b. Tujuan Khusus: 1
Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa 2
Mendiagnosis kesulitan belajar 3
Memberikan umpan balikperbaikan proses belajar mengajar 4
Penentuan kenaikan kelas 5
Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Sedangkan, fungsi Penilaian www.bpgdisdik- jabar.netmateri4_SD_1.PDF
a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas
b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa
d. Evaluasi
B. GURU
1. Pengertian Guru
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang dimaksud dengan guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Istilah profesional dalam
pengertian tersebut adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Pihak-pihak penyelenggara pendidikan adalah pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur pendidikan formal. Penyelenggaraan pendidikan pada jalur formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan
dilaksanakan pada satuan pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan terdapat perjanjian kerja atau kesepakatan kerja yang berupa
perjanjian tertulis antara guru dan dosen dengan penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang memuat syarat-syarat kerja
serta hak dan kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan kesejawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam
pelaksanaan pendidikan terdapat adanya pemutusan hubungan kerja atau pemberhentian kerja yaitu pengakhiran perjanjian kerja atau
kesepakatan kerja bersama guru dan dosen karena sesuatu hal yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara guru dan dosen
dan penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kualifikasi akademik
ditentukan dari ijazah jenjang pendidikan yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal
di tempat penugasan. Selain kualifikasi akademik, guru juga harus memiliki kompetensi, yang dimaksud dengan kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Pengukuran keprofesionalan guru dapat dilihat dari lulus atau tidaknya dalam proses sertifikasi. Yang
dimaksud sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru dan dosen yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Proses sertifikasi ini dilaksanakan oleh suatu organisasi
profesi guru yaitu perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru.
Dalam proses sertifikasi terdapat lembaga pendidikan tenaga kependidikan, lembaga ini merupakan perguruan tinggi yang diberi
kepercayaan tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, danatau pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan
nonkependidikan. Pihak-pihak yang berhubungan dan bertanggung jawab dengan
pendidikan yaitu masyarakat, yang dimaksud dengan masyarakat dalam hal ini adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang
mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Pemerintah, yang dimaksud dengan pemerintah yaitu pemerintah pusat.
Mencakup pula pemerintah daerah yaitu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota, dan menteri yaitu menteri
yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.
2. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kedudukan, fungsi dan tujuan guru adalah
sebagai berikut: a.
Kedudukan Guru Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. b.
Fungsi Guru Untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
c. Tujuan Guru
Bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
3. Prinsip Profesionalitas Guru Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 a.
Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
1 memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
2 memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; 3
memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
4 memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; 5
memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
6 memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan
prestasi kerja; 7
memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
8 memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan; dan 9
memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen
diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.
c. Kualifikasi
1 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2 Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi
program sarjana atau program diploma empat. d.
Kompetensi Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi:
a. Kompetensi pedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi sosial
d. Kompetensi profesional
e. Sertifikasi
1 Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan. 2
Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang
terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan,
dan akuntabel. Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik
memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu. Pemerintah dan pemerintah
daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam
jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat. f.
Hak dan Kewajiban 1
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak: a
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;
b mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas
dan prestasi kerja; c
memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;
d memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;
e memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana
pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan;
f memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut
menentukan kelulusan, penghargaan, danatau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
etik guru, dan peraturan perundang-undangan; g
memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas;
h memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi
profesi; i
memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan
j memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; danatau
k memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam
bidangnya. 2
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: a
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran; b
meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; d
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
e memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa cakupan penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pada jenjang perguruan tinggi adalah sebagai berikut :
1 Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas: a
Penilaian hasil belajar oleh pendidik b
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan c
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah 2
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: a
Penilaian hasil belajar oleh pendidik b
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi diatur oleh masing-
masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain menjelaskan tentang cakupan penilaian pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dijelaskan
pula tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan
kelas. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, sebagai bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui dua cara yaitu, melakukan pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik serta melakukan ujian, ulangan, danatau
penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Untuk penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
diukur melalui ulangan, penugasan, danatau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar kelompok
mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan dilakukan melalui dua cara
yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik dan ulangan danatau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik, sama halnya dengan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah BSNP menerbitkan
panduan penilaian untuk: a.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d.
