TENTANG PERBAIKAN KEADAAN ANGGOTA ANGKATAN PERANG YANG LUKA DAN SAKIT DIMEDAN
PERTEMPURAN DARAT Yang bertanda tangan dibawah ini, Wakil-
wakil Kuasa Penuh dari Pemerintah-pemerintah yang hadir pada Konperensi Diplomatik yang
diadakan di Jenewa dari tanggal 21 April 1949 sampai tanggal 21 Agustus 1949, dengan maksud
meninjau kembali Konvensi Jenewa untuk pertolongan kepada yang Luka dan Sakit dalam
Tentara di Medan Pertempuran Darat tanggal 27 Juli 1929, telah bermufakat sebagai berikut :
Bab I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Pihak-pihak Peserta Agung berkewajiban
untuk menghormati dan menjamin penghormatan atas Konvensi ini dalam segala keadaan.
Pasal 2 Sebagai tambahan atas ketentuan-ketentuan
yang akan dilaksanakan dalam waktu damai, maka Konvensi ini akan berlaku untuk semua peristiwa
perang yang diumumkan atau setiap sengketa bersenjata lainnya yang mungkin timbul antara
dua atau lebih Pihak-pihak Peserta Agung, sekalipun keadaan perang tidak diakui oleh
salah satu antara mereka.
Konvensi ini juga akan berlaku untuk semua peristiwa pendudukan sebagian atau
seluruhnya dari wilayah Pihak Peserta Agung, sekalipun pendudukan tersebut tidak menemui
perlawanan bersenjata. Meskipun salah satu dari Negara-negara dalam
sengketa mungkin bukan peserta Konvensi ini, Negara-negara yang jadi peserta Konvensi ini
Pasal 3 Dalam hal sengketa bersenjata yang tidak
bersifat internasional yang berlangsung dalam wilayah salah satu dari Pihak Peserta Agung;
tiap Pihak dalam sengketa itu akan diwajibkan untuk melaksanakan sekurang-kurangnya ketentuan-
ketentuan berikut : 1.
Orang-orang yang tidak turut serta aktip dalam sengketa itu, termasuk anggota angkatan
perang yang telah meletakkan senjata-senjata mereka serta mereka yang tidak lagi turut
serta hors de combat karena sakit, luka- luka, penahanan atau sebab lain apapun, dalam
keadaan bagaimanapun harus
diperlakukan dengan kemanusiaan, tanpa perbedaan merugikan
apapun juga yang didasarkan atas suku, warna kulit, agama atau kepercayaan, kelamin,
keturunan atau kekayaan, atau setiap kriteria lainnya serupa itu. Untuk maksud ini, maka
tindakan-tindakan berikut dilarang dan tetap akan dilarang untuk dilakukan terhadap orang-
orang tersebut diatas pada waktu dan ditempat apapun juga :
a tindakan kekerasan atas jiwa dan raga, terutama
setiap macam
pembunuhan, pengudungan,
perlakuan kejam
dan penganiayaan;
b penyanderaan;
1
terutama perlakuan yang menghina dan merendahkan martabat;
d menghukum dan menjalankan hukuman mati tanpa didahului keputusan yang dijatuhkan
oleh suatu pengadilan yang dibentuk secara teratur, yang memberikan segenap
jaminan peradilan yang diakui sebagai keharusan oleh bangsa-bangsa beradab.
2. Yang luka dan sakit harus dikumpulkan dan
dirawat. Sebuah badan humaniter tidak berpihak,
seperti Komite Palang Merah Internasional, dapat menawarkan jasa-jasanya kepada Pihak-
pihak dalam sengketa. Pihak-pihak dalam sengketa, selanjutnya
harus berusaha untuk menjalankan dengan jalan persetujuan-persetujuan khusus, semua atau
sebagian dari ketentuan lainnya dari Konvensi ini.
Pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak akan mempengaruhi kedudukan hukum
Pihak-pihak dalam sengketa.
Pasal 4 Negara-negara netral harus melaksanakan
secara analogi ketentuan-ketentuan Konvensi ini terhadap yang luka dan sakit, dan terhadap
petugas dinas kesehatan serta rohaniwan dari angkatan perang dari Pihak-pihak dalam
sengketa, yang diterima atau ditawan dalam wilayahnya, demikian pula terhadap orang-orang
yang meninggal yang diketemukan.
Pasal 5 Bagi orang-orang yang dilindungi yang telah
jatuh dalam tangan musuh, Konvensi ini akan berlaku hingga saat pemulangan mereka yang
Pasal 6 Sebagai tambahan atas persetujuan-persetujuan
yang sengaja ditentukan dalam Pasal-pasal 10,15,23,28,31,36,37, dan 52, maka Pihak-pihak
Peserta Agung dapat mengadakan persetujuan- persetujuan khusus lainnya untuk semua hal, yang
mereka mungkin anggap sesuai untuk diatur tersendiri. Tidak ada persetujuan khusus boleh
merugikan keadaan yang luka dan sakit, petugas dinas kesehatan atau rohaniwan, sebagaimana
disebut dalam Konvensi ini, maupun membatasi hak-hak yang oleh Konvensi ini diberikan kepada
mereka. Yang luka dan sakit, demikian pula petugas
dinas kesehatan dan rohaniwan akan terus mendapat manfaat dari persetujuan tersebut
selama Konvensi ini masih berlaku bagi mereka, kecuali apa bila termuat ketentuan-ketentuan
yang jelas bertentangan dalam persetujuan- persetujuan tersebut diatas atau dalam
persetujuan-pesetujuan yang dibuat kemudian, atau apabila tindakan-tindakan yang lebih
menguntungkan telah diambil mengenai mereka oleh salah satu Pihak dalam sengketa.
