Item-item Resiliensi Pembahasan Hasil Penelitian 1. Resiliensi Siswa Kelas XI SMA Negeri Wuryantoro Tahun Ajaran

62 Tabel 12 Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial yang Implikatif dapat Meningkatkan Resiliensi Siswa kelas XI SMA Negeri I Wuryantoro Tahun Ajaran 20152016 ASPEK TUJUAN ITEM Topik Metode Sumber Regulasi Emosi Emotion Regulation Siswa mampu memusatkan perhatian terhadap masalah yang dihadapi Saya mudah mengalihkan konsentrasi ke hal lain pada saat menghadapi masalah Aku mampu memfokuskan diri pada masalah yang dihadapi Ceramah, diskusi, game Contoh experiental learning: menangkap berkat, tepuk ganjil genap Sujawo. 2008. Keterampilan Resiliensi Modul Pelatihan. Yogyakarta: UNY Kontrol terhadap Impuls Kontrol Siswa mampu mengelola emosi negatif marahkesal dalam kehidupan sehari-hari Saya mampu mengedalikan emosi saat marahkesal Aku mampu mengendalikan emosiku Ceramah, game, diskusi ,tanya jawab contoh experiental learning: menghubungkan 9 titik dengan 3 garis Sinurat, R.H. Dj. 2009. Kumpulan Handout Praktikum BK Karier. Prodi BK USD Siswa mampu melihat suatu permasalahan secara objektif Saya cenderung mudah marah kepada siapapun ketika sedang merasa kesal Pengendalian Diri Ceramah, tanya jawab, diskusi, bermain peran Contoh experiental learning: analisa gambar multi persepsi-gambar orang dan pemandangan alam Tim Paramitra. 2011. Kumpulan Lengkap Materi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:Paramitra Publishing Siswa mampu memaknai pengalaman diri sendiri dan orang lain atas masalah yang dihadapi Saya mudah bingung ketika memiliki sebuah masalah Pemahaman Diri Aku bisa mendengarkan orang lain Ceramah, diskusi kelompok Contoh experiental learning: berpasang- pasangan untuk mensharingkan suatu masalah dan solusi yang pernah dihadapi Yusuf, S., Nurhudaya dan Ilfiandra.2004.Pengembangan Diri: Materi Bimbingan Bagi siswa. Bandung: UPT LBK UPI Kemampuan menganalisis masalah Causal analysis Siswa mampu mengembangkan pola berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari Saya mampu mengenali akar masalah dari masalah yang saya hadapi Keterampilan mengidentifikasi masalah Ceramah, tugas, diskusi kasus Contoh experiental learning: menghubungkan 9 titik dengan 3 garis, bermain puzzle Sujawo. 2008. Keterampilan Resiliensi Modul Pelatihan. Yogyakarta: UNY 62 Empati empathi Siswa memiliki kekuatan psikologis dalam menghadapi agresi dari orang lain Saya mudah terbakar emosi ketika mendengar oranglain berbicara dengan nada keras Pernyataan yang menguatkan diri Mengatasi Amarah Ceramah singkat, tanya jawab, diskusi Contoh experiental learning: mengumpulkan pernyataan yg menguatkan diri. “apapun yang anda katakan tentang saya, saya tetaplah pribadi yang berharga” Sinurat, R.H. Dj. 2009. Kumpulan Handout Praktikum BK Karier. Prodi BK USD Siswa mampu memahami diri sendiri dan oranglain Saya kesal melihat teman yang mudah mengeluh Empati Ceramah, tugas, diskusi kelompok Contoh experiental learning:aku dapat mendengarkan cerita orang lain dan menanggapi dengan baik Tim Paramitra. 2011. Kumpulan Lengkap Materi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:ParamitraPublishing Pencapaian reaching out Siswa optimis menerima segala tugas dan tantangan yang diberikan Saya bersemangat saat ditunjuk untuk mengerjakan di depan kelas Kepercayaan diri Ceramah, diskusi, pemodelan sosial Contoh experiental learning: kisah orang suskses dan latar belakangnya Syah, Muhhibin. 2003. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Siswa mampu berpikir bahwa tugas dan tantangan merupakan sarana untuk mengembangkan diri Saya senang saat ditunjuk menjadi pemimpin upacara atau pengibar bendera Keluar dari Zona Nyaman Ceramah, tugas, diskusi Contoh experiental learning: kisah orang suskses dan latar belakangnya Sujawo. 2008. Keterampilan Resiliensi Modul Pelatihan. Yogyakarta: UNY 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa resiliensi siswa-siswa kelas XI SMA Negeri I Wuryantoro Tahun Ajaran 20152016 adalah baik. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa resiliensi pada siswa mendapat skor 64,6 tinggi. Melalui analisis butir-butir item instrument terdapat 9 item yang memiliki skor terendah. Berdasarkan item-item yang terindikasi rendah tersebut, peneliti mengusulkan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang implikatif untuk meningkatkan resiliensi pada siswa kelas XI SMA Negeri I Wuryantoro Tahun Ajaran 20152016. Adapun topik-topik bimbingan pribadi sosial tersebut adalah Fokus, Kematangan Emosi, Pengendalian Diri, Pemahaman Diri, Keterampilan Mengidentifikasi Masalah, Pernyataan yang menguatkan diri Mengatasi Amarah, Empati, Percaya Kemampuan Diri, dan Keluar dari Zona Nyaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Saran

