Menurut Azwar 2007 : 103 apabila koefisien validitas itu kurang dari pada 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. Angka ini
ditetapkan sebagai konvensi