Pasal 7 yang luka dan sakit, begitu pula petugas
dinas kesehatan serta rohaniwan sekali-kali tidak boleh menolak sebagian atau seluruhnya
hak-hak yang diberikan kepada mereka oleh Konvensi ini, serta oleh persetujuan-persetujuan
khusus seperti tersebut dalam Pasal terdahulu, apabila ada.
Pasal 8
2
Pihak-pihak dalam
sengketa. Untuk maksud ini, Negara-negara Pelindung boleh mengangkat disamping staf
diplomatik dan konsuler mereka, utusan-utusan yang dipilih dari antara warga negara mereka
atau warga negara-warga negara Negara netral lainnya. Utusan tersebut harus mendapat
persetujuan Negara dengan siapa mereka akan melakukan kewajiban-kewajiban mereka.
Pihak-pihak dalam sengketa akan memudahkan sejauh mungkin pelaksanaan tugas-tugas para
wakil dan utusan Negara-negara Pelindung.
Para wakil atau utusan Negara-negara Pelindung bagaimanapun juga tidak boleh
melampaui tugas mereka dibawah Konvensi ini. Mereka
terutama harus
memperhatikan kepentingan-kepentingan keamanan yang sangat
mendesak daripada Negara dimana mereka melaksanakan
kewajiban-kewajiban mereka.
Pembatasan-pembatasan terhadap
kegiatan- kegiatan mereka hanya boleh diadakan sebagai
suatu tindakan pengecualian dan sementara, apabila hal ini ternyata perlu karena adanya
kepentingan-kepentingan militer yang sangat mendesak.
Pasal 9 Ketentuan-ketentuan Konvensi ini tidak
merupakan penghalang bagi kegiatan-kegiatan perikemanusiaan, yang mungkin diusahakan oleh
Komite Palang Merah Internasional atau tiap- tiap organisasi humaniter lainnya yang tidak
berpihak, untuk melindungi dan menolong yang luka dan sakit, petugas dinas kesehatan dan
Pihak-pihak dalam
sengketa bersangkutan.
Pasal 10 Pihak-pihak Peserta Agung setiap waktu dapat
bermufakat untuk mempercayakan kepada suatu organisasi, yang memberi segala jaminan tentang
sifat tidak berpihak dan kesanggupan bekerjanya, kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada
Negara-negara Pelindung berdasarkan Konvensi ini.
Apabila karena alasan apapun juga yang luka dan sakit atau petugas dinas kesehatan dan
rohaniwan tidak mendapat manfaat atau berhenti mendapat manfaat, dari kegiatan-kegiatan Negara
Pelindung atau dari kegiatan-kegiatan organisasi sebagaimana ditentukan dalam paragrap pertama
diatas, maka Negara Penahan harus meminta suatu Negara
atau organisasi
netral untuk
menyelenggarakan fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan dibawah Konvensi ini oleh Negara
Pelindung yang ditunjuk oleh Pihak-pihak dalam sengketa.
Apabila perlindungan tersebut tidak dapat diusahakan secara demikian, maka Negara Penahan
harus meminta atau menerima sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal ini, tawaran jasa-jasa
suatu organisasi humaniter seperti Komite Palang
Merah Internasional, untuk menyelenggarakan pekerjaan
perikemanusiaan yang
harus diselenggarakan oleh Negara Pelindung dibawah
Konvensi ini. Setiap Negara netral, atau organisasi yang
diundang oleh Negara yang bersangkutan atau yang mengajukan diri untuk maksud-maksud itu, harus
3
Pasal 11 Dalam hal-hal dimana oleh mereka dianggap
perlu demi kepentingan-kepentingan orang-orang yang dilindungi, terutama dalam hal terdapatnya
perbedaan pendapat antara Pihak-pihak dalam sengketa mengenai pelaksanaan atau penafsiran
ketentuan-ketentuan Konvensi ini, maka Negara- negara Pelindung harus memberikan jasa-jasa
baik mereka untuk menyelesaikan perbedaan pendapat itu.
Untuk maksud ini, tiap Negara Pelindung boleh, atau atas undangan salah satu Pihak atau
atas inisiatip sendiri, mengusulkan kepada Pihak-pihak dalam sengketa suatu pertemuan
antara wakil-wakil mereka, terutama penguasa- penguasa yang bertanggung jawab atas yang luka
dan sakit, petugas dinas kesehatan dan rohaniwan, yang sedapat mungkin diadakan atas
BAB II YANG LUKA DAN SAKIT