang diambil dari protein tepung bonggol pisang maupun tepung kedelai yang ada dalam campuran bubur instan.
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas bakteri asam laktat, yaitu bakteri L. plantarum dan L. fermentum terhadap kadar protein pada hasil
fermentasi tepung bonggol pisang dengan dan tanpa penambahan tepung kedelai. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui perbedaan aktivitas dari kedua
bakteri asam laktat pada fermentasi bubur instan tersebut. Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebelum sampai pada
penentuan kadar protein bubur instan tersebut pada berbagai variasi lama fermentasi meliputi:
1. Pembuatan Tepung Bonggol Pisang
Pada pembuatan tepung bonggol pisang, bahan baku bonggol pisang yang dipilih adalah bonggol pisang kepok yang baru saja ditebang atau sehari setelah
ditebang namun tidak membusuk dan sudah pernah berbuah. Untuk menghasilkan 500 g tepung bonggol pisang dibutuhkan bonggol pisang basah dengan berat
bersih 3000 g. Rendamen tepung bonggol pisang yang diperoleh sebanyak 16,7. Tepung bonggol pisang yang dihasilkan adalah berwarna coklat muda dan berbau
khas bonggol pisang. Pembuatan tepung bonggol pisang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu
tahap pengupasan untuk memisahkan bonggol dari kulitnya, kemudian tahap menimbang dan merendam bonggol pisang dengan menggunakan air kapur, dan
tahap berikutnya setelah direndam dibersihkan dan dilakukan proses penceluran