Asas Mengikutsertakan Asas komunikasi Asas Pengakuan Asas Wewenang yang Didelegasikan Asas Perhatian Timbal Balik Motivasi langsung direct motivation Motivasi tidak langsung indirect motivation

Nawawi 2001:351 menyatakan bahwa, : “ motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan kegitatan ”. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, bahwa dapat disimpulkan dorongan yang dimiliki individu yang merangsang untuk melakukan tindakan kegiatan dalam mencapaui tujuan yang diharapkan.

2.1.1.2. Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi menurut Hasibuan 2007:146 adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan e. Mengefektifkan pengadaan karyawan f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas – tugasnya j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat – alat dan bahan baku. Dari tujuan – tujuan motivasi diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki peranan yang sangat penting bagi karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

2.1.1.3. Asas – asas Motivasi

Azaz motivasi menurut Hasibuan 2007:146 adalah :

a. Asas Mengikutsertakan

Mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan ide–ide, rekomendasi dalam proses penagmbilan keputusan. Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya aka meningkat.

b. Asas komunikasi

Menginformasikan secara jelas tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala – kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja bawahan akan meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal, semakin besar pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut.

c. Asas Pengakuan

Memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas presatasi kerja yang dicapainya. Bawahan akan bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka terus – menerus mendapat pengakuan dan kepusan dari usaha – usahanya.

d. Asas Wewenang yang Didelegasikan

Mendelegasikan sebagaian wewenang serta kebebasan karyawan untung mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas – tugas atasan atau manajer.

e. Asas Perhatian Timbal Balik

Memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa azas motivasi yang diimplementasikan harus meningkat produktivitas kerja dan memberikan kepuasaan kepada karyawan.

2.1.1.4. Metode Motivasi Ada dua Metode Motivasi menurut Hasibuan 2007:149 yaitu :

a. Motivasi langsung direct motivation

Motivasi langsung adalah motivasi materiil dan nonmateriil yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, dan bintang jasa.

b. Motivasi tidak langsung indirect motivation

Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas – fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjanya. Misalnya, kursi yang empuk, mesin – mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, suasana pekerjaan yang serasi, serta penempatan yang tepat. Motivasi tidak langsung besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga produktif. 2.1.1.5.Model – Model Motivasi Model – model motivasi menurut Hasibuan 2006:148 terdiri dari :

a. Model tradisional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Pendapatan Kabupten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara

4 62 140

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas-Pelatihan Pendidikan Teknik Dinas Pendidikan Sumatera Utara)

6 90 91

Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Di Pematangsiantar)

1 62 103

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN SURABAYA UTARA.

0 0 6

d. Tamat Sarjana (S2) PangkatGolongan - Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Pendapatan Kabupten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Pendapatan Kabupten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Pendapatan Kabupten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara

0 1 10

Pengaruh Motivasi Kinerja dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Medan Selatan

0 1 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Teori tentang Motivasi 2.1.1.1. Motivasi - Pengaruh Motivasi Kinerja dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Medan Sel

0 0 24

Pengaruh Motivasi Kinerja dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Medan Selatan

0 0 12