Kemampuan Memahami Kajian Pustaka

12 kognitif mengenali dan mengingat kembali pengetahuan dan pengalaman yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang untuk selanjutnya memberikan jawaban terhadap soal.

2.1.3 Kemampuan Memahami

Memahami merupakan level kedua dari Taksonomi Bloom. Memahami artinya siswa mampu membuat hubungan antara makna pembelajaran dengan pengetahuan maupun pengalaman relevan yang telah tersimpan di dalam memori jangka panjang dan mampu mendeskripsikannya secara lisan, tulisan maupun grafik atau gambar Wong, 2014: 59; Kuswana, 2012: 115; Anderson Krathwohl, 2010: 100. Kedalaman pemahaman siswa terlihat ketika mampu mendemonstrasikan pengetahuan, yang dalam penelitian ini dapat dilihat melalui gerak dan lagu dan mengomunikasikan apa yang baru saja mereka diajarkan kepada mereka Moore B. Stanley, 2010: 8. Dalam kategori memahami terdapat tujuh proses kognitif meliputi mengartikan, memberikan contoh, mengklasifikasi, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan yang dijelaskan sebagai berikut Anderson Krathwohl, 2010; Kuswana, 2012: 1. Mengartikan Proses kognitif ini terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Mengartikan dapat berupa perubahan kata-kata menjadi kata yang lain, gambar menjadi kata, kata menjadi gambar, angka menjadi kata, kata menjadi angka, dan lain-lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 2. Memberikan contoh Dalam proses kognitif ini, siswa diminta memberi contoh khusus tentang suatu konsep atau prinsip. Memberi contoh melibatkan proses identifikasi ciri pokok dari konsep umum dan menggunakan ciri tersebut untuk membuat contoh. 3. Mengklasifikasikan Ketika siswa mengetahui bahwa suatu informasi termasuk dalam kategori tertentu, maka proses klasifikasi sedang terjadi. Mengklasifikasikan merupakan proses kognitif yang melengkapi proses memberikan contoh. Mengklasifikasikan melibatkan proses deteksi ciri atau pola yang sesuai dengan konsep atau prinsip tertentu. 4. Merangkum Proses merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima. Merangkum melibatkan proses membuat ringkasan. 5. Menyimpulkan Dalam menyimpulkan, siswa membuat generalisasi sebuah konsep atau prinsip dan menerangkan contohnya dengan mencermati ciri setiap contohnya dan menarik hubungan antara ciri-ciri tersebut. 6. Membandingkan Proses membandingkan melibatkan proses deteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide atau situasi. Membandingkan meliputi pencarian kesesuaian antara elemen-elemen dan pola-pola pada suatu objek, peristiwa atau ide lain. 14 7. Menjelaskan Menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab akibat yang diturunkan dari teori atau hasil penelitian atau pengalaman. Penjelasan meliputi proses sebab-akibat yang mencakup bagian pokok dari suatu sistem atau peristiwa dan menentukan apakah perubahan pada system atau peristiwa tersebut mempengaruhi perubahan yang lain. Penjabaran diatas menunjukkan bahwa kemampuan memahami juga memiliki hubungan erat dengan memori. Pemahaman siswa muncul melalui proses menghubungkan makna pembelajaran dengan pengetahuan dan pengalaman relevan yang telah disimpan dalam memori jangka panjang. Dua dari tujuh proses kognitif dalam kemampuan memahami dipakai sebagai dasar perumusan indikator kognitif kedua dalam penelitian ini, yaitu menjelaskan proses daur hidup hewan. Kedua proses kognitif tersebut adalah mengartikan dan menjelaskan. Proses kognitif mengartikan terjadi ketika siswa mengubah pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah tersimpan dalam memorinya yaitu dalam bentuk gerakan dan potongan lirik lagu mengenai proses daur hidup hewan menjadi kalimat untuk menjawab pertanyaan. Proses kognitif menjelaskan terjadi ketika siswa memahami bahwa perubahan bentuk tubuh dalam setiap fase daur hidup hewan mempengaruhi proses daur hidup hewan secara keseluruhan yang ditunjukkan melalui jawaban siswa terhadap soal yang diberikan.

2.1.4 Pembelajaran IPA di SD

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.

0 0 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran ipa pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta

0 1 157

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta

1 8 168

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 144