7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan
Rubingah 2000 dalam penelitiannya “Struktur Delapan Cerpen dalam
Kumpulan Cerpen Tegak Lurus dengan Langit karya Iwan Simatupang dan Relevansinya sebagai bahan Pembelajaran Sastra di SM
U”, menggunakan pendekatan struktural yang menekankan pada struktur intrinsik karya sastra, yaitu
tokoh, latar, alur, dan tema. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan memperoleh gambaran secara sistematis dan
faktual pada sumber data. Hasil analisis dalam skripsi ini menunjukan bahwa kedelapan cerpen
dalam kumpulan cerpen Tegak Lurus dengan Langit karya Iwan Simatupang relevan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMU kelas II dengan tujuan
pengajaran sastra siswa dapat menggali nilai-nilai moral, sosial, dan budaya dalam karya sastra Indonesia dan terjemahan. Adapun butir pembelajrannya adalah
membaca cerita pendek atau novel terjemahan kemudian mendiskusikan pesan dan informasi budaya darin cerpen atau novel.
Agus Dirtomulyono 2005 dalam penelitiannya “Analisis Struktural
Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini dan Relevansinya sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA
”, menggunakan pendekatan struktural yang bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar unsur-
unsur tersebut, dan menggunakan metode deskriptif untuk memecahkan masalah
7
8
yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada. Hasil penelitian ini meliputi, tokoh protagonis dalam novel Tarian
Bumi adalah Telaga dan Kenanga, sedangkan tokoh antagonis adalah nenek. Latar dalam novel ini ada tiga macam yaitu, latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
Alur dalam novel ini alur maju, namun dalam pengalurannya terdapat peristiwa sorot balik. Tema dari novel ini adalah keberanian dua orang gadis untuk
mewujudkan sebuah keinginan meski harus menentang tradisi yang ada.
2.2 Cerpen 2.2.1 Hakikat Cerpen