Kerangka Teoritik Persepsi konsumen terhadap produk Bakpia menurut tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan profesi : studi kasus Perusahaan Bakpia 75 Yogyakarta.

10 intenal. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi proses persepsi, yaitu stimulus itu sendiri dan faktor lingkungan dimana persepsi itu berlangsung, dan ini merupakan faktor eksternal. Faktor Internal yang mempengaruhi terjadinya persepsi adalah: Davidoff, 1988:234 a. Kesadaran Kesadaran juga mempengaruhi persepsi. Ketika kita sedang merasa bahagia, maka pemandangan yang alam yang terhampar jauh di depan mata kita akan terlihat sangat luar biasa indahnya. Tetapi apabila kita murung, pemandangan yang sama itu, mungkin akan terlihat sangat membosankan. b. Ingatan Indera kita akan secara teratur menyimpan data-data yang kita terima. Dalam rangka memberikan arti, secara terus-menerus orang cenderung untuk membanding-bandingkan penglihatan, suara dan peginderaan lainnya dengan ingatan-ingatan pengalaman lalu yang mirip. c. Proses Informasi Proses informasi juga mempunyai peran dalam persepsi. Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang dihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi lalu dan saat itu, lalu membuat interpretasi dan evaluasi. Bahasa jelas dapat mempengaruhi kognisi kita, memberikan bentuk pada persepsi secara tidak langsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 d. Pengujian Hipotesis Merupakan komponen pusat persepsi yang mengolah informasi. Sering terjadi, interpretasi terhadap data penginderaan hanya mempunyai satu kemungkinan, sehingga pencarian untuk hipotesis persepsi yang tepat dilakukan dengan sangat cepat, otomatis dan berada sedikit di bawah kesadaran. Mengenai keadaan individu yang dapat mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber, yaitu yang berhubungan dengan segi kejasmanian, dan yang berhubungan denagn segi psikologis. Bila sistem fisiologisnya terganggu, hal tersebut akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Segi psikologis antara lain pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan, motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan persepsi. 2. Produk 2.1 Pengertian Produk Produk sering diartikan sebagai kumpulan atribut dan atau sifat kimia yang secara fisik dapat diraba atau tidak dapat diraba. Dalam tinjauan yang lebih mendalam, produk juga mencakup masalah-masalah seperti harga, nama penjual, dan sebagainya. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka penting bagi perusahaan untuk memilih secara tepat barang-barang yang akan diproduksi, harga, kualitas, warna, bentuk dan sebagainya yang dapat memuaskan konsumen. Yang dimaksud dengan produk atau barang adalah : Sekumpulan atribut yang nyata tangible dan tidak nyata intangible di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya Stanton, 1985:222. Setiap sifat atribut merupakan produk tersendiri, sebab setiap kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda kepada konsumen. Selera konsumen yang bermacam-macam merupakan tantangan bagi produsen di dalam menentukan produk yang kan dihasilkannya nanti. Namun demikian produsen harus tetap selektif dalam menentukan bentuk, warna, mutu dan sebagainya.

