22
2.2.6. Pengertian Trust
Trust adalah sebuah variabel yang memainkan peran yang sangat penting dalam hubungan Morgan dan Hunt, 1994; Sirdeshmukh et al.,
2002; Harris dan Goode, 2004; Moorman et al., 1993; Anderson dan Weitz, 1989. Hunt et al. 2006 mengkategorikan pertukaran jangka
panjang antara perusahaan dan pelanggan akhir sebagai bentuk hubungan pemasaran yang berusaha untuk mengembangkan, membangun dan
mempertahankan pertukaran relasional yang sukses. Sirdeshmukh et al. 2002 dan Kalwani dan Narayandas 1995 yang menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan yang membentuk pertukaran relasional dan mengembangkan trust mencapai keunggulan kompetitif, kinerja keuangan
yang superior, tingkat kepuasan konsumen yang lebih besar dan loyalitas. Lebih jauh, motivasi untuk terlibat dalam pertukaran relasional dengan
perusahaan menyiratkan manfaat yang diperoleh dari menjalin hubungan dengan terpercaya dan mitra non-oportunistik Morgan dan Hunt, 1994;
Kalwani dan Narayandas, 1995. Trust adalah faktor yang dikaitkan dengan sukses membangun
pertukaran hubungan, hal tersebut merupakan harapan yang menghasilkan manfaat dan menurunkan ketidakpastian konsumen Morgan dan Hunt,
1994; Crosby et al., 1990; Teo dan Liu, 2007; Gruen, 1995. Sejalan dengan Ganesan 1994; Rousseau et al. 1998; Anderson dan Weitz
1989, memahami trust sebagai kesediaan konsumen untuk menjadi
23
percaya bahwa mitra pertukaran yang dipilih perusahaan akan bertindak dalam kepentingan konsumen dan akan bertindak secara bertanggung
jawab dengan integritas. Menurut Moorman et al. 1993, menunjukkan trust bergantung pada integritas perusahaan, kejujuran, kesediaan untuk
bekerja sama, kehandalan dan kompetensi. 2.2.6.1.Indikator Trust
Trust merupakan harapan yang menghasilkan manfaat dan
menurunkan ketidakpastian konsumen. Yang dibentuk 6 indikator Torres dan Guiterrez, 2007:21, yaitu :
1. Pemenuhan janji-janji oleh perusahaan
2. Keyakinan bahwa perusahaan melakukan transaksi jujur
3. Keyakinan bahwa perusahaan akan bertindak dalam kepentingan
terbaik konsumen 4.
Pendapat bahwa perusahaan peduli terhadap kepuasan konsumen 5.
Keyakinan bahwa perusahaan-perusahaan negara itu memberikan informasi yang rinci dan jujur
6. Kepercayaan dalam kapasitas teknik dari perusahaan asal negara
tersebut
2.2.7. Pengertian Purchase Intention