2.1.4. Kepemilikan Institusional tehadap Manajemen Laba
Dengan tingginya kepemilikan institusional , para investor institusional akan mendapatkan kesempatan kontrol perusahaan yang lebih sedikit. Ini berarti
bahwa hubungan antara kepemilikan institusional adalah negatif. Risiko mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap kepemilikan institusional.
Tingginya risiko yang dihadapi perusahaan meningkatkan risiko kebangkrutan dan volatilitas dari pendapatan, hal ini akan mengurangi minat institusi untuk
melakukan investasi pada saham perusahaan itu karena institusi lebih mementingkan pada stabilitas pendapatan.
Menurut Crutchley et al 1999, pengaruh kebijakan institusional terhadap manajemen laba adalah positif. Kebijakan institusional berupa hutang yang tinggi
menyebabkan perusahaan dimonitor oleh pihak debtholders. Karena monitoring dalam perusahaan yang ketat tadi menyebabkan manajer akan bertindak sesuai
dengan kepentingan debtholders dan shareholders, sehingga kondisi ini akan menarik masuknya kepemilikan institusional.
Variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif terhadap kepemilikan institusional. Dari sudut pandang investor, investor institusional
mungkin akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada saham dengan dividen yang tinggi dan mekanisme monitoring yang ketat.
Fama 1983 menyatakan bahwa non-executive director komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi
diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan posisi
Universitas Sumatera Utara
terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance. Beasley 2001 menyarankan bahwa masuknya dewan
komisaris yang berasal dari luar perusahaan meningkatkan efektivitas dewan tersebut dalam mengawasi manajemen untuk mencegah kecurangan laporan
keuangan. Hasil penelitiannya juga melaporkan bahwa komposisi dewan komisaris lebih penting untuk mengurangi terjadinya kecurangan pelaporan
keuangan, daripada kehadiran komite audit. Analisis lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik komisaris yang berasal dari luar perusahaan
outsider director juga berpengaruh terhadap kecenderungan terjadinya kecurangan pelaporan keuangan.
2.1.5. Kepemilikan Manajerial tehadap Manajemen Laba