Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted Evaluasi Normalitas

49

4.2.4. Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dalam tabel berikut ini: Tabel 4.12. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Tangibles X11 0.407 0.166 0.834 0.704 0.383 X12 0.674 0.454 0.546 X13 0.742 0.551 0.449 X14 0.600 0.360 0.640 Reliability X21 0.591 0.349 0.651 0.508 0.264 X22 0.561 0.315 0.685 X23 0.359 0.129 0.871 Responsiveness X31 0.845 0.714 0.286 0.772 0.537 X32 0.766 0.587 0.413 X33 0.558 0.311 0.689 Assurance X41 0.430 0.185 0.815 0.584 0.325 X42 0.628 0.394 0.606 X43 0.628 0.394 0.606 Empathy X51 0.740 0.548 0.452 0.671 0.410 X52 0.519 0.269 0.731 X53 0.642 0.412 0.588 Customer Satisfaction Y1 0.553 0.306 0.694 0.551 0.250 Y2 0.666 0.444 0.556 Y3 0.313 0.098 0.902 Y4 0.389 0.151 0.849 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 50 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demik ian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50

4.2.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : 51 Tabel 4.13. Normalitas Data Variable min Max kurtosis c.r. X11 2 7 0.816 1.665 X12 2 7 0.395 0.806 X13 2 7 -0.164 -0.334 X14 2 7 -0.344 -0.703 X21 2 7 -0.274 -0.560 X22 2 7 -0.630 -1.285 X23 3 7 -0.453 -0.925 X31 2 7 0.087 0.177 X32 2 7 0.042 0.086 X33 2 7 -0.016 -0.032 X41 2 7 -0.182 -0.372 X42 2 7 -0.030 -0.062 X43 2 7 -0.578 -1.180 X51 1 7 0.129 0.263 X52 1 7 0.236 0.482 X53 2 7 -0.021 -0.043 Y1 2 7 0.135 0.276 Y2 2 7 -0.247 -0.505 Y3 2 7 -0.485 -0.990 Y4 1 7 0.046 0.093 Multivariate 16.758 2.825 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya

4.2.6 Analisis Model One – Step Approach to SEM