38
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai 1 tokoh, alur, latar, tema, sudut pandang dan bahasa 2
relevansi cerpen “Ibu Pergi ke Surga” sebagai bahan pembelajaran Sastra di SMA kelas X semester I.
4.2 Analisis Unsur Intrinsik Cerpen 4.2.1 Analisis Tokoh dalam Cerpen “Ibu Pergi ke Surga”
Tokoh dalam karya sastra adalah tokoh rekaan yang memiliki peranan penting dalam membangun cerita. Selain itu, tokoh juga berfungsi sebagai pemain
cerita, penyampai ide, motif, plot, dan tema Sumardjo, 1988:63, sedangkan tokoh yang biasa menjadi tumpuan penelitian adalah tokoh utama, tetapi tokoh
bawahan pun penting untuk mendukung dan memperjelas karakter atau watak tokoh utama Minderop, 2010:62.
Berikut tokoh-tokoh yang turut andil dalam terbentuknya cerpen “Ibu
Pergi ke Surga ” Aku, Bapak, Ibu dan Pendeta, tokoh Aku sebagai tokoh yang
paling banyak mendapatan porsi dalam cerpen ini sebagai tokoh utama. Aku cukup berperan dalam jalan cerita dari tahap awal tengah hingga akhir.
Kemudian, tokoh bawahan dalam cerpen “Ibu Pergi ke Surga” adalah Ibu,
Bapak, dan Pendeta. Tokoh-tokoh bawahan tersebut memiliki keterlibatan dan
38
39
mengambil bagian dalam munculnya konflik pada cerpen ini. Mereka juga memiliki peran masing
– masing dalam jalan cerita cerpen “Ibu Pergi Ke Surga.”
4.2.2 Penokohan
Penciptaan suatu tokoh biasanya dibuat semirip mungkin dengan tokoh- tokoh yang ada di dunia nyata agar dapat diterima oleh pembaca. Dalam
menentukan pembentukan karakteristik tokoh, penulis harus memperhatikan watak tokoh yang wajar. Walaupun tokoh tercipta dari hasil imajinasi penulisnya
sebisa mungkin pencitraan tokoh yang hidup dalam kewajaran layaknya manusia hidup pada umunya dan tidak berlebihan.
Pada cerpen “Ibu Pergi ke Surga” penulis menggunakan teknik dramatic secara keseluruhan, penulis tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat, sikap dan
tingkah laku tokoh. Penulis membiarkan tokoh-tokoh menunjukan dirinya dengan aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal maupun non verbal lewat tindakan
dan tingkah laku serta peristiwa yang terjadi.
a. Tokoh Aku
Dalam cerpen “Ibur pergi ke Surga”, Aku menjadi tokoh utama dan
paling banyak diceritakan, peran Aku dalam cerpen ini memliki peran penting dalam pembentukan keseluruhan cerita.
Aku adalah seorang anak pertama dari dua bersaudara dapat dilihat dari kutipan 1, kutipan sebagai berikut;
40
1 Lalu datanglah telegram ketiga. Semacam firasat menyuruh aku pulang. Ketika tiba di kampong seorang diri, bapak berkata dengan
kesal, “Hanya kau sendiri?” Adikku sejak beberapa tahun tak ketahuan lagi dimana tempatnya. Situmorang, 2015: 68
Tokoh Aku kurang aktif dalam kegitaan keagamaan dan tidak kurang taat beribadah.
2 Pada hari kedua saya datang, pendeta berkunjung ke rumah. Karena ibu tidak dapat ke gereja di malam hari Natal, jemaat akan
merayakan hari Natal di rumah kami Ibu setuju, dan mengangguk seperti menerima hal yang sewajarnya. Aku merasa keberatan karena
sesuatu, tapi tak berkata. Situmorang, 2015: 68-69
3 “Ya, saya tahu Tuan juga percaya, walaupun orang terpelajar tidak
lagi suka datang ke gereja. Saya selalu yakin Tuan berpegang pada Kristus,” kata pendeta seperti pada dirinya sendiri. Situmorang, 2015:
78
Aku adalah sorang yang sayang terhadap ibunya.
4 Setelah ia meninggal, aku mengucapkan, “Syukurlah” dalam hati.
Terlalu penderitaan si tua itu. Situmorang, 2015:67 4 Lalu datanglah telegram ketiga. Semacam firasat menyuruh aku
pulang. Situmorang, 2015:68 5 Pada hari kedua saya datang, pendeta berkunjung ke rumah.
Karena ibu tidak dapat ke gereja di malam hari Natal, jemaat akan merayakan hari Natal di rumah kami Ibu setuju, dan mengangguk
seperti menerima hal yang sewajarnya. Aku merasa keberatan karena sesuatu, tapi tak berkata. Situmorang, 2015:68-69
Dari kutipan diatas tokoh Aku merupakan tokoh utama dan tokoh protagonis, yang kurang taat dalam beribadah namun memiliki rasa sayang
terhadap ibunya.
b. Tokoh Ibu