BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi Kasus adalah penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial. Studi
kasus dapat dilakukan terhadap seorang individu atau sekelompok individu. Penelitian ini dilakukan pada guru-guru SMA Kecamatan
Ngaglik yaitu SMA N 1 Ngaglik, SMA N 2 Ngaglik, dan Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan pada tiga sekolah yaitu SMA N 1
Ngaglik, SMA N 2 Ngaglik, dan Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru-guru di SMA N 1 Ngaglik, SMA N 2 Ngaglik, dan Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan, masa kerja, profesionalisme guru, dan tingkat
pendidikan.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006:130. Populasi penelitian ini adalah guru-guru di sekolah Kecamatan Ngaglik.
Jumlah populasinya 110 guru, dengan rincian populasi SMA N 1 Ngaglik berjumlah 40 guru, SMA N 2 Ngaglik berjumlah 40 guru, dan Madrasah
Aliyah Sunan Pandanaran berjumlah 30 guru.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Tingkat Pemahaman Guru terhadap Standar Penilaian
Pendidikan. Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Berikut
ini disajikan tabel operasionalisasi variabel tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan:
Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel Tingkat Pemahaman Guru terhadap
Standar Penilaian Pendidikan Dimensi Indikator
Prinsip Penilaian
Teknik dan Instrumen
Penilaian
1. Penilaian berdasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Penilaian berdasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik.
4. Penilaian yang merupakan komponen yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Prosedur dan kriteria penilaian, serta dasar
pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Penilaian mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai.
7. Penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap.
8. Penilaian berdasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9.
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan.
1. Penilaian hasil belajar menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
2. Instrumen penilaian hasil belajar yang
digunakan pendidik memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.
3. Instrumen penilaian hasil belajar yang
digunakan satuan pendidikan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan
memiliki validitas empirik.
4. Instrumen penilaian hasil belajar yang
digunakan pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi,
bahasa, memiliki validitas empirik, dan menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antar sekolah, daerah, dan tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mekanisme dan Prosedur
Penilaian 1.
Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik
dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP.
3. Ujian sekolah dilakukan oleh pendidik di bawah
koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik berupa UN
dan ujian sekolahmadrasah dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan
pendidikan untuk mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik mata
pelajaran agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, dan kepribadian dilakukan
oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan
mempertimbangkan hasil ujian sekolahmadrasah.
7. Kegiatan ujian sekolahmadrasah dilakukan
dengan langkah-langkah: a menyusun kisi-kisi ujian, b mengembangkan instrumen, c
melaksanakan ujian, d mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian
sekolahmadrasah, dan e melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek
afektif dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
9. Penilaian kepribadian dilakukan oleh guru
pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber yang relevan.
10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti
penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.
11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan
diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pembina kegiatan dan
Penilaian oleh Pendidik
kepala sekolahmadrasah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada
peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya sehingga peserta didik yang belum
mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai
dengan deskripsi kemajuan belajar.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan
melalui UN dengan langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar POS
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan BSNP bekerjasama dengan instansi terkait.
16. Hasil UN disampaikan kepada satuan
pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program danatau satuan
pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan
secara berkesinambungan.
2. Bertujuan memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil.
3. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang
di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
4. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan
memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
5. Mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.
6. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan,
danatau bentuk lain yang diperlukan.
7. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.
Penilaian oleh satuan
pendidikan
8. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan
peserta didik disertai balikankomentar yang mendidik.
9. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai
deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
10. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru
Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan
kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
2. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan
pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi
satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata
pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh
pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil
penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolahmadrasah.
7. Menyelenggarakan ujian sekolahmadrasah dan
menentukan kelulusan peserta didik dari ujian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian oleh pemerintah
sekolahmadrasah sesuai POS Ujian SekolahMadrasah bagi satuan pendidikan
penyelenggara UN.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk
semua mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tuawali peserta didik dalam
bentuk buku laporan pendidikan.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat
satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupatenkota.
10. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:a menyelesaikan seluruh
program pembelajaran, b memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, c lulus ujian sekolahmadrasah, d lulus UN.
11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian
Nasional SKHUN setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan
pendidikan penyelenggara UN.
12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang
lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan
secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin
mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk
pemetaan mutu program danatau satuan pendidikan, pemerintah menganalisis dan
membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan
dalam pemberian bantuan kepada satuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengukuran variabel pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan didasarkan pada indikator-indikatornya. Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut ini disajikan tabel skoring berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel III.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert
Kriteria Jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan
Negatif BENAR
1 0 SALAH
0 1
2. Variabel Masa Kerja
Masa kerja atau pengalaman kerja ukuran waktu seseorang yang telah menekuni atau menjalani profesi tertentu. Klasifikasi masa kerja
dalam penelitian ini mengacu pada pedoman penilaian sertifikasi guru Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, 2009:51:
pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu
pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang
pendidikan berikutnya.
6. Hasil UN digunakan sebagai satu penentu
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap
tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi.
Tabel III.3 Pengukuran Variabel Masa Kerja
Masa Kerja Tahun Skor
31 tahun 11
29 – 31 tahun 10
26 - 28 tahun 9
23 – 25 tahun 8
20 – 22 tahun 7
17 – 19 tahun 6
14 – 16 tahun 5
11 – 13 tahun 4
8 – 10 tahun 3
5 – 7 tahun 2
4 tahun 1
3. Variabel Profesionalisme Guru
Profesionalisme guru adalah sikap guru yang berkompeten dan mempunyai keahlian khusus dalam bidang keguruan yang dibuktikan
telah lulus dalam uji sertifikasi guru. Pengukuran variabel profesionalisme dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel III.4 Pengukuran Variabel Profesionalisme
Kriteria Skor Sudah Sertifikasi
1
Belum Sertifikasi
4. Variabel Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir yang bertujuan untuk
menambah pengetahuan serta mengembangkan kompetensi. Pengukuran variabel tingkat pendidikan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman
penilaian sertifikasi guru Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, 2009:49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.5 Pengukuran Variabel Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Skor
SLTA 1 D – I
2 D – II
3 D – IIISarjana Muda
4 S – 1D – IV
5 S - 2
6 S - 3
7
F. Teknik Pengumpulan Data