38
yang lain akan memperkuat preferensi atau intensitas pambelian. Cobranding
mempunyai beberapa bentuk, yaitu: ingrediernt cobranding, same-company cobranding, joint venture cobranding,
dan multiple- sponsor cobranding.
2.2.6. Konsep Ekuitas Merek Brand Equity
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Menurut Aaker 2001:165, ekuitas merek dapat
dikelompokkan dalam 5 dimensi: Widjaja, 2007:90 1.
Kesadaran Merek Brand Awareness 2.
Asosiasi Merek Brand Associations 3.
Persepsi Kualitas Perceived Quality 4.
Loyalitas merek Brand Loyalty Ekuitas merek berhubungan dengan nama merek yang dikenal, kesan
kualitas, asosiasi merek yang kuat dan asset-asset lainnya seperti paten dan merek dagang. Jika pelanggan tidak tertarik pada satu merek dan membeli
karena karakteristik produk, harga kenyamanan, dan dengan sedikit mempedulikan merek, kemungkinan ekuitas merek rendah. Sedangkan jika
para pelanggan cenderung membeli suatu merek walaupun dihadapkan pada para pesaing yang menawarkan produk yang lebih unggul, misalnya dalam
hal harga dan kepraktisan maka merek tersebut memiliki ekuitas yang tinggi. Aida, 2007:146
39
2.2.7. Kesadaran Merek Brand Awareness
Aaker 1991:60 mendefinisikan kesadaran merek adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu.
Kesadaran merek dapat membantu mengkaitkan merek dengan asosiasi yang diharapkan oleh perusahaan, menciptakan familiarity
pelanggan pada merek dan menunjukkan komitmen kepada pelanggannya. Pelanggan cenderung membeli merek yang sudah dikenal dan beranggapan
bahwa merek yang sudah dikenal kemungkinan bisa diandalkan dan kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Aida, 2007:147
Kesanggupan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Hasil
pengukuran ini dapat dibagi menjadi tiga indikator, yaitu: Widjaja, 2007:92 1.
Brand recall, definisi operasionalnya adalah merek yang disebut oleh responden tanpa dibantu dengan daftar merek.
2. Brand recognition, definisi operasionalnya adalah merek yang disebut
oleh responden setelah dibantu dengan daftar merek yang ada dalam kuisioner.
3. Top of mind, definisi operasionalnya adalah merek yang disebut pertama
kali oleh responden.
2.2.8. Asosiasi Merek Brand Association