Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritik

1. Persepsi 1.1 Pengertian Persepsi Persepsi sebenarnya merupakan suatu peristiwa kejiwaan yang dialami oleh setiap individu, yaitu: berkaitan dengan bagaimana individu itu mengenali dirinya maupuan dunia luar. Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dimana individu memilih, mengorganisasikan, dan menterjemahkan stimulus dalam gambaran dunia yang koheren dan berarti. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun, proses tersebut tidak berhenti disitu saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu, proses persepsi tidak luput dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. 8 9 Stimulus yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu. Proses inilah yang dimaksud dengan persepsi. Jadi, stimulus diterima oleh alat indera, kemudian melalui proses persepsi sesuatu yang diindera tersebut menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan Davidoff,1988:232. Dengan demikian, dikemukakan bahwa persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisasi atau individu. Oleh karena merupakan aktivitas yang terpadu maka seluruh pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu. Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitrnya, dan juga tentang keadaan dari individu yang bersangkutan Davidoff,1988:232. Stimulus dapat datang dari luar individu tetapi bisa juga datang dari dalam individu yang bersangkutan. Bila yang dipersepsi dirinya sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang disebut sebagai persepsi diri self perception. Berdasarkan pada hal tersebut, dapatlah dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun stimulusnya sama, tetapi pengalaman tidak sama, adanya kemungkinan hasil persepsi antara satu individu dengan individu yang lainnya tidak sama. Keadaan tersebut memberikan gambaran bahwa persepsi itu bersifat individu.

1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi

Telah dipaparkan bahwa apa yang ada pada diri individu akan mempengaruhi individu dalam melakukan persepsi, dan ini disebut faktor