2.2 Unsur – Unsur Produk

Dalam pengertian barang atau produk di atas mencakup unsur-unsur kualitas, harga, merk, kemasan atau pembungkus. a. Kualitas Kualitas produk adalah keunggulan suatu produk. Kualitas produk merupakan salah satu aspek asosiasi merk yang ditinjau dari sudut pandang konsumen, dimana sebeuah merk dipersepsikan sebagai produk berkualitas tinggi. Kerap kali hal ini dipandang sebagai ukuran kebaikan merk yang dituntut konsumen. Oleh karena itu, faktor kualitas berpengaruh besar terhadap kinerja finansial suatu merk dan bahkan perusahaan. b. Harga Harga merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan sebagai kompensasi produk yang diperoleh dari perusahaan. Setiap perusahaan pada umumnya, akan menghitung biaya yang dikeluarkan sebelum menetapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 harga produknya. Perusahaan yang mampu merumuskan strategi harga yang tepat akan memperoleh penghasilan dan keuntungan optimal. c. Merk Bagi konsumen masalah merk merupakan hal yang pokok sebelum memutuskan untuk membeli barang, kebanyakan konsumen yang akan membeli cenderung mengutamakan pada merk dagang yang sudah terkenal, tentang mutu, harga sering kurang diperhatikan malahan ada konsumen yang tertarik dan fanatik terhadap suatu merk dagang yang sudah terkenal. Bagi produsen dengan digunakannnya merk dagang mengharapkan agar konsumen mempunyai kesan yang positif terhadap barang yang dihasilkannya. Merk atau sering dikenal dengan istilah Brand oleh The American Marketing Association dirumuskan sebagai berikut : Brand adalah suatu nama, istilah, simbol atau desain rancangan atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing Basu Swastha, 1984:135.

3. Tingkat Pendidikan

Pada hakekatnya pendidikan itu merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna mengembangkan sutau pengetahuan dan ketrampilan melalui suatu usaha belajar, di samping itu ditanamkan pula nilai-nilai moral, pandangan hidup dan lain sebagainya yang nantinya akan membentuk kepribadian dan karakter seseorang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 Pengertian pandidikan menurut Siagian 1987:175 adalah keseluruhan proses, teknik, metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah ditentukan. Unsur-unsur penting dalam pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi sosial serta pribadi yang optimal. Klasifikasi pendidikan menurut Siagian 1987:177 adalah sebagai berikut: a Pendidikan formal Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang merupakan sistem pendidikan yang mengkhususkan diri pada penyelenggaraan pendidkan generasi muda secara sistematis, berencana, berurutan dengan tujuan pendidikan yang jelas untuk setiap tingkatan dan dilaksanakan dalam situasi belajar antar pendidik dan anak didik serta dengan sarana dan fasilitas yang disediakan secara khusus. b Pendidikan informal Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak lahir sampai mati. c Pendidikan non formal Pendidikan non formal adalah pendidikan teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan-peraturan yang ketat dan tetap. Tingkat pendidikan konsumen adalah tingkat pendidikan formal yang telah dicapai oleh konsumen. Tingkat pendidikan formal yang dicapai konsumen akan berpengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan, jenjang pekerjaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 formal, penghasilan, kekayaan dan status sosial dalam masyarakat. Kemampuan orang menyelesaikan jenjang pendidikan yang tinggi menyebabkan orang akan lebih terbuka menerima nilai-nilai baru dan mempunyai wawasan yang lebih luas. Dengan wawasan yang lebih luas konsumen akan dapat menganalisis berbagai bidang dalam kehidupannya. Pendidikan memberikan keahlian dan pengalaman bagi konsumen. Soerjono Soekamto 1982:256 mengatakan bahwa pendidikan memberikan suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana berpikir secara ilmiah.

