2. Selain itu ingin memberikan tambahan pengetahuan kepada orang tua dan
guru pendidik, yang dapat dijadikan salah satu pegangan yang dapat digunakan untuk mendidik anak.
3. Sebagai kontribusi khazanah keilmuan pendidikan Islam.
D. Alasan Pemilihan Judul
Alasan penulis memilih judul “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Hadist Perintah Shalat HR. Abu Daud yang Bermuatan Pendidikan Anak”
sebagai objek pengkajian penelitian adalah, 1.
Pentingnya meneliti dan mengkaji hadist-hadist nabi. Maka penulis berinisiatif meniliti hadist perintah shalat yang bermuatan pendidikan
kepada dengan obyek nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung di dalamnya. Sehingga diharapkan intelektual muda Islam tergerak untuk
melakukan hal yang sama. 2.
Merupakan suatu hal yang menarik menurut penulis ketika mengkaji tentang hadits.
3. Ingin memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan Islam melalui
penelitian ini. Hingga dapat dimanfaatkan oleh siapapun dan kapanpun. Sebagaimana yang disimpulkan Muhaimin dan Abdul Mujib
6
: Bahwa pendidikan Islam merupakan proses transformasi ilmu pengetahuan dan
internalisasi nilai-nilai ajaran Islam pada diri anak didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya. Guna mencapai
keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya.
6
Muhaimin dan Abdul Mujid, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofik dan Kerangka Dasar Operasonalnya
Bandung, Trigenda Karya, 1993, hlm. 136.
E. Telaah Pustaka
Yahya 2004 Fakultas Tarbiyah dengan Jurusan PAI, dalam skripsinya “Tinjauan Psikologis Terhadap Kandungan Hadist Perintah Shalat
Bagi Anak Usia 7 dan 10 Tahun ”. Yahya menjelaskan tinjauan psikologis
terhadap kandungan hadist perintah shalat bagi anak usia 7 dan 10 tahun. Mukodi 2006 dalam skripsinya “Implikasi Nilai-Nilai Pendidikan
Islam dalam QS. Luqman; 12-19 Terhadap Kepribadian Anak”. Dalam
skripsinya mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam QS.Al-Luqman; 12-19. Serta
menjabarkan implikasi apa saja yang ikut mempengaruhi kepribadian anak berdasarkan nilai-nilai pendidikan Islam tersebut.
“Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Karya Sastra Cerpen Telaah Cerpen-cerpen Asma Nadia oleh Himatul Aliyah 2003
skripsi yang membahas tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam karya sastra cerpen.
Bukan membahas secara luas tentang cerpen. Dedi Polis 2004 dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Novel
Merpati Biru”, yang mana skripsi ini mengkaji secara ilmiah tentang nilai-
nilai pendidikan Islam yang di dalamnya berupa ajaran-ajaran Islam yang terkandung dalam novel Merpati Biru karya Ahmad Munif.
Dalam skripsinya Abdul Majid 2005, cuplikan kalimat pada BAB III yakni”... Seorang pendidik hendaknya mengutamakan hukuman mental
terlebih dahulu, apabila dengan hukuman mental atau psikis tidak mampu merubah kesalahan anak, maka tindakan yang paling terakhir adalah dengan
hukuman jasmani atau badan, dengan memperhatikan kesehatan dan umur anak”.
Diantara kesemua judul skripsi diatas memiliki kemiripan bahan kajian dengan judul skripsi yang akan penulis bahas. Akan tetapi yang paling mirip
adalah skripsinya Yahya yang berjudul ; “Tinjauan Psikologis Terhadap Kandungan Hadist Perintah Shalat Bagi Anak Usia 7 dan 10 Tahun
”. Maka di sini perlu lebih dijelaskan perbedaan diantara keduanya. Dalam skripsinya
Yahya cenderung menjelaskan muatan psikologisnya, tanpa menekankan nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang ada di dalamnya. Akan tetapi dalam
skripsi penulis nantinya akan lebih dijelaskan tentang nilai-nilai pendidikan Islam di dalam hadist perintah shalat tersebut sekaligus pembahasan tentang
nilai-nilai pendidikan tersebut.
F. Landasan Teoritik
Berdasarkan judul penelitian, yang mana akan meneliti tentang nilai- nilai pendidikan Islam. Maka tentu saja salah satu landasan teori yang
digunakan ialah beberapa pendapat para tokoh pendidikan Islam mengenai nilai-nilai atau substansi yang terkandung dalam Pendidikan Islam. Yang
akan digunakan sebagai acuan meneliti hadist perintah shalat. Selain itu yang digunakan sebagai pendukung adalah teori psikologi perkembangan mengenai
anak usia 7 atau 10 tahun melalui pendapat para tokoh-tokoh ahlinya. 1.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Nilai adalah merupakan sesuatu yang dianggap berharga dan menjadi tujuan yang hendak dicapai. Nilai secara praktis merupakan
sesuatu yang bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.
7
Terdapat dua nilai dalam Islam yaitu nilai Illahiyah dan nilai Insaniyah. Nilai Ilahiyah merupakan nilai yang erat kaitannya dengan
ketuhanan. Sedangkan nilai insaniyah berkaitan dengan kemanusiaan. Keduanya berhubungan dengan tingkah laku manusia.
Tetapi yang dimaksud nilai dalam hal ini adalah konsep yang berupa ajaran-ajaran Islam, dimana ajaran Islam itu sendiri merupakan
seluruh ajaran Allah yang bersumber Al-Qur’an dan Sunnah yang pemahamannya tidak terlepas dari pendapat para ahli yang telah lebih
memahami dan menggali ajaran Islam.
8
Atau bisa dikatakan nilai yang dimaksud di sini adalah ajaran ajaran apa saja yang dapat diambil untuk
diaplikasikan dalam pendidik anak yang diambil dari hadist perintah shalat yang bermuatan pendidikan kepada anak.
Dalam kamus bahasa Indonesia nilai artinya sifat-sifat hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
9
Menurut Sidi Gazalba yang dikutip Chabib Thoha mengartikan nilai sebagai berikut : Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ia ideal,
nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan
7
Jalaludin Rahmat dan Ali Ahmad Zein, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan Islam Surabaya, Penerbit Putra Al-Maarif, 1994
8
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam Bandung, CV Diponegoro, 1989 hlm. 27
9
W.JS. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1999, hlm. 677.