Skor Kriteria
1 2
3 Tidak dijumpai debris atau stein
Debris menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi Debris lunak meliputi lebih dari 13 tetapi kurang dari 23 permukaan
gigi Debris lunak meliputi lebih dari 23 permukaan gigi
Tabel 3. Kriteria Indeks Kalkulus
8-9,25
Skor Kriteria
1
2
3 Tidak dijumpai kalkulus
Adanya kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi
Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 13 tetapi belum melewati 23 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus subgingiva
di sekeliling servikal gigi atau kedua-duanya Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 23 permukaan
gigi atau kalkulus subgingiva mengelilingi servikal gigi atau kedua- duanya
2.3 Landasan Teori
Diabetes melitus adalah suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat ditandai dengan kadar glukosa darah yang meningkat. Diabetes melitus
merupakan salah satu penyakit sistemik yang dapat berperan sebagai faktor risiko bagi terjadinya periodontitis dan memperburuk kesehatan periodontal.
10
Penelitian Hidayati, Mu’afiro, dan Suwito menyatakan ada pengaruh antara OHIS terhadap
tingkat periodontitis dengan odd rasio sebesar 2,8. Penderita Diabetes melitus dengan kebersihan mulut yang kurang baik dan ada penumpukan kalkulus sering mengalami
peradangan gingiva yang parah, pembentukan poket yang dalam dan abses periodontal.
6
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur oral higiene digunakanOral Higiene
IndexSimplified.Pemeriksaan dilakukan pada 6 gigi yaitu gigi 16, 11, 26, 36, 31, dan 46.Pada gigi 16, 11, 26, 31 yang dilihat
permukaan bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan lingualnya.Indeks ini terdiri dari 2
komponen, yakni Indeks Debris dan Indeks Kalkulus.
8-9
Untuk mengukur periodontal pada penelitian ini digunakan Indeks Penyakit Periodontal oleh Ramfjord. Pengukuran
indeks dilakukan pada 6 gigi yaitu gigi 16, 21, 24, 36, 41, dan 44.Bila salah satu gigi ini hilang maka akan digantikan oleh gigi disampingnya 17, 11, 25, 37, 42, dan
45.
10,25-26
Odd rasio pada rancangan case control dihitung dengan rumus: a x d
OR = b x c
Keterangan: a: Penderita Diabetes melitus yang mengalami penyakit periodontal
b: Penderita Diabetes melitus yang tidak mengalami penyakit periodontal c: Penderita non-Diabetes yang mengalami penyakit periodontal
d: Penderita non-Diabetes yang tidak mengalami penyakit periodontal
2.4 Kerangka Konsep
Diabetes melitus kasus
1. Status oral higiene
2. Status periodontal
Non-Diabetes kontrol
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian case controlyaitu penelitian non eksperimental yang mempelajari faktor risiko dan efek menggunakan kelompok kasus
dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini kelompok kasus adalah Diabetes melitus dan kelompok kontrol adalah non-Diabetes.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan.Rumah sakit ini dipilih karena jumlah pasien Diabetes melitus dan non-Diabetes diRSUD Dr. Pirngadi
banyak dan mudah ditemui karena pasien melakukan rawat jalan secara berkala. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2012 dan selesai bulan
Januari 2014.Penelitian dimulai dari mempersiapkan proposal penelitian, dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian sampai penyusunan laporan akhir.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah pasien yang berobat diRSUD Dr. Pirngadi Medan. Sampel yang diteliti adalah pasien Diabetes melitus di Poli Endokrin SMF
InternaRSUD Dr. Pirngadi dan pasien yang tidak menderita Diabetes di Poli Mata RSUD Dr. Pirngadi yang sesuai dengan kriteria inklusi dan bersedia dilakukan
penelitian. Perkiraanbesar sampel minimum pada penelitian ini tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95 dan kekuatan uji sebesar 80 dihitung menggunakan
rumus berikut: [ Z
1- α2
√2P1-P + Z
β
√P
1
1-P
1
+P
2
1-P
2
]
2
n = P
1
-P
2 2
Universitas Sumatera Utara