Pelayanan Kinerja Operasional di Pelabuhan Penurunan Emisi Gas Buang CO2 Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM

LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2012 Bab IV P e n u t u p Ò V - 3

b. Pelayanan Kinerja Operasional di Pelabuhan

Terdapat beberapa pelabuhan komersial yang telah mencapai Waiting Time WT, Approach Time AT dan Waktu Efektif diatas standard kinerja yang telah ditetapkan. Terhadap pelabuhan-pelabuhan tersebut Ditjen Hubla sebagai regulator akan berkoordinasi dengan Pelindo sebagai pengelola pelabuhan komersial operator untuk meningkatkan kinerjanya dimana salah satunya adalah penambahan sarana dan prasarana operasional di pelabuhan. Pada tahun 2012 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengambil beberapa kebijakan dengan melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan Pelindo untuk pelabuhan-pelabuhan yang komersial. Ditjen Hubla juga telah mengeluarkan Surat Keputusan Dirjen Hubla No. UM.002 38 18 DJPL-11 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan. Selanjutnya akan dilaksanakan monitoring terhadap pencapaian standar kinerja yang telah ditetapkan pada SK Dirjen dimaksud.

c. Penurunan Emisi Gas Buang CO2

Ditjen Hubla belum mampu menurunkan Emisi Gas Buang CO2 sesuai taget yang telah ditetapkan. Hal ini karena jumlah kapal yang sudah memiliki sertifikat I APP I nternational Air Pollution Prevention Certificate Untuk Tahun 2012 masih terbatas yaitu sebesar 3,22 . Hal-hal yang telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah kapal yang memiliki sertifikat I APP adalah telah diajukan Rancangan Keputusan Menteri tentang Persyaratan Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan. Peraturan ini bertujuan agar kapal-kapal yang beroperasional di dalam negeri akan diwajibkan mandatory untuk memiliki sertifikat I APP sehingga tidak bersifat voluntary tidak wajib LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2012 Bab IV P e n u t u p Ó V - 4

d. Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut masih memiliki keterbatasan SDM yang mempunyai kompetensi terkait keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim baik kwalitas maupun kwantitas. Adapun beberapa tenaga yang masih sangat diperlukan antara lain tenaga Marine I nspector, penyelam, tenaga penanggulangan pencemaran dan tenaga penangulangan kebakaran. Utuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut telah dialokasikan kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan Diklat namun dengan adanya penghematan maka alokasi anggaran menjadi tidak ada.

4.2 Langkah ke depan