17
2.2.3.1.Indikator Country of Origin Reputation Reputation merupakan suatu sinyal yang menyampaikan informasi
pada perusahaan negara dan tindakan mereka dari waktu ke waktu. Yang dibentuk 7 indikator Torres dan Guiterrez, 2007:21, yaitu:
1. Keyakinan bahwa negara dari perusahaan asal inovatif
2. Pendapat bahwa country of origin perusahaan memiliki citra merek
yang terhormat 3.
Keyakinan bahwa negara asal perusahaan bergengsi 4.
Keyakinan bahwa negara asal perusahaan diakui baik 5.
Berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan negara asal memiliki reputasi buruk di pasar
6. Keyakinan bahwa negara asal perusahaan sering disebutkan dalam
media 7.
Keyakinan bahwa country of origin perusahaan memiliki reputasi yang lebih baik daripada yang lain
2.2.4. Pengertian Consumer Ethnocentrisme
Consumer Etnocentrisme adalah variabel yang menjelaskan sebagian preferensi untuk suatu produk berdasarkan asal-usulnya. Konsep
ethnocentrisme muncul dari studi tentang peristiwa sosial dalam hal kelompok interaksi dan saling keterkaitan. Hal ini sering diterapkan
kolektif sosial, sebagai ungkapan sifat manusia yang tampak pada identitas, perlindungan dan pelestarian kelompok. Kelompok referensi
adalah kunci untuk mengevaluasi aspek-aspek lain, sehingga karenanya
18
mungkin ethnocentrisme dipahami sebagai cara untuk melestarikan budaya kelompok, solidaritas, kerjasama, kesetiaan dan kelangsungan hidup
Caruana, 1996. Definisi ethnocentrisme ini awalnya diperkenalkan oleh Sumner
1996:13, yang mendefinisikannya sebagai suatu pandangan di mana satu kelompok adalah pusat dari segala sesuatu, dan yang lain akan diberi nilai
dengan skala dan referensi. Setiap kelompok memelihara keunggulan tersendiri dan memandang dengan tidak senang pada pihak luar. Perspektif
ini dapat membantu untuk menjelaskan sebagian perilaku pembelian konsumen. Konsumen menggunakan perilaku mereka untuk membedakan
diri mereka sebagai anggota kolektif sosial Jin et al. 2006. Akibatnya, konsumen mungkin merasa kewajiban moral untuk melestarikan
kesejahteraan kelompok. Shimp dan Sharma 1987:280 mendefinisikan consumer etnocentrisme sebagai sebuah keyakinan yang dipegang oleh
konsumen pada kelayakan dan memang moralitas pembelian produk buatan luar negeri.
Consumer ethnocentrisme normatif menyiratkan keyakinan bahwa pembelian produk dalam negeri lebih menguntungkan daripada pembelian
impor Luque-Martinez et al., 2000. Dalam literatur tentang perilaku konsumen, ethnocentrisme dianggap sebagai komponen sikap yang sangat
terkait dengan faktor-faktor sosial dan antar-ras Ouellet, 2007. Klein dan Ettenson 1999 mengusulkan bahwa orang yang
etnosentris percaya bahwa membeli produk asing yang tidak patriotik dan amoral, melukai ekonomi dan dapat mengurangi tingkat kerja Shimp dan
19
Sharma, 1987; Javalgi et al., 2005; Ruyter et al., 1998. Ethnocentrisme memiliki pengaruh negatif pada evaluasi dan niat membeli konsumen,
meskipun mungkin berbeda di dalam kebudayaan dan antara negara yang berbeda product of origin Balabanis dan Diamantopoulos, 2004; Grier et
al., 2006. Granzin dan Painter 2001 menegaskan bahwa etnosentrisme menyebabkan kecenderungan konsumen untuk melindungi ekonomi dalam
negeri mereka dan untuk membantu pekerja rumah tangga dengan siapa mereka mengidentifikasi. Konsumen yang menampilkan etnosentrisme
lebih besar menekankan aspek positif dari produk domestik Ruyter et al., 1998, dan asumsikan produk domestik lebih unggul daripada produk-
produk yang diimpor dari negara lain, daerah dan lintas-asosiasi nasional
Kinra, 2006; MarĂn, 2005. 2.2.4.1.Indikator Consumer Ethnocentrisme
Consumer ethnocentrisme adalah variabel yang menjelaskan sebagian preferensi untuk suatu produk berdasarkan asal-usulnya.. Yang
dibentuk 6 indikator Torres dan Guiterrez, 2007:21, yaitu : 1.
Membeli produk dalam negeri, bukan barang impor 2.
Merasa wajib untuk menghindari pembelian produk buatan luar negeri 3.
Keyakinan bahwa pembelian produk asing berarti negara-negara lain akan menjadi kaya sendiri
4. Membeli produk asing akan melukai perekonomian domestik dan
menyebabkan pengangguran 5.
Preferensi untuk produk domestik meskipun jangka panjang implikasi biaya
20
6. Membeli produk asing hanya jika alternatif domestik tidak tersedia
2.2.5. Pengertian Animosity