4. Tingkat pendapatan

Pendapatan dan penghasilan mempunyai hubungan yang sangat erat. Oleh San S. Hutabarat 1978:92 kedua pengertian tersebut dibedakan sebagai berikut: Penghasilan : adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha tertentu. Misalnya gaji yang diperoleh karena bekerja pada suatu perusahaan. Pendapatan : adalah suatu penghasilan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu misalnya bunga simpanan bank. Jadi antara penghasilan dan pendapatan dibedakan berdasarkan ada tidaknya kontraprestasi atau balas jasa usaha. Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers 1982:92, Biro Pusat Statistik membedakan bentuk pendapatan menjadi tiga yaitu: a Pendapatan berupa uang b Pendapatan berupa barang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 c Pendapatan lain-lain. Pendapatan yang berupa uang adalah segala penghasilan yang berupa uang yang bersifat reguler dan yang bisa diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontraprestasi. Sumber yang utama gaji dan upah serta lain-lain, balas jasa serupa dari majikan, pendapatan dari penjualan barang yang ada di dalam rumah hasil investasi, uang pensiun, jaminan sosial serta keuntungan sosial. Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler dan biasa tetapi tidak selalu diterima sebagai balas jasa dan diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai uang oleh yang menikmati barang atau jasa tersebut. Demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pembelanjaan barang dan jasa dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa uang. Untuk lain-lain penerimaan yang dipakai sebagai pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, penagih hutang, kiriman uang wesel. Ketiga bentuk pendapatan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Pendapatan berupa uang a. Dari gaji atau upah 1 Kerja pokok 2 Kerja sambilan 3 Kerja lembur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 4 Kerja kadang-kadang b. Dari usaha sendiri yang meliputi 1 Hasil usaha sendiri 2 Komisi kerajinan 3 Penjualan dari rumah c. Dari investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah d. Dari keuntungan sosial ekonomi pendapatan yang diperoleh dari kerja. 2. Pendapatan berupa barang yaitu : a. Bagian penghasilan upah dan gaji yang diwujudkan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi. b. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati. 3. Penerimaan yang bukan merupakan pendapatan: a. Pengambilan tabungan b. Penjualan barang yang dipakai c. Penagihan piutang d. Pinjaman uang e. Kiriman uang f. HadiahPenerimaan g. Warisan h. Menang judi 18

5. Jenis Profesi

Yang dimaksud pekerjaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : adalah apa yang dilakukan dengan memberikan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil. Pekerjaan dikelompokkan dalam 9 sembilan golongan dan disesuaikan dari pekerjaan yang terendah sampai tertinggi. Penggolongan pekerjaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut J. Spillane, 1982:14 a. Golongan A Pensiun, tidak mempunyai pekerjaan tetap b. Golongan B Buruh tani, buruh nelayan, penebang kayu c. Golongan C Buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang penarik becak d. Golongan D Pembantu, penjual keliling, tukang cuci e. Golongan E Artisseniman, montir, penjahit, supir buscolt, tukang listrik, buruh tetap, tukang ojek, pandai besiemasperak, penjaga, tukang kayu, tukang mesin. f. Golongan F Pemilik buscolt, pengawas pengamanan, pemilik perusahaantokopabrikperikanan, pegawai sipil ABRI, pedagang pegawai kantor, mandor, tuan tanah, peternak, penggarap sawah, petani pemilik tanah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 g. Golongan G ABRI tamtama sd bintara, kepala kantor pos cabang, supervisiorpengawas, pegawai negeri, pegawai badan hukum, manajer perusahaan kecil, guru SD, pamong praja. h. Golongan H Guru SMP, SMU, perwira ABRI Letda,Lettu, dan Kapten, pegawai negeri, wartawan, juru rawat, kepala sekolah, kontraktor. i. Golongan I Ahli hukum, ahli ilmu tanah, arsitek-dokter, dosenguru besar, kepala kantor pos, pegawai negeri, peneliti-walikotabupati, kontraktor besar, manajer perusahaan, apoteker, gubernur, menteri, pengarang, penerbang, insinyur. Masyarakat kita dalam pekerjaan dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan utama Basu Swastha, 1987:48. - Golongan atas yang termasuk di dalamnya yaitu golongan I - Golongan menengah yang termasuk di dalamnya golongan E, F, G, H. - Golongan rendah yang termasuk di dalamnya yaitu golongan A,B, C,D. Perbedaan jenis pekerjaan akan berpengaruh pada perkembangan kejiwaan seseorang dan mempengaruhi nilai, sikap, keyakinan atau kepribadian serta cara pandang seseorang. 20

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Robertus Infu Suroso 86234005 pada tahun 1991, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tentang “Tanggapan Konsumen Menurut Tingkat Penghasilan, Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Terhadap Merk, Kemasan dan Label Produk Coca-Cola” Studi kasus PT Pan Java Botling Company Ungaran menyimpulkan bahwa konsumen memberikan tanggapan yang positif terhadap merk, label, kemasan produk coca-cola ditinjau dari tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis kelamin. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti Handayani 981334055 pada tahun 2003, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tentang “Tanggapan Konsumen Terhadap Merk Produk Kosmetik Menurut Status Sosial Ekonomi” Studi Kasus Wanita Pekerja Pemakai Produk Kosmetik di Dusun Mrican-Pringgondani, Depok, Sleman, Yogyakarta menyimpulkan bahwa tanggapan konsumen terhadap merk produk kosmetik menurut tingkat pendidikan ternyata berbeda. Tanggapan konsumen terhadap merk produk kosmetik menurut tingkat pendapatan ternyata mempunyai tanggapan positif atau tidak berbeda. Tanggapan konsumen terhadap merk produk kosmetik menurut jenis pekerjaan mempunyai tanggapan yang positif atau tidak berbeda. Dari kedua penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tanggapan konsumen terhadap suatu produk menurut tingkat pendidikan ternyata mempunyai tanggapan yang positif dan tanggapan yang negatif dalam dua wilayah penelitian yang berbeda. Tanggapan konsumen terhadap suatu produk menurut tingkat pendapatan ternyata mempunyai tanggapan yang positif dalam 21 dua wilayah penelitian yang berbeda. Tanggapan konsumen terhadap suatu produk menurut jenis pekerjaan mempunyai tanggapan yang positif dalam dua wilayah penelitian yang berbeda.

C. Kerangka Berpikir

1. Persepsi Konsumen Menurut Tingkat Pendapatan terhadap Kualitas Produk Bakpia 75. Tingkat pendapatan konsumen bervariasi dari pendapatan tinggi sampai pendapatan rendah. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah pendapatan yang diperoleh masing-masing konsumen. Konsumen yang mempunyai pendapatan tinggi cenderung untuk membeli produk dengan mempertimbangkan kualitas. Harga bagi mereka tidak menjadi permasalahan, asalkan mereka mendapatkan jaminan dari kualitas yang baik. Pilihan produk mereka sangat beragam, sesuai dengan penghasilan yang mereka peroleh. Sebaliknya konsumen yang mempunyai penghasilan rendah dalam membeli produk kurang mempertimbangkan kualitas. Mereka cenderung membeli produk sesuai dengan tingkat pendapatannya. Kualitas suatu produk tidak terlalu diperhatikan dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 2. Persepsi Konsumen Menurut Tingkat Pendidikan terhadap Kualitas Produk Bakpia 75. Tingkat pendidikan konsumen bervariasi dari yang berpendidikan rendah sampai yang berpendidikan tinggi. Konsumen yang berpendidikan tinggi 22 akan mempunyai pengetahuan yang luas. Mereka cenderung bersikap kritis dalam memilih suatu produk, oleh karena itu kualitas sangat diperhatikan oleh mereka. Sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki tentang kualitas suatu produk. Konsumen yang mempunyai pendidikan rendah tidak mempunyai cukup pengetahuan tentang kualitas suatu produk. Oleh karena itu mereka cenderung memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya tanpa mempertimbangkan kualitas dari suatu produk. 3. Persepsi Konsumen Menurut Profesi terhadap Kualitas Produk Bakpia 75. Jenis pekerjaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperolaeh penghasilan. Pekerjaan yang dilakukan konsumen sangat beragam, dari mulai petani, buruh, karyawan sampai dengan tingkatan manajer, pejabat, dan lain-lain. Untuk tingkatan petani, buruh, dan yang lain tidak terlalu memikirkan kualitas dalam memilih suatu produk, karena tidak mempunyai pengaruh terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Sedangkan untuk komunitas manajer, pengusaha, dan yang setingkat. Kualitas produk sangat berpengaruh dalam hal selera, kenyamanan, gengsi dan nama baik dalam mereka melakukan pekerjaaannnya.