Kelompok mata pelajaran estetika e.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran, semua mata pelajaran yang dimaksud mencakup kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan yang merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. Penilaian akhir yang dilakukan juga mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik. Untuk
penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolahmadrasah
guna menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Untuk dapat mengikuti ujian sekolahmadrasah peserta didik harus mendapatkan
nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani,
olah raga, dan kesehatan. Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolahmadrasah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usulan BSNP. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Ujian nasional dilakukan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel. Ujian nasional diadakan
sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran. Untuk pelaksanaan ujian nasional pemerintah
menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar
dan menengah dan jalur nonformal kesetaraan. Dalam penyelenggaraan ujian nasional BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota, dan satuan pendidikan. Ketentuan mengenai ujian nasional diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri. Fungsi dari hasil ujian nasional antara lain untuk pemetaan mutu program danatau satuan pendidikan, sebagai dasar seleksi
masuk jenjang pendidikan berikutnya, sebagai penentuan kelulusan peserta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didik dari program danatau satuan pendidikan, dan sebagai pembinaan serta pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Setiap peserta didik jalur formal pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan jalur nonformal
kesetaraan berhak mengikuti ujian nasional dan berhak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan lulus dari satuan pendidikan. Untuk setiap
peserta didik wajib mengikuti satu kali ujian nasional tanpa dipungut biaya. Peserta didik pendidikan formal dapat mengikuti ujian nasional
setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BSNP. Setelah itu peserta ujian nasional memperoleh surat keterangan hasil ujian nasional yang
diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional. Pada jenjang SDMISDLB, atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional
mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Untuk program paket A, Ujian Nasional
mencakup mata pelajaran sama halnya pada jenjang SDMISDLB ditambah dengan Ilmu Pengtahuan Sosial IPS dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Lalu untuk jenjang SMPMTsSMPLB, atau bentuk lain sederajat, Ujian Nasional mencakup pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Pada program paket B untuk mata pelajaran yang diujikan sama halnya pada
jenjang SMPMTsSMPLB ditambah dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pada
SMAMASMALB atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program pendidikan. Pada
program paket C, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran yang menjadi
ciri khas program pendidikan. Untuk jenjang SMKMAK atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran kejuruan yang menjadi ciri khas program pendidikan.
Untuk kelulusan, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah menyelesaikan
seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan, lulus ujian sekolahmadrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lulus
ujian nasional. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang
dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimaksud dengan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik. Penilaian pendidikan mencakup ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian
sekolahmadrasah, dan ujian nasionalUN. Yang dimaksud dengan ulangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar KD atau lebih. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester ini meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan akhir semester ini
meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan semua KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan
yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan ini meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut.
Ujian sekolahmadrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang
diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif
danatau aspek psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
yang akan diatur dalam POS Ujian SekolahMadrasah. Sedangkan yang dimaksud dengan ujian nasionalUN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan menteri tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan adanya
kriteria ketuntasan minimal KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
Dalam Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan pula mengenai prinsip penilaian. Penilaian
hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1 Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur. 2
Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3 Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4 Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5
Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan. 6
Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7 Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8
Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9 Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Selain dijelaskan mengenai prinsip-prinsip penilaian, dalam
Peraturan Menteri Nomor 20 tahun 2007 dijabarkan pula tentang teknik dan instrumen penilaian sebagai berikut, penilaian hasil belajar oleh
pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung danatau di luar kegiatan pembelajaran. Teknik penugasan
baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah danatau proyek. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan
pendidik memenuhi persyaratan antara lain substansi adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, konstruksi adalah memenuhi
persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan bahasa adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif
sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Instrumen yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolahmadrasah
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh
pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun.
Mekanisme dan prosedur penilaian menurut Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan adalah
sebagai berikut, penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah
koordinasi satuan pendidikan. Untuk Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif danatau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolahmadrasah untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian akhir hasil belajar
oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik. Sedangkan untuk penilaian akhir hasil belajar
peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil
penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolahmadrasah.
Kegiatan ujian sekolahmadrasah dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut, yang pertama menyusun kisi-kisi ujian,
mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolahmadrasah, yang
terakhir melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Pada penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan
memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. Untuk penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan
kesadaran dan tanggung jawab sebagai masyarakat dan warga negara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru
mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.
Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pembina kegiatan dan
kepala sekolahmadrasah. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi. Hasil
penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi
kemajuan belajar. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar
POS UN. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP yang bekerjasama dengan instansi terkait. Hasil UN disampaikan
kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. Lalu hasil analisis data UN tersebut disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
pemetaan mutu program danatau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik dilakukan
secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut, menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya
memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester, mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian
yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran, mengembangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih, melaksanakan tes, pengamatan, penugasan,
danatau bentuk lain yang diperlukan, mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik,
mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikankomentar yang mendidik, memanfaatkan hasil penilaian untuk
perbaikan pembelajaran, melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk
satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh, dan melaporkan hasil penilaian akhlak kepada
guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai
akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut, menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik; mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas; menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui
rapat dewan pendidik; menentukan kriteria program pembelajaran bagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik; menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika
dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian
oleh pendidik; menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian
sekolahmadrasah; menyelenggarakan ujian sekolahmadrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolahmadrasah sesuai
dengan POS Ujian SekolahMadrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN; melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk
semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tuawali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan serta
melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupatenkota.
Pihak satuan pendidikan juga menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai kriteria
berikut: telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lulus ujian sekolahmadrasah, dan lulus UN. Satuan pendidikan menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional SKHUN setiap
peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. Serta menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang
lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah menurut Peraturan Menteri
Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. UN yang dilaksanakan
didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Dalam rangka penggunaan
hasil UN untuk pemetaan mutu program danatau satuan pendidikan, pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil
UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada
satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan
kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya dan hasil UN digunakan sebagai penentu kelulusannya ditetapkan setiap
tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. MASA KERJA