menyatakan bahwa pembayaran deviden dapat dikelompokkan ke dalam tiga kemungkinan, yaitu: pembayaran deviden tidak teratur, deviden konstan tidak
tumbuh, dan pertumbuhan deviden yang konstan. Pembayaran dividen tidak teratur merupakan deviden dimana tiap-tiap
periode tidak mempunyai pola yang jelas bahkan untuk periode-periode tertentu tidak membayar deviden sama sekali, karena perusahaan menderita
rugi atau kesulitan likuiditas. Deviden konstan tidak bertumbuh merupakan pembayaran deviden dari
periode ke periode relatif konstan. Perusahaan umumnya tidak melakukan pemotongan atau pengurangan deviden, sekalipun perusahaan mengalami
sedikit kesulitan likuiditas. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga kesan para pemegang saham atas stabilitas likuiditas perusahaan. Dan
pertumbuhan deviden yang konstan merupakan deviden yang tumbuh secara konstan yang umumnya ditunjukkan dengan pertumbuhan sebesar “g”
Jogiyanto H.M, 1998.
2.3 Faktor-Faktor Fundamental
Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan itu akan
dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan baik perusahaan manufaktur maupun perbankan. Analisis rasio
keuangan memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi perubahan- perubahan pokok pada trend, jumlah dan hubungan serta alasan perubahan
tersebut. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu menginterpolasikan
Universitas Sumatera Utara
berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertumbuhan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cash devidend didalam prakteknya banyak sekali wacana dan jenisnya. Hal ini juga tergantung kepada jenis analisis yang
digunakan. Apakah menggunakan analisis fundamental atau menggunakan analisis teknikal. Selain tergantung pada hal-hal yang mempengaruhi baik secara
internal maupun eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi cash dividend secara internal adalah faktor
yang bersifat fundamental, yang meliputi tentang kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi cash devidend
secara eksternal adalah faktor yang bersifat teknis, meliputi faktor sosial, ekonomi dan politik yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Berikut merupakan faktor-faktor fundamental yang diteliti serta hubungannya dengan cash dividend :
a. Current Ratio
Current ratio merupakan salah satu ukuran likuiditas liquidity ratio yang
dihitung dengan membagi aktiva lancar current asset dengan hutangkewajiban lancar current liability. Atau dengan kata lain current ratio digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui jumlah aktiva lancarnya.
Aktiva Lancar Current Ratio =
Utang Jangka Pendek
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara current ratio dengan cash devidend yaitu semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya termasuk didalamnya kewajiban
membayar dividen kas yang terutang. Tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen yang
dijanjikan. Sebagaimana penelitian terdahulu bahwa tidak dilihat dari rasio likuiditasnya, tetapi didasarkan pada penting tidaknya manajemen
mempertimbangkan likuiditas dalam kebijakan deviden, sehingga tidak dapat ditemukan bagaimana hubungan antara besarnya current ratio dengan cash
devidend . Berdasar teori dan uraian tersebut maka dapat diajukan hipotesis
sebagai berikut: ada pengaruh signifikan positif current ratio terhadap cash devidend
. b.
Return On Investment ROI ROI merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena
tingkat kembalian investasi return semakin besar. EAT
ROI = Total Invetasi
Hubungan ROI dengan cash devidend yaitu seperti diuraikan sebelumnya, bahwa return yang diterima oleh investor dapat berupa pendapatan deviden dan
capital gain . Dengan demikian meningkatnya ROI juga akan meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
pendapatan deviden terutama cash devidend. Sebagaimana lazimnya pengukuran ROI didapat dari earnings after tax EAT dan total investasi aktiva operasi.
Besarnya EAT diperoleh dari laporan laba rugi, sedangkan total investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aktiva tetap bersih yang digunakan
untuk aktivitas operasi perusahaan yang tercermin dalam laporan neraca sisi aktiva asset. Berdasarkan penelitian terdahulu variabel investasi yang diukur
dari aktiva tetap bersih operasi dapat digunakan untuk memprediksikan kebijakan deviden kas. Berdasar teori dan uraian tersebut maka dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut: ada pengaruh signifikan positif ROI terhadap cash devidend
. c.
Total Assets Turn Over TATO Perputaran total aktiva, adalah rasio antara penjualan dengan total aktiva yang
mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang
memadai bagi kapasitas investasinya. Penjualan Bersih
TATO = Total Aktiva
Hubungan antara total assets turn over dengan cash devidend yaitu rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume
yang memadai bagi kapasitas investasinya. Maka semakin besar perputaran aktiva semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya. Dengan kata lain Total Assets
Turn Over berpengaruh positif terhadap cash devidend.
Universitas Sumatera Utara
d. Earnings Per Share EPS Pendapatan per lembar saham earnings per share merupakan total
keuntungan yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. Total keuntungan tersebut diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap
jumlah lembar saham yang beredar outstanding share. Laba bersih yang diperhitungkan tersebut setelah dikurangi dengan deviden untuk para pemegang
saham prioritas minoritas. EAT
EPS = Jumlah Lembar Saham
Hubungan antara EPS dengan cash devidend yaitu semakin besar earnings after tax EAT
maka pendapatan deviden kas per lembar saham cash devidend per share
yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa common stock juga semakin besar. Hal tersebut dengan asumsi jika deviden bagi para pemegang
saham minoritas dan jumlah saham yang beredar saham biasa relatif tetap.
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu