Penggunaan metode kualitatif ini, bukan karena metode ini baru, tetapi memang permasalahan lebih tepat datanya dengan metode kualitatif.
Dengan metode kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel saja, sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab
dengan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif tidak dapat ditemukan data yang bersifat proses belajar mengajar, perkembangan suatu
kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap mental, dan budaya yang dianut seseorang maupun sekelompok
orang dalam lingkungannya. Dengan metode kuantitatif hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empirik dan terukur. Fakta-fakta yang tidak
tampak oleh indera akan sulit diungkapkan. Dengan metode kualitatif, maka akan dapat diperoleh data yang lebih tuntas, pasti, sehingga memiliki
kredibilitas yang tinggi.
3.2. Alasan Ketertarikan Peneliti Acknowledge
Alasan peneliti untuk meneliti permasalahan ini adalah pengalaman yang dialami oleh peneliti sendiri. Kebutuhan akuntansi dalam dunia usaha
saat ini, sangat dibutuhkan terlebih dalam menghadapi era globalisasi. Akuntansi sebagai bahasa bisnis, sangat membantu dunia usaha dalam
mengukur, mengkomunikasikan, dan menginterprestasikan informasi aktivitas keuangan. Oleh karena itu saat ini sangat dibutuhkan seorang
sarjana akuntansi yang berkualitas dan kompetitif. Tetapi nyatanya tak
jarang juga seorang sarjana akuntansi yang tidak betul – betul menguasai ilmu akuntansi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman
mahasiswa terhadap akuntansi itu sendiri. Pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti
tentang akuntansi. Kurangnya pemahaman akuntansi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : faktor intern adalah faktor yang ada dalam
diri individu yang sedang belajar, seperti : kesehatan, intelegence, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan, sedangkan faktor ekstern adalah
faktor yang ada di luar individu, seperti : keluarga, sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, alat pelajaran, dan sebagainya.
Selain itu, tingkat pemahaman akuntansi dapat diukur dari nilai
mata kuliah akuntansi yang meliputi; nilai pengantar akuntansi, nilai akuntansi keuangan menengah, nilai akuntansi keuangan lanjutan, nilai
auditing, nilai teori akuntansi, nilai sistem akuntansi serta nilai perpajakan.
Guna mendapatkan tingkat pemahaman akuntansi yang bagus, yang menunjang kualitas seorang sarjana akuntansi, dibutuhkan proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien di universitas yang bersangkutan. Hal ini didukung langsung oleh asumsi masyarakat yang menyatakan
bahwa proses belajar mengajar berpengaruh secara langsung terhadap prestasi mahasiswa.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003: 2. Sedang mengajar adalah suatu aktivitas
untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals cita – cita,
appreciations penghargaan, dan knowledge Slameto, 2003: 29. Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
pendidik dosen, sarana prasarana pendidikan, serta lingkungan sekitar. Pendidik atau dosen dalam proses belajar mengajar seharusnya
mempunyai cara dan trik sendiri dalam mendidik mahasiswa. Sebelum melaksanakan proses mengajar sebaiknya dosen menentukan tujuan
pengajaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya dosen terlebih dahulu mempelajari materi yang akan diajarkan kepada
mahasiswa, kemudian memilih strategi mengajar yang efektif serta mengumpulkan bahan – bahan pengetahuan dan ketrampilan yang berguna
untuk mengajar tersebut. Dalam proses belajar mengajar, dalam berinteraksi dengan mahasiswa, sebaiknya dosen menyadari tingkat
kesiapan anak didiknya untuk menerima materi – materi yang diajarkan. Kesiapan mahasiswa ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: pengetahuan
dan ketrampilan yang sudah dimiliki sebelumnya serta motivasi yang tepat.
Sarana prasarana pendidikan atau biasa disebut media pendidikan ialah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka untuk lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar dosen dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di universitas Hamalik, 1989:
12. Sedang lingkungan yang dimaksud dalam proses belajar mengajar
ialah motivasi orang – orang sekitar yang dapat menimbulkan semangat belajar mahasiswa dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya ilmu
akuntansi bagi mahasiswa akuntansi
3.3. Lokasi Penelitian