Latar Belakang Pemilihan Tema Teori Mengenai Tema Healing Environment

67

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Terminologi Judul Tema yang digunakan pada rancangan proyek ini adalah Healing Environment.

3.1.1 Healing

Kata healing berasal dari kata Anglo-Saxon haelen yang berarti untuk membuat seluruhutuh. Salah satu cara untuk memahami istilah ini sebagai keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa. Menurut Oxford Dictionary, healing berarti the process of making or becoming sound or healthy again – proses yang menjadikan sehat kembali.

3.1.2 Environment

Environment berasal dari bahasa Inggris yang berarti lingkungan. Menurut Oxford Dictionary, environment berarti the surroundings or conditions in which a person, animal or plant lives or operates – lingkungan atau kondisi dimana manusia, binatang atau tanaman hidup atau beroperasi. Jadi Healing Environment dapat diartikan sebagai lingkungan atau kondisi yang mendukung proses penyembuhan dan usaha untuk menjadi sehat secara utuh dan menyeluruh kembali.

3.2 Latar Belakang Pemilihan Tema

Rumah sakit sebagai bangunanlingkungan terapi dan penyembuhan bagi orang yang sakit, perlu mengefisienkan fungsi tersebut termasuk dalam perancangannya karena kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologi pasien. Secara fisik, kriteria rumah sakit telah dijabarkan oleh peraturan-peraturan dengan standar Kementerian Kesehatan, namun secara psikologis perlu dikaji lebih dalam tentang lingkungan rumah sakit yang baik dan memberi pengaruh baik pula terhadap kondisi psikologi pasien. Penelitian psikoneuroimunologi menunjukkan bahwa emosi mempengaruhi fungsi imunologi dan bahwa stres memiliki dampak negatif pada fungsi sistem kekebalan tubuh. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem kekebalan dapat ditingkatkan atau ditekan oleh rangsangan eksternal dan bahwa otak bereaksi Universitas Sumatera Utara 68 terhadap rangsangan eksternal pada tingkat bawah sadar Malkin, 2003. Pengaruh fisiologis stres dapat mengurangi kemampuan pasien untuk sembuh. Menciptakan lingkungan yang mendukung keluarga dan pasien secara psikologis, sebaliknya, bisa menghasilkan dampak positif pada hasil terapi, mengurangi stres, dan meningkatkan kinerja dan semangat staf Lusk Lash, 2005; Malkin. Informasi yang diterima melalui panca indra kita menimbulkan respon secara fisiologis maupun emosional tentang kecemasan atau ketenangan Mazer, 2002. Menciptakan lingkungan penyembuhan dalam kerumitan pengaturan dan prosedur perawatan mungkin terdengar mustahil, namun potensi keuntungannya sepadan dengan usaha tersebut.

3.3 Teori Mengenai Tema Healing Environment

Konsep awal dari healing environment dimulai sejak ribuan tahun yang lalu saat orang Yunani merancang kuil yang mengelilingi pasien dengan alam, musik dan seni untuk mengembalikan harmoni dan mendukung penyembuhan. Pada abad ke- 19, Florence Nightingale mengembangkan konsep awal healing environment dengan teori keperawatan yang menyerukan perawat untuk memanipulasi lingkungan menjadi lingkungan terapi Nightingale, F. 1860. Nightingale menguraikan secara rinci persyaratan dari ruang pasien, untuk meminimalkan penderitaansakit dan mengoptimalkan kapasitas pasien untuk pulih adalah ketenangan, kehangatan suhu, udara bersih, cahaya, dan diet yang baik. Desain kesehatan awal mengikuti teorin ya diuraikan dalam treatisenya, Notes on Hospital”. Setelah penemuan oleh Louis Pasteur dan lain-lain yang mengarah pada Teori Germ teori bakteri, ditambah teknologi lainnya, peran lingkungan kesehatan didominasi oleh pengendalian infeksi dan kemajuan teknologi. Saat ini, filsafat yang membimbing konsep healing environment berakar dalam penelitian dalam ilmu saraf, lingkungan psikologi, psikoneuroimunologi dan evolusi biologi. Benang merah yang menghubungkan badan-badan penelitian adalah efek fisiologis dari stres pada individu dan kemampuan untuk menyembuhkan. Lingkungan psikologis mendukung memungkinkan pasien dan keluarga untuk mengatasi dan menghadapi penyakit. Tujuan dari semua healing environment adalah untuk melibatkan pasien dalam proses sadar penyembuhan diri dan perkembangan jiwa. Ruang dirancang untuk perawatan dan terapi dan, yang paling penting, untuk mengurangi stres. Ini adalah Universitas Sumatera Utara 69 pendekatan yang berbasis penelitian untuk desain juga dikenal sebagai desain berbasis bukti, yang bertujuan untuk menghilangkan stres karena lingkungan dan menempatkan pasien dalam kontak dengan alam dalam perawatan yang teratur. Menurut The Bussiness Case for Creating a Healing Environment Malkin, 2003 yang ditulis oleh ahli desain fasilitas kesehatan Jain Malkin dan diterbitkan oleh The Center for Health Design, pengaturan fisik lingkungan memiliki potensi untuk menjadi healing environmentlingkungan terapi jika dapat mencapai hal-hal berikut: a. menghilangkan stres lingkungan seperti kebisingan, silau, kurangnya privasi dan kualitas udara yang buruk b. menghubungkan pasien ke alam dengan pemandangan ke luar, inner- courtgarden, akuarium, elemen air, dll c. menawarkan pilihan-pilihan untuk meningkatkan perasaan berada dalam kendalistabil - termasuk privasi dalam sosialisasi, tingkat pencahayaan, jenis musik, pilihan tempat duduk, ruang tunggu yang tenang dibandingkan yang aktif d. memberikan kesempatan bagi aktifitas sosial - pengaturan tempat duduk yang memberikan privasi bagi kelompok keluarga, akomodasi untuk anggota keluarga atau teman dalam pengaturan pengobatan, akomodasi “menginap” bagi keluarga di kamar pasien e. memberikan selingan positif seperti seni interaktif, perapian, akuarium, koneksi internet, musik, akses ke program video khusus dengan gambar menenangkan alam diiringi musik dikembangkan secara khusus untuk pengaturan kesehatan f. melahirkan perasaan damai, harapan, refleksi dan koneksi spiritual dan memberikan kesempatan untuk relaksasi, pendidikan, humor dan imajinasi. Pada tahun 1984, Roger S Ulrich, seorang arsitek dan profesor arsitektur di Texas AM University, meneliti dampak klinis yang timbul pada pasien terhadap kamar dengan jendela menghadap ke lingkungan luar dalam jurnalnya “View through a window may influence recovery from surgery ”. Dalam jurnal tersebut, Ulrich mengungkapkan bahwa pasien dengan jendela menghadap pemandangan alam memiliki: a. Masa rawat inap yang singkat b. Lebih sedikit evaluasi negatif tentang kondisi kesehatan dari perawat Universitas Sumatera Utara 70 c. Kemungkinan terjadi komplikasi pasca operasi lebih rendah. Dari uraian teori dan hasil penelitian para ahli mengenai Healing Environment dapat kita simpulkan bahwa memberi perhatian kepada desain bangunanlingkungan rumah sakit yang memberi efek positif baik secara fisik dan psikologis dapat mengefisienkan proses penyembuhan dalam rumah sakit itu sendiri. 3.4 Interpretasi Tema 3.4.1 Membawa rumah ke dalam rumah sakit