Kedelai Glysine max L Merrill

10 Tabel 2. Komposisi Zat Gizi Kedelai Tiap 100 g No Kandungan Gizi Kedelai Basah Kedelai Kering 1 Energi kkal 286,0 331,0 2 Protein g 30,2 34,9 3 Lemak g 15,6 18,9 4 Karbohidrat g 30,1 34,8 5 Kalium g 196,0 227,0 6 Fosfor g 506,0 585,0 7 Besi mg 6,9 8,0 8 Vit. A SI 95,0 110,0 9 Vit. B mmg 0,93 1,07 10 Air g 20,0 7,5 Protein kedelai sebagian besar terdiri dari 85 - 95 globulin. Dibanding- kan dengan kacang-kacang lain, sususan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang. Protein kedelai juga memiliki kandungan lisin asam amino essensial dalam jumlah besar, sehingga dapat menutupi kekurangan lisin yang biasanya terdapat pada beras dan jagung Winarno,1993.

3. Tepung Kedelai

Pembuatan tepung kedelai berlemak penuh dibedakan menjadi dua macam, yaitu tepung yang dibuat untuk digunakan dalam industri pengolahan bahan makanan dan tepung yang dibuat untuk dijual dengan tujuan program nutrisional. Tepung kedelai berlemak penuh dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu tepung yang digunakan untuk pemucatan roti dan tepung untuk berbagai keperluan umum. Ketika tepung kedelai digunakan untuk pemucatan, maka tepung tersebut harus dibuat dari biji-biji yang tidak dimasak, karena enzim- enzim dalam biji harus tetap aktif sampai selesainya proses pemucatan. Hampir semua tepung kedelai berlemak penuh untuk berbagai keperluan, dibuat dengan proses dasar sama, yaitu terdiri atas: 11 a. Pembersihan biji, dapat dilakukan dengan alat pembersih secara kering ataupun dicuci dalam pencuci biji konvensional. b. Pemasakan, dalam air di bawah tekanan uap. c. Pengeringan dan penggilingan. Proses tersebut dirancang untuk menghasilkan tepung kedelai berlemak penuh dengan kualitas protein baik. Dengan demikian jika digunakan untuk membuat produk akan mempunyai nilai gizi tinggi dan rasa tawar. Produk akhir proses tersebut merupakan konsentrat kedelai yang telah mengalami pemasakan pendahuluan, mempunyai nilai kalori tinggi, dapat dibuat menjadi bubur encer dengan jalan menambah air panas, garam atau gula. Dapat pula ditambahkan pada berbagai macam bahan makanan lain. Adapun gambar tepung kedelai disajikan berikut ini. Gambar 3. Tepung Kedelai Gillberg menyatakan bahwa protein di dalam isolat protein kedelai yang dapat dicerna NPU = net protein utilization sebesar 58, sedangkan protein bungkil kedelai mempunyai NPU sebesar 66 Noor, 1992. Menurut Markley 1985, tepung kedelai mengandung semua asam amino esensial, terutama lysine dan tryptophan. Cystine berkisar 0,74 - 1,46; 12 tryptophan 1,89 - 2,84; dan tyrosine 3,94 - 4,55. Komposisi kimia tepung kedelai dapat dilihat pada Tabel 3 Markley, 1985. Tabel 3. Komponen Zat Gizi Tepung Kedelai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Bakteri Asam Laktat, Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dan Bakteri Pelarut Fosfat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica chinensis L var. Tosakan)

3 51 44

Profil Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Pembentuk Asam pada Nira Kelapa (Cocos Nucifera L.)

2 13 46

PENGARUH PENAMBAHAN BIOMASA Tithonia diversifolia DAN BAKTERI ASAM LAKTAT TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN FOSFOR TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) PADA TANAH ULTISOL

0 13 55

KADAR PROTEIN, PH DAN JUMLAH BAKTERI ASAM LAKTAT YOGHURT SUSU SAPI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN SARI DAUN Kadar Protein, pH dan Jumlah Bakteri Asam Laktat Yoghurt Susu Sapi dengan Variasi Penambahan Sari Daun Kelor dan Lama Fermentasi yang Berbeda.

0 3 13

Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat Terhadap Kadar Protein Susu Kedelai.

2 5 82

STUDI AKTIVITAS BAKTERI ASAM LAKTAT (L. PLANTARUM DAN L. FERMENTUM) TERHADAP KADAR PROTEIN MELALUI PENAMBAHAN TEPUNG KEDELAI PADA BUBUR INSTAN TERFERMENTASI.

0 0 2

Karakteristik Fisikokimia Tepung Biji Sorghum (Sorghum bicolor L.) Terfermentasi Bakteri Asam Laktat Lactobacilllus acidophilus | Kurniadi | Agritech 9550 17635 1 PB

0 0 8

Aplikasi Kultur Bakteri Asam Laktat (L. plantarum dan L. fermentum) pada Pembuatan Bubur Instan Terfermentasi yang Terbuat dari Bonggol Pisang dan Jagung Kuning.

0 0 1

Kinetika Fermentasi Asam Laktat dari Tepung Sorgum Menggunakan Baker’s Yeast dan L. plantarum

0 1 7

PENGARUH PERLAKUAN FILTRASI DAN PENAMBAHAN KASEIN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT, TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, DAN PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP YOGHURT SAWO (ACHRAS ZAPOTA L.)

0 0 6