BAB IV TINJAUAN YURIDIS PEROMPAKAN KAPAL LAUT DI
PERAIRAN SOMALIA.
A. Pertanggung Jawaban Pelaku Perompakan Menurut
Hukum Internasional ………………………………………….…….….. 71
B. Yurisdiksi Pengadilan Yang Berwenang Untuk Mengadili Prompak
Somalia …………………………………………………………………. 74
C. Peranan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
menanggulangi perompakan di Somalia…………….………………….. 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 95
B. Saran ……………………………………………………………………… 97
ABSTRAKSI
Tindakan perompakan kapal yang dilakukan perompak Somalia merupakan kejahatan yang paling meresahkan dunia perkapalan dan sangat
mengganggu keamanan Internasional. Kita ketahui bahwa pembajakan ini terus saja terjadi sejak tahun 1991 hingga sekarang yang sasarannya kapal-kapal asing
yang melewati perairan Somalia. Akibat dari pembajakan ini adalah banyak kapal-kapal kargo dan kapal-kapal pengangkut minyak yang mengalami
kerugian cukup besar dikarenakan barang-barang dan minyak yang diangkutnya dirampas dan disandera oleh perompak Somalia. Banyak juga kapal-kapal asing
yang melewati perairan di laut lepas dibajak oleh perompak Somalia yang tujuannya hanya untuk memperoleh uang tebusan dari setiap kapal yang mereka
bajak. Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis mengenai bangaimana pengaturan Hukum
Internasional terhadap perompakan kapal laut. Kedua bagaimana perompakan kapal laut yang terjadi di Somalaia. Ketiga bagaimana pertanggungjawaban
kejahatan yang telah dilakukan oleh perompak Somalia menurut Hukum Internasional.
Pembahasan terhadap permasalahan diatas dilakukan melalui metode pengumpulan data yang bersumber dari media massa elektronik yang
menyangkut tentang permasalahan khusus mengenai perompakan di Somalia dan juga menggunakan metode Library Research yaitu suatu teknik
pengumpulan data yang tidak secara langsung ke objek penelitian melainkan dengan penelusuran buku-buku, dokumen yang ada hubungannya dengan
penelitian pemasalahan.
Dalam penulisan ini dapat ditarik kesimpulan yakni, pertama hukum Internasional UNCLOS 1982, IMO dan IMB telah menggolongkan aksi
perompakan sebagai aksi pembajakan yang tergolong kedalam aksi Transnational Crime
karena dampaknya bagi keamanan internasional. Kedua. Perompakan yang terjadi merupakan akibat dari tidak adanya ketidakstabilan
politik dan pemerintahan serta tingkat perekonomian yang rendah dinegara tersebut yang mendorong masyarakat untuk melakukan aksi perompakan.
Ketiga penegakan hukum terhadap tindak pidana pembajakan kapal oleh perompak Somalia dilakukan dengan penerapan hukum pidana nasional negara-
negara asing berdasarkan perinsip universalitas, ini dikarenakan negara Somalia belum memiliki aturan hukum mengenai pengaturan penegakan hukum dan
sanksi yang diberikan terhadap pelaku tindak pidana perompakan kapal. Sehingga negara manapun dapat memberlakukan yurisdiksinya kepada para
perompak yang tertangkap.
BAB I PENDAHULUAN