Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
Harga merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan sebagai kompensasi produk yang diperoleh dari perusahaan. Setiap perusahaan pada
umumnya, akan menghitung biaya yang dikeluarkan sebelum menetapkan harga produknya. Perusahaan yang mampu merumuskan strategi harga yang tepat akan
memperoleh penghasilan dan keuntungan optimal. Merkbrand dalam pengertian yang luas yaitu suatu nama, istilah, simbol
atau desain rancangan atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual dan untuk membedakan dari
barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing Basu Swastha, 1984:135. Pengemasan atau pembungkusan packaging menurut Basu Swastha DH.
adalah kegiatan-kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain dan pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang Basu
Swastha DH., 1984:141. Kualitas produk merupakan beberapa ciri yang tak terpisahkan dari
perencanaan produk yang efektif. Sedangkan perencanaan produk yang efektif itu sendiri merupakan salah satu komponen dari kebijaksanaan Marketing Mix yang
mempunyai pengaruh yang luas terhadap keberhasilan pemasaran suatu produk, karena marketing mix merupakan strategi kombinasi variabel-variabel yang
didasari pengetahuan tentang keinginan-keinginan konsumen, pesaing dan faktor-faktor lingkungan lainnya, tak terkecuali untuk produk Bakpia Pathuk 75.
Produk Bakpia Pathuk 75 merupakan salah satu merk produk makanan tradisional bakpia pathuk yang sudah cukup kuat di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dibandingkan dengan merk bakpia lainnya, menurut pengamatan penulis, bakpia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
75 sangat diminati konsumen terutama para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Setiap konsumen tentunya memiliki persepsi yang berbeda terhadap
produk bakpia 75 ditinjau dari tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan profesi.
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi persepsi seseorang. Semakin tingginya tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang akan menyebabkan
orang tersebut menjadi kritis dalam melihat hal-hal yang terjadi di sekelilingnya. Demikian juga dalam memilih produk, mereka akan mempertimbangkan
kualitasmutu, dan harga produk tersebut. Sedangkan orang yang tingkat pendidikannya rendah tidak terlalu memperhatikan masalah kualitas produk, bagi
mereka yang penting produk itu terjangkau dan cocok dengan selera mereka Tingkat pendapatan akan menyebabkan persepsi yang berbeda. Semakin
tinggi tingkat pendapatan seseorang maka kebutuhannya akan semakin meningkat dan berkualitas. Produk yang mahal berkonotasi mutunya baik. Sedangkan
seseorang yang berpendapatan rendah tidak dapat menjangkau produk yang bermutu karena biasanya mahal.
Jenis pekerjaan yang berbeda akan membedakan persepsi responden. Orang yang menjadi pegawai negeri dan pedagang pada umumnya tidak suka
menonjolkan diri melalui penampilan sehingga tidak begitu faham produk yang bermutu. Sedangkan karyawan swasta pada umumnya suka menonjolkan diri
melalui penampilan, maka biasanya mereka tahu produk yang bermutu dan yang tidak bermutu.
5
Berangkat dari keadaan diatas tersebut, penulis ingin mengetahui dan meneliti tentang pemasaran produk bakpia 75, khususnya mengenai masalah
bagaimana persepsi konsumen terhadap kualitas produk bakpia 75 di Yogyakarta. Dengan memperhatikan konsumen menurut tingkat pendidikan, tingkat
penghasilan dan profesi. Untuk penelitian ini penulis mengambil judul: “PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK BAKPIA DITINJAU DARI
TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGHASILAN, DAN PROFESI KONSUMEN”.