Pengumpulan daun sirih merah Pembuatan larutan uji

2. Pengumpulan daun sirih merah

Daun sirih merah yang digunakan diambil dari tanaman daun sirih merah yang tumbuh di desa Mantenan, kecamatan Mertoyudan, kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada bulan September 2007. 3. Preparasi ekstrak etanolik daun sirih merah Daun sirih merah dipetik, disortir, dicuci dengan air mengalir dan ditiriskan. Setelah itu, daun sirih merah dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 60- 70 C dan diserbuk dengan blender sampai halus serta diayak dengan menggunakan ayakan 0,75 mm. Selanjutnya, dilakukan ekstraksi daun sirih merah dengan metode maserasi. Serbuk daun sirih merah ditimbang dan diekstraksi dengan larutan penyari etanol 70. Untuk tiap 10 bagian 100 g serbuk digunakan 75 bagian 750 ml etanol 70, ditutup dan dibiarkan selama 24 jam terlindung dari cahaya matahari. Setelah 24 jam sari diserkai, disaring, ampas diperas, ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya, selama 2 hari kemudian endapan dipisahkan. Rendaman harus dikocok berulang-ulang kira- kira 3 kali sehari. Setelah 2 hari maserat disaring dengan kertas saring, kemudian ditampung. Maserat yang terkumpul kemudian dipekatkan di atas waterbath dengan suhu 60-65 o C, dibantu dengan kipas angin sampai kental.

4. Pembuatan larutan uji

Ekstrak etanolik daun sirih merah ditimbang sebanyak 0,1 g, dilarutkan dengan DMSO dan diaduk sampai homogen untuk mendapatkan sediaan ekstrak induk dengan konsentrasi 100 mgml. Dari sediaan ekstrak induk tersebut, dibuat sediaan uji, dengan konsentrasi sebesar 250 µgml, 500 µgml, 750 µgml, 1000 µgml, 1250 µgml, 1500 µgml, 1750 µgml, dan 2000 µgml. 5. Pembuatan medium pencuci RPMI-1640 dilarutkan dalam aquabidest kurang lebih 80 ml, ditambah 2,3 g natrium bikarbonat, 2 g Hepes, diencerkan sampai 100 ml, pH dibuat 7,2, lalu disterilkan dengan filter polietilensulfon yang berdiameter 0,22 μm secara aseptis. Medium disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4 o C Freshney, 1986; Jacoby and Pastan, 1979; Sambrook, Fritsch and Maniatis, 1989. 6. Pembuatan medium penumbuh Untuk medium RPMI-1640 serum, ditambahkan FBS Foetal Bovine Serum 10, penisilin-streptomisin 1 dan fungison 0,5 dalam medium RPMI- 1640 dan disterilkan dengan filter polietilensulfon yang berdiameter 0,22 μm secara aseptis. Medium disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4 o C Freshney, 1986; Jacoby and Pastan, 1979; Sambrook et al, 1989.

7. Propagasi sel mieloma