69
Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance
extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa
indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability
dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya
≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang
dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses
eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.2.6. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtotis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam bentuk statistik deskriptif.
Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah
tidak normal.
70
Tabel 4.8. Assessment of Normality
Variable min max kurtosis
c.r. X11 3
7 -0.881
-1.885 X12 3
7 -0.789
-1.690 X13 3
7 -0.653
-1.398 X21 3
7 0.562
1.203 X22 3
7 0.459
0.983 X23 3
7 0.501
1.073 X31 3
7 -0.450
-0.963 X32 3
7 -0.951
-2.036 X33 4
7 -1.056
-2.261 X41 2
7 -1.369
-2.931 X42 3
7 -1.279
-2.737 X43 2
7 -1.081
-2.314 X51 3
7 -1.050
-2.247 X52 3
7 -0.278
-0.596 X53 2
7 -1.164
-2.492 X61 2
7 -0.922
-1.974 X62 2
7 -0.167
-0.358 X63 2
7 -1.078
-2.308 X71 2
7 -0.963
-2.062 X72 3
7 -1.305
-2.794 X73 3
7 -1.118
-2.393 Y1 3
7 -0.407
-0.871 Y2 4
7 -0.326
-0.698 Y3 4
7 -0.641
-1.373
Multivariate 2.157
0.320 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data
yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih
besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01
[1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. Multivariate di antara ±
2,58 ini berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika
teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat
71
menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.2.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural
parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan
terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach
to SEM. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Marketing Mix, Customer Satisfaction
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Price X21
er_1 1
1
Place X31
er_4 1
1
Promotion 1
Marketing Mix
d_pi 1
d_pm d_pl
1 X22
er_2 1
X23 er_3
1
X41 er_7
1 1
X42 er_8
1 1
X32 er_5
1 Product
d_pr X11
er_13 X12
er_14 X13
er_15 1
1 1
1 1
X33 er_6
1
X43 er_9
1 Physical
Evidence d_pe
X61 er_16
X62 er_17
X63 er_18
1 1
1 1
1
Personal Trait
0,005 d_pt
X51 er_10
X52 er_11
X53 er_12
1 1
1 1
1 Customer
Satisfaction d_cs
Y1 er_22
Y2 er_23
Y3 er_24
1 1
1 1
1 Process
d_po X71
er_19 X72
er_20 X73
er_21 1
1 1
1 1
Sumber : Lampiran
72
Tabel 4.9. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 2.039
≤ 2,00 kurang baik
Probability 0.000 ≥ 0,05
kurang baik RMSEA 0.098
≤ 0,08 kurang baik
GFI 0.727 ≥ 0,90
kurang baik AGFI 0.666
≥ 0,90 kurang baik
TLI 0.604 ≥ 0,95
kurang baik CFI 0.649
≥ 0,94 kurang baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata
dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai
dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model
ini masih perlu dimodidikasi sebagaimana terdapat di bawah ini.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Marketing Mix, Customer Satisfaction
Model Specification : One Step Approach - Modifikasi
Price X21
er_1 1
1
Place X31
er_4 1
1
Promotion 1
Marketing Mix
d_pi 1
d_pm d_pl
1 X22
er_2 1
X23 er_3
1
X41 er_7
1 1
X42 er_8
1 1
X32 er_5
1 Product
d_pr X11
er_13 X12
er_14 X13
er_15 1
1 1
1 1
X33 er_6
1
X43 er_9
1 Physical
Evidence d_pe
X61 er_16
X62 er_17
X63 er_18
1 1
1 1
1
Personal Trait
0,005 d_pt
X51 er_10
X52 er_11
X53 er_12
1 1
1 1
1 Customer
Satisfaction d_cs
Y1 er_22
Y2 er_23
Y3 er_24
1 1
1 1
1 Process
d_po X71
er_19 X72
er_20 X73
er_21 1
1 1
1 1
Sumber : Lampiran
73
Tabel 4.10. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 1.022
≤ 2,00 baik
Probability 0.396 ≥ 0,05
baik RMSEA 0.014
≤ 0,08 baik
GFI 0.900 ≥ 0,90
baik AGFI 0.900
≥ 0,90 baik
TLI 0.992 ≥ 0,95
baik CFI 0.993
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step modifikasi ternyata
dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai
dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model
ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.
4.2.8. Uji Kausalitas