71
keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 717.351.728 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau
singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya
sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
4.3.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Kausalitas
Ust d St d
Pr ob. Fak t or
Fak t or
Est im at e Est im at e
Br and_Sw it ching
Cust om er _Disat isfact ion 1.557
0.997 0.118
Br and_Sw it ching
Var iat ion_Need 1.584
1.007 0.116
Bat as Signifik ansi
≤ 0,10
Sumber : lampiran Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, hipotesis
yang menyatakan bahwa : a. Faktor Ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif terhadap Faktor
Brand Switching, tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,118 0,10 [tidak signifikan [positif].
b. Faktor Kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif terhadap Faktor Brand Switching, tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,116
0,10 [tidak signifikan [positif].
72
4.4. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ketidakpuasan konsumen tidak berpengaruh terhadap Brandswitching
pada pengguna internet service broadband Telkomsel Flash dan kebutuhan mencari variasi tidak berpengaruh terhadap Brandswitching pada pengguna
internet service broadband Telkomsel Flash.
4.4.1. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen terhadap Brandswitching
Berdasarkan hasil penelitian untuk variabel ketidakpuasan konsumen tidak berpengaruh terhadap Brandswitching pada pengguna internet service
broadband Telkomsel Flash. . Hal ini kurang mendukung teori Grove
2006:8 menjelaskan bahwa kepuasan konsumen bisa mengikat emosional konsumen untuk tetap memilih produk bersangkutan. Kepuasan konsumen
menyebabkan konsumen selalu berusaha untuk mencari alternatif sehingga akhirnya melakukan perpindahan merek. Marit Aas 2005:6 menyatakan
bahwa kekecewaan konsumen berimplikasi pada buruknya reputasi perusahaan didukung oleh word of mouth yang negatif. Akibat dari
kekecewaan ini adalah perpindahan merek. Menurut Athanassopoulos et al 2001 dalam Darmawan 2005 : 19 menyatakan bahwa ada indikasi
berbeda antara konsumen yang puas dan kosumen yang kecewa.Konsumen yang puas tidak akan berminat berpindah ke merek lain. Namun untuk
konsumen yang kecewa kecenderungan berpindah ke merek lain yang sangat kuat . Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan kosumen memiliki
keterkaitan dengan perpindahan merek