Berikut ini dikemukakan saran yang sesuai dengan hasil penelitian untuk berbagai pihak. 1. Guru Pembimbing Guru pembimbing memiliki peranan penting dalam mengarahkan dan membimbing siswa supaya siswa dapat berinteraksi dengan baik dengan lingkungan termasuk lingkungan keluarga. Hal- hal yang dapat dilakukan oleh guru pembimbing diantaranya: a. Guru pembimbing memiliki metode-metode yang aktual, kreatif dan inovatif dalam melakukan layanan dan bimbingan. Layanan bimbingan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Metode tersebut hendaknya merupakan metode yang sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik bagi siswa sehingga dapat diterima oleh siswa dan bermanfaat bagi siswa. b. Guru pembimbing mampu bertindak sebagai pemberi informasi antara siswa dengan orang tuanya. c. Guru pembimbing mampu terbuka menerima setiap permasalahan yang dialami siswa dengan orang tua. d. Guru pembimbing dapat saling bertukar informasi dengan orang tua mengenai siswa supaya guru memahami apa yang menjadi permasalahan siswa. Selain itu guru pembimbing juga dapat mengumpulkan informasi mengenai siswa dari wali kelas atau guru yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Ari, Donal. Jacob, LC. Razavieh, A terjemahan oleh Furchan. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, Saifudin. 2011. Reliabilitas dan Validitas Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2012. Penyusunan Skala Psikologi: Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Bobey, Mary. 1999. Resilience : The ability to Bounce Back from Adversity. American Academy of Pediatric. Available http:www.crha- healt.ab.caclinwowen102_MarApr.htm . Davis, N.J. 1999. Resilience School Violence Prevention: Research-based program. National Mental Health Information Center. Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Everall, Robin. 2006. Creating a Future: A Study of Resilience in Suicidal Female Adolescent. 84. 461-470 Gunarsa Gunarsa. 1995. Psikologi Praktis : anak remaja, dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia . Hutapea, E. A. 2006. Gambaran resiliensi pada mahasiswa pada mahasiswa perantau tahun pertama pergurusn tinggi di asrama Universitas Indonesia Skripsi. Diambil dari. resipotory www.digilib.ui.ac.id Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Gottman, J., DeClaire, J. 1997 Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional. Alih Bahasa: T. Hermaya. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Grotberg, E. 1999. A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening The Human Spirit. Benard Van Leer Fondation. Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Media Grup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Klohnen, E.C. 1996. Conseptual Analysis and Measurement of The Construct of Ego Resilience. Journal of Personality and Social Psychology, Volume. 70 No 5 Liquanti, R. 1992. Using Community-wide Collaboration to Foster Resiliency in Kids: A Conceptual Framework Western Regional Center For Drugs-Free School and Communities, Far West Laboratory fo Educational Research and Development. San Fransisco. Diambil dari http:www.ncrel.orgsdrscityschoolcitu11bhtm 241015. Masidjo. 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Nashori, Fuad. 2008. Psikologi Sosial Islami. Jakarta: PT Refika Aditama. Nurihsan, Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Belakang Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama Papalia, D. E., Old, S. W. dan Feldman, R. D. 2008. Human Development. Psikologi Perkembangan. Diterjemahkan oleh A.K. Anwar dari Buku Asli Human Development. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Ed. 9 Reivich, K. Shatte, 2002. The Resillience Factor: 7 essential skills for overcoming life’s inevitable obstacles. New York: Broadway books. Resiliency Center, “Resiliency in individuals, families communities: Overall conce pt”, Sarafino, E. P. Ewing M. 1994. The hassles assessment scale for student in college: measuring the frequency and unpleasantness of and dwelling on stressful events. Journal of American Collage Health, 48 2, 75. Scoltz. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo Setyowati, Ana; Hartati, sri dan sawitri, dian ratna. 2010. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan resiliensi pada siswa penghuni rumah damai. Jurnal psikologi undip vol. 7, no. 1, april Scoltz. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo Yuniar, i gusti ayu agung yesika; Nurtjahjanti, harlina; dan Rusmawati, diana. 2011. Hubungan antara kepuasan kerja dan resiliensi dengan organizational citizenship behavior ocb pada karyawan kantor pusat pt. Bpd bali. Jurnal psikologi undip vol. 9, no.1, Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, A.J. 2010 Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wielia Wirawan, Henny E. 2005. Gambaran Resiliency pada Individu yang Pernah Hidup di Jalanan. Jurnal Sosial Humaniora Vol. 02, No. 01 hlm 69-97. Winkel. W. S M.M Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Media Abadi Wolin Wolin 1990. Project Resiliensi. Available. http:www.projectresilience.comresasbehavior.htm .