Sumber Bahan Hukum Metode Penelitian 1 Jenis Penelitian

57 perkara korupsi uang dikaitkan dengan beban pembuktian terbalik dengan undang-undang terkait di beberapa negara.

1.8.3 Sumber Bahan Hukum

Penelitian hukum Normatif, menggunakan bahan hukum primer, sekunder,dan tersier mencakup : a. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan hakim, yang berkorelasi dengan pembuktian terdakwa dalam perkara korupsi dikaitkan dengan beban pembuktian terbalik terdiri dari :  United Nation Convention Against CorruptionUNCAC yang diratifikasi dalam UU RI No. 1 Tahun 2006.  United Nation Convention AgainstTransnational Organized CrimeUNCATOC yang diratifikasi dalam UU RI No. 5 Tahun 2009.  UU RI No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. b. Bahan hukum sekunder, berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi yang berkorelasi dengan pembuktian terdakwa tersangka dalam perkara korupsi dikaitkan 58 dengan beban pembuktian terbalik. Publikasi tentang hukum meliputi bahan hukum yang terdiri dari karya ilmiah yang berupa buku teks textbook, jurnal hukum, karya tulis dan makalah hukum baik yang ditulis dari para sarjana di Indonesia maupun di luar negeri dan baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa asing yang dimuat di media cetak, media massa maupun media elektronik yang menyangkut dan berhubungan dengan materi pembuktian terdakwa dalam perkara korupsi dikaitkan dengan beban pembuktian terbalik, dan komentar- komentar atas putusan pengadilan. Selain itu rancangan undang - undang, pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, dan lain-lain yang berkaitan dengan topik penelitian. c. Bahan hukum tersier, yakni: bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia yang memberi batasan pengertian secara etimologiarti kata atau secara gramatikal untuk istilah-istilah tertentu terutama yang terkait dengan komponen variabel judul dalam hal ini yakni terkait dengan istilah-istilah yang berkorelasi dengan pembuktian terdakwa dalam perkara korupsi dikaitkan dengan beban pembuktian terbalik dan lain-lain. 57 57 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2001, Penelitian Hukum Normatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 13 59

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum