u u
Bab III Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2012
-
31
I I I . SASARAN STRATEGI S 3 “Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Pelayanan Sarana
dan Prasarana Transportasi Laut ”
Sasaran strategis ini mempunyai I ndikator Kinerja Utama yaitu sebagai berikut:
4. Jumlah Rute Perintis Yang Dilayani Transportasi Laut
Pencapaian indikator kinerja 4
yaitu “ Jumlah rute perintis yang dilayani transportasi laut “ adalah sebesar 100 dimana target dan realisasi jumlah rute
perintis yang dilayani pada tahun 2012 sebesar 67 rute. Adapun rincian rute perintis dapat disampaikan pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Data Jaringan Trayek Dan Kebutuhan Kapal
Pelayaran Perintis Tahun Anggaran 2011 dan 2012
NO. PANGKALAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
KODE TRAYEK
VOYAGE KODE
TRAYEK VOYAGE
1. MEULABOH
R – 1 18
R – 1 18
2. TELUK BAYUR
R – 2 20
R – 2 20
R – 3 20
R – 3 20
3. BENGKULU
R – 4 26
R – 4 26
4. TG. PI NANG
R – 5 33
R – 5 33
R – 6 37
R – 6 37
5. SI NTETE
R – 7 28
R – 7 28
R – 8 22
R – 8 22
6. KOTABARU
R – 9 28
R – 9 28
7. SUKAMARA
R – 10 33
R – 10 33
8. SURABAYA
R – 11 26
R – 11 26
9. TG. WANGI
R – 12 26
R – 12 26
10. BI MA
R – 13 26
R – 13 26
R – 14 21
R – 14 21
11. KUPANG
R – 15 18
R – 15 24
R – 68 11
R – 69 10
R – 16 22
R – 16 22
R – 17 22
R – 17 22
R – 18 20
R – 18 20
+ , -.0 12 3 4
2 5 0 6 7
0 4 8
,0 9 : ;
u
6 4 6
4
u
2 = 4
9 : 6 ?
Bab III Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2012
AAA
-
32
NO. PANGKALAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
KODE TRAYEK
VOYAGE KODE
TRAYEK VOYAGE
12. BI TUNG
R – 19 20
R – 19 20
R – 20 23
R – 20 23
13. TAHUNA
R – 21 23
R – 21 23
R – 22 22
R – 22 22
14. PAGI MANA
R – 23 16
R – 23 16
15. KOLONEDALE
R – 24 16
R – 24 16
16. KENDARI
R – 25 22
R – 25 22
R – 26 21
R – 26 21
17. TI LAMUTA
R – 27 17
R – 27 17
R – 28 20
R – 28 20
28. MAKASSAR
R – 29 23
R – 29 23
19. MAMUJU
R – 30 19
R – 30 19
20. AMBON
R – 32 18
R – 32 18
R – 33 16
R – 33 18
R – 70 9
R – 71 9
R – 72 9
R – 34 14
R – 34 14
R – 35 20
R – 35 20
R – 36 23
R – 36 23
23. TUAL
R – 36 17
R – 36 17
R – 37 15
R – 37 15
R – 73 14
R – 74 17
24. SAUMLAKI
R – 38 17
R – 38 17
R – 39 17
R – 39 17
R – 38 27
R – 75 11
R – 76 9
25. TERNATE
R – 40 22
R – 40 22
R – 41 18
R – 41 18
R – 42 17
R – 42 17
R – 77 11
26. BABANG
R – 43 18
R – 43 18
27. SANANA
R – 45 19
R – 45 19
R – 46 24
R – 46 24
28. JAYAPURA
R – 47 30
R – 47 30
B C D E F
GHIJ KL M IN L
O J P Q J I N
R FJ
IS T U
u
P V N P
B N
u
L W N
S T P XY
Z X
Bab III Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2012
[[[
-
33
NO. PANGKALAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
KODE TRAYEK
VOYAGE KODE
TRAYEK VOYAGE
R – 48 34
R – 48 34
R – 49 28
R – 49 28
R – 50 28
R – 50 28
29. BI AK
R – 51 24
R – 51 24
R – 52 30
R – 52 30
R – 53 25
R – 53 25
30. MERAUKE
R – 54 21
R – 54 21
R – 55 19
R – 55 24
R – 78 13
R – 56 22
R – 56 22
R – 57 22
R – 57 22
R – 58 15
R – 58 15
R – 59 21
R – 59 21
31. MANOKWARI
R – 60 23
R – 60 23
R – 61 34
R – 61 34
R – 62 26
R – 62 26
R – 63 27
R – 63 27
32. SORONG
R – 64 23
R – 64 23
R – 65 23
R – 65 23
R – 66 19
R – 66 19
R – 67 26
R – 67 26
R – 78 19
R – 79 11
R – 80 10
\ ] _ `
abcd ef g ch f
i d j k d c h
l `d
cm n o
u
j p h j
\ h
u
f q h
m n j rs
t r
Bab III Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2012
uuu
-
34
Dalam rangka menunjang pembangunan dan pengembangan ekonomi di daerah- daerah terpencil, belum berkembang dan untuk menghubungkan ke daerah yang
sudah berkembang, maka telah ditetapkan pada TA. 2012 Jaringan Trayek dan Kebutuhan Kapal Pelayaran Perintis terapat 67 Rute yang tertuang dalam
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: AL.102 2 3 DJPL-11 tentang Jaringan Trayek dan Kebutuhan Kapal Pelayaran Perintis Tahun Aggaran
2012 serta Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaannya tanggal 21 November 2011. Namun dalam rangka percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi I ndonesia
Tahun 2012 maka diperlukan penambahan pelayanan jasa pelayaran perintis untuk daerah tertinggal dan atau wilayah terpencil serta perbatasan, maka
terdapat penambahan rute peintis sebanyak 13 rute perintis atau menjadi 80 rut perintis yang ditetapkan pada Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor: AL.102 1 4 DJPL-12 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: AL.102 2 3 DJPL-11 tentang Jaringan Trayek
dan Kebutuhan Kapal Pelayaran Perintis Tahun Aggaran 2012 serta Ketentuan- Ketentuan Pelaksanaannya tanggal 27 Juni 2012.
Jumlah wilayah terpencil, terluar, daerah perbatasan dan daerah belum
berkembang yang dilayani oleh kapal perintis diharapkan meningkat pada masa
61 67
80
10 20
30 40
50 60
70 80
90
2010 2011
2012
Jumlah RUTE Perintis
RUTE
v w x y z
{|}~ }
~
~ }
z~
}
u
v
u
Bab III Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2012
-
35
yang akan datang, sehingga dapat membuka aksesibilitas daerah terisolir dan dapat meningkatkan potensi ekonomi daerah perbatasan. Sedangkan daerah
terluar dan perbatasan yang merupakan beranda depan wilayah indonesia terhadap negara yang berbatasan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan
keutuhan bangsa, ketahanan nasional serta meningkatkan potensi ekonomi pada wilayah tersebut.
5. Jumlah pelabuhan yang dapat menghubungkan daerah- daerah terpencil,