Diagnosis Diabetes Melitus Klasifikasi Diabetes Melitus

Sudah lama diketahui bahwa Diabetes melitus merupakan penyakit keturunan, artinya apabila orang tuanya menderitaDiabetes melitus maka anaknya kemungkinan besar akan menderita juga. Hal itu memang benar, tetapi faktor keturunan saja tidak cukup. Ada beberapa faktor risiko terjadinya Diabetes melitus yaitu adanya infeksi virus pada Diabetes melitus tipe 1, kegemukan, pola makan yang salah, minum obat-obatan yang bisa menaikkan kadar glukosa darah, proses menua, stress, dan lain- lain. 13

2.1.1 Diagnosis Diabetes Melitus

Berbagai keluhan dapat ditemukan pada pasien Diabetes melitus.Kecurigaan terjadinya Diabetes melitus dapat diketahui dengan adanya gejala khas berupa poliuria, polidipsia, polifagia, tubuh lemas dan berat badan menurun. Gejala lain yang mungkin dirasakan oleh pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita. 1,7 Diagnosis Diabetes melitus harus didasarkan atas pemeriksaan konsentrasi glukosa darah. Apabila ditemukan gejala khas Diabetes melitus, pemeriksaan glukosa darah abnormal satu kali saja sudah cukup untuk menegakkan diagnosis, namun apabila tidak ditemukan gejala khas Diabetes melitus, maka diperlukan dua kali pemeriksaan glukosa darah abnormal. 1 Diagnosis Diabetes melitus dapat ditegakkan melalui cara berikut: 1,13 a. Gejala khas Diabetes melitus + kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdL Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. b. Gejala khas Diabetes melitus + kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mgdL Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. c. Glukosa plasma 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral ≥ 200 mgdL Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO dilakukan dengan standar WHO menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Klasifikasi Diabetes Melitus

Klasifikasi Diabetes melitus menurut American Diabetes Association ADA tahun 2009 terbagi menjadi empat tipe, yaitu: 1,3,13 a. Diabetes melitus tipe 1 Penurunan sekresi insulin yang disebabkan oleh destruksi sel beta akibat proses imunologi autoimun dan idiopati. b. Diabetes melitus tipe 2 Bervariasi mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin disertai resistensi insulin. c. Diabetes melitus kehamilan gestasional Keadaan intoleransi terhadap glukosa yang terjadi selama kehamilan.Anak yang dilahirkan dari ibu yang menderita Diabetes melitus kehamilan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami obesitas dan diabetes saat dewasa. d. Diabetes melitus tipe lain Berupa defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau zat kimia, infeksi, imunologi, dan sindrom genetik lain yang berkaitan dengan Diabetes melitus.

2.1.3 Komplikasi Diabetes Melitus