Ekstraksi Uji Sitotoksisitas PENELAAHAN PUSTAKA

Scharff. Sel tumor ini diadaptasi ke dalam kultur secara terus menerus sampai 6 kali dan dipelihara dalam erlenmeyer yang berisi media Dulbecco’s-Eagle’s dengan asam amino essensial dan 20 serum kuda yang inaktif. Sel mieloma menyerupai sel tumor induk yang dapat memproduksi gamaglobulin IgG2b, 5-6ug IgG2b per sel per menit. Waktu pembelahan sel kurang lebih 17 jam. Kultur sel mieloma memiliki karakteristik yaitu bentuk selnya hampir bulat sempurna, bergerombol, melekat di dasar flask dan akan terlepas dari dasar flask dengan agitasi ringan Irawati, 2005.

C. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Simplisia yang diekstrak mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyyawa tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein dan lain-lain. Senyawa aktif yang dapat larut digolongkan ke dalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan lain-lain Anonim, 2000. Bahan baku tumbuhan yang diekstraksi akan menghasilkan produk, yakni ekstrak tumbuhan obat. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian pelarut diuapkan dari massa atau serbuk yang memenuhi baku tertentu yang telah ditetapkan Anonim, 2000. Salah satu cara ekstraksi yang sering dilakukan adalah metode maserasi. Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. Pemilihan pelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam pelarut tersebut Lenny, 2006. Keuntungan metode maserasi adalah cara pengerjaan dan alat yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Akan tetapi, metode ini memiliki kelemahan, yakni waktu pengerjaannya lama Mustofa, 2007. Pelarut cair yang sering digunakan pada pembuatan ekstrak adalah air dan campuran etanol air. Bila digunakan cairan penyari air maka untuk mencegah tumbuhnya jamur dapat ditambahkan bahan pengawet yang diberikan pada awal penyarian Anonim, 2000.

D. Uji Sitotoksisitas

Sitotoksisitas adalah sifat toksis atau beracun suatu senyawa terhadap sel yang hidup. Uji sitotoksisitas adalah uji in vitro dengan menggunakan kultur sel yang digunakan dalam evaluasi keamanan obat, kosmetika, zat tambahan makanan, pestisida, dan digunakan juga untuk mendeteksi adanya aktivitas sitotoksik dari suatu senyawa. Sistem ini merupakan uji kualitatif dan kuantitatif dengan cara menetapkan kematian sel Freshney, 2000. Salah metode uji sitotoksisitas yang sering digunakan adalah metode perhitungan langsung menggunakan haemocytometer. Metode yang banyak digunakan untuk menghitung sel secara efisien dan akurat adalah menggunakan haemocytometer. Alat ini berupa counting chamber yang memiliki ketebalan 0,1 mm dan squared graduation untuk memudahkan perhitungan. Ketika suspensi sel diisikan ke dalam chamber, sel dapat diamati di bawah mikroskop dan dihitung dalam ruled square yang dipilih. Dari perhitungan ini, jumlah sel per ml suspensi dapat dihitung secara langsung Doyle and Griffiths, 2000. Trypan blue biasa digunakan untuk membedakan sel hidup dari sel mati. Sel hidup tidak terwarnai, bulat dan relatif kecil dibandingkan dengan sel mati. Sedangkan sel mati membengkak dan berwarna biru Doyle and Griffiths, 2000. Dalam beberapa hal, penggunaan trypan blue dihindari karena menyebabkan lapangan pandang berwarna gelap sehingga sulit membedakan sel hidup dan sel mati Elly, 2002. Pemaparan trypan blue yang lebih dari 15 menit juga akan mewarnai sel hidup Anonim, 1999.

E. Landasan Teori