Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas Evaluasi atas Outlier

70 2 Anda berminat untuk membeli minuman ringan bersoda coca cola karena memang kualitas yang ditunjukkan sudah baik 12 60 40 8 120 3 Anda tertarik untuk membeli minuman ringan bersoda Coca Cola karena adanya pengaruh yang baik dari lingkungan disekitar anda 17 51 43 9 120 total 35 181 123 21 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Lampiran 2 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden dapat dikatakan setuju dengan pertanyaan yang diajukan hal tersebut dapat diketahui dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban sebesar 181 pada skor 5. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban bahwa resoponden berminat untuk membeli minuman ringan bersoda Coca Cola karena ada promosinya baik di televisi dan media-media lainnya yang membuat anda tertarik untuk mengkonsumsinya, responden berminat untuk membeli minuman ringan bersoda coca cola karena memang kualitas yang ditunjukkan sudah baik Dan responden tertarik untuk membeli minuman ringan bersoda Coca Cola karena adanya pengaruh yang baik dari lingkungan disekitar anda.

4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis

4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. 71 Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.7. Assessment of normality Variable min max kurtosis c.r. X11 4 7 -0,496 -1,109 X12 4 7 -0,418 -0,935 X13 4 7 -0,185 -0,413 X21 4 7 -0,225 -0,502 X22 4 7 -0,392 -0,877 X23 4 7 -0,043 -0,097 X31 4 7 -0,110 -0,247 X32 4 7 -0,118 -0,263 X33 4 7 -0,549 -1,227 Y1 4 7 0,098 0,220 Y2 4 7 -0,230 -0,514 Y3 4 7 -0,532 -1,189 Multivariate -6,450 -1,927 Batas Normal ± 2,58 Sumber : lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.2. Evaluasi atas Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 20. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ2 72 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 45,315. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.8. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 18,116 99,647 60,500 17,222 120 Std. Predicted Value -2,461 2,273 0,000 1,000 120 Standard Error of Predicted Value 5,674 13,722 10,363 1,637 120 Adjusted Predicted Value 17,093 96,737 60,731 17,338 120 Residual -72,979 71,630 0,000 30,222 120 Std. Residual -2,290 2,247 0,000 0,948 120 Stud. Residual -2,399 2,328 -0,003 1,001 120 Deleted Residual -80,106 76,838 -0,231 33,670 120 Stud. Deleted Residual -2,455 2,378 -0,004 1,007 120 Mahalanobis Distance [MD] 2,780 21,064 11,900 3,828 120 Cooks Distance 0,000 0,043 0,009 0,010 120 Centered Leverage Value 0,023 0,177 0,100 0,032 120 a Dependent Variable : NO. RESP Terdapat Outlier Apabila Mahalanobis Distance : 32,909 =CHIINV0,001.12 Sumber : lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 21,064 lebih kecil dari 32,909. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 73 yaitu sebesar 578,49 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas