42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas bakteri asam laktat, yaitu bakteri L. plantarum dan L. fermentum terhadap kadar protein pada hasil
fermentasi tepung bonggol pisang dengan dan tanpa penambahan tepung kedelai. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui perbedaan aktivitas dari kedua
bakteri asam laktat pada fermentasi bubur instan tersebut. Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebelum sampai pada
penentuan kadar protein bubur instan tersebut pada berbagai variasi lama fermentasi meliputi:
1. Pembuatan Tepung Bonggol Pisang
Pada pembuatan tepung bonggol pisang, bahan baku bonggol pisang yang dipilih adalah bonggol pisang kepok yang baru saja ditebang atau sehari setelah
ditebang namun tidak membusuk dan sudah pernah berbuah. Untuk menghasilkan 500 g tepung bonggol pisang dibutuhkan bonggol pisang basah dengan berat
bersih 3000 g. Rendamen tepung bonggol pisang yang diperoleh sebanyak 16,7. Tepung bonggol pisang yang dihasilkan adalah berwarna coklat muda dan berbau
khas bonggol pisang. Pembuatan tepung bonggol pisang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu
tahap pengupasan untuk memisahkan bonggol dari kulitnya, kemudian tahap menimbang dan merendam bonggol pisang dengan menggunakan air kapur, dan
tahap berikutnya setelah direndam dibersihkan dan dilakukan proses penceluran
43 yaitu proses pemanasan sebelum bonggol dikeringkan agar udara dan enzim yang
terdapat di dalam bonggol menjadi tidak aktif. Bonggol yang sudah diceluri kemudian diparut dan hasil parutan tersebut dikeringkan, kemudian setelah kering
digiling dengan alat penggiling tepung, dan terakhir dilakukan pengayakan. Tepung bonggol pisang siap digunakan sebagai bubur instan yang akan
difermentasi.
2. Analisis Perhitungan Pertumbuhan Bakteri
Penentuan jumlah bakteri asam laktat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri asam laktat yang akan digunakan sebagai starter pada
proses fermentasi bubur instan tepung bonggol pisang dengan dan tanpa penambahan tepung kedelai. Penentuan jumlah bakteri menggunakan metode
perhitungan jumlah mikroorganisme secara tidak langsung Anna Rakhmawati, 2010: 24, yaitu dengan metode jumlah koloni Total Plate Count. Cara ini
merupakan cara yang paling umum digunakan untuk perhitungan jumlah mikroor- ganisme. Jumlah mikroorganisme yang terhitung hanya jumlah sel yang hidup
terlihat. Pada cara ini diasumsikan bahwa setiap koloni bakteri yang tumbuh berasal dari satu individu sel yang telah mengalami pembelahan sel. Oleh karena
itu, dengan menghitung jumlah koloni dan faktor pengencerannya, maka jumlah bakteri asli dalam sampel dapat ditentukan.
Adapun hasil perhitungan pertumbuhan bakteri asam laktat L. plantarum dan L. fermentum dapat disajikan pada tabel berikut ini.