Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

62 4.2.1.3.Deskripsi responden berdasarkan Usia Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 120 orang responden diperoleh gambaran responden berdasar usia adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Identitas Responden Menurut Usia No USIA Jumlah Prosentase 1 16 – 25 th 54 45 2 26 – 35 th 49 41 3 36 – 45 th 17 14 Total 120 100,00 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah mereka yang berusia antara 16 sampai 25 tahun yaitu sebanyak 54 orang atau sebesar 45 , responden berusia antara 26 – 35 tahun sebanyak 45 orang atau sebesar 41 dan responden berusia antara 36 sampai 45 tahun sebanyak 17 orang atau sebesar 14 .

4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

4.3.1. Asumsi Model

4.3.1.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah 63 tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.4. Hasil Pengujian Normalitas Variable m in m ax kurt osis c.r. X11 3 7 - 1.305 - 2.918 X12 2 7 - 0.956 - 2.139 X13 2 7 - 0.727 - 1.626 X14 2 7 - 1.087 - 2.430 X15 3 7 - 0.912 - 2.039 X16 3 7 - 1.270 - 2.840 X21 3 7 - 1.199 - 2.681 X22 2 7 - 1.085 - 2.427 X23 3 7 - 1.073 - 2.400 X24 2 7 - 0.777 - 1.737 X25 2 7 - 0.982 - 2.197 X26 2 7 - 0.735 - 1.644 Y1 3 7 - 0.933 - 2.086 Y2 4 7 - 0.836 - 1.868 Y3 4 7 - 0.852 - 1.906 M u lt iv a r ia t e 8.206 1 .9 9 0 Sumber : lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. 64 4.3.1.2.Evaluasi atas Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.5. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Minim um Max im um Mean St d. Dev iat ion N Pr edict ed Value 6.399 120.274 60.500 22.163 120 St d. Predict ed Value - 2.441 2.697 0.000 1.000 120 St andar d Err or of Predict ed Value 6.609 15.155 10.310 1.842 120 Adj ust ed Predict ed Value 6.784 141.990 60.548 23.058 120 Residual - 70.274 76.030 0.000 26.810 120 St d. Residual - 2.450 2.651 0.000 0.935 120 St ud. Residual - 2.804 2.967 - 0.001 1.008 120 Delet ed Residual - 91.990 95.231 - 0.048 31.257 120 St ud. Delet ed Residual - 2.902 3.086 0.001 1.019 120 Mahalanobis Dist ance [ MD] 5.328 3 2 .2 4 1 14.875 5.806 120 Cook s Dist ance 0.000 0.152 0.011 0.021 120 Cent er ed Lev er age Value 0.045 0.271 0.125 0.049 120 Sumber : lampiran Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 32,241 37,697. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 4.3.1.3.Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang 65 seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabel construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.6. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Konst r ak I ndik at or St andar dize Fact or Loading SFL Kuadr at Error [εj] Const r uct Reliabilit y Var iance Ex t r at ed Cust om er Disat isfact ion X11 0.252 0.064 0.936 0.314 0.115 X12 0.211 0.045 0.955 X13 0.042 0.002 0.998 X14 0.118 0.014 0.986 X15 0.219 0.048 0.952 X16 0.719 0.517 0.483 Vaiat ion Need X21 0.770 0.593 0.407 0.632 0.271 X22 0.702 0.493 0.507 X23 0.307 0.094 0.906 X24 0.152 0.023 0.977 X25 0.626 0.392 0.608 X26 0.182 0.033 0.967 Br and Sw it ching Y1 0.294 0.086 0.914 0.487 0.361 Y2 0.997 0.994 0.006 Y3 0.059 0.003 0.997 Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah 66 sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.7. Pengujian Reliability Consistency Internal Konst rak I ndikat or I t em t o Tot al Correlat ion Koefisien Cronbachs Alpha Cust om er Disat isfact ion X11 0.510 0.499 X12 0.550 X13 0.496 X14 0.502 X15 0.600 X16 0.561 Kebut uhan m encari var iasi X21 0.684 0.713 X22 0.676 X23 0.631 X24 0.588 X25 0.627 X26 0.644 Brand Sw it ching Y1 0.759 0.270 Y2 0.634 Y3 0.505 Sumber : lampiran 67 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998]. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.8. Construct Reliability Variance Extrated Konst r ak I ndik at or St andar dize Fact or Loading SFL Kuadr at Error [εj] Const r uct Reliabilit y Var iance Ex t r at ed Cust om er Disat isfact ion X11 0.252 0.064 0.936 0.314 0.115 X12 0.211 0.045 0.955 X13 0.042 0.002 0.998 X14 0.118 0.014 0.986 X15 0.219 0.048 0.952 X16 0.719 0.517 0.483 Vaiat ion Need X21 0.770 0.593 0.407 0.632 0.271 X22 0.702 0.493 0.507 X23 0.307 0.094 0.906 X24 0.152 0.023 0.977 X25 0.626 0.392 0.608 X26 0.182 0.033 0.967 Br and Sw it ching Y1 0.294 0.086 0.914 0.487 0.361 Y2 0.997 0.994 0.006 Y3 0.059 0.003 0.997 Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data 68 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50

4.3.2. Pengujian Model Dengan One-Step Approach

Dokumen yang terkait

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI, DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI, DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK KOSMETIK (Uji Kasus Pada Mahasiswi

2 2 8

MEMBANGUN INTERNET SERVICE PROVIDERMENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK Membangun Internet Service Provider Menggunakan Router Mikrotik Studi Kasus Mendungan Hotspot.

0 1 16

PERANCANGAN JARINGAN DI INTERNET SERVICE PROVIDER Perancangan Jaringan Di Internet Service Provider.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INTERNET SERVICE PROVIDER (ISP) Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan Internet Service Provider (Isp) Dengan Loyalitas Konsumen Produk Speedy.

0 3 16

Pengaruh Percieved Service Quality, Percieved Product Quality, Percieved Price Fairness terhadap Kepuasan Konsumen pengguna Jasa Layanan Internet Broadband and IM2 Broom di Bandung.

0 0 29

Analisa Perbedaan Komplain Pengguna Terhadap Ketidakpuasan Layanan Jasa Internet Antara Indosat Dan Telkomsel.

0 1 100

Undip Bangun Internet Service Provider

0 0 1

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ”TELKOMSEL FLASH DAN BLACKBERRY INTERNET SERVICE”

0 0 171

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP BRANDSWITCHING (Studi Kasus pengguna Internet Service Broadband Provider Lain Yang Sebelumnya pengguna Internet Service Broadband “Telkomsel Flash” Di Surabaya)

0 1 24

ANALISIS PERBEDAAN KOMPLAIN PENGGUNA TERHADAP KETIDAKPUASAN LAYANAN JASA INTERNET ANTARA INDOSAT DAN TELKOMSEL

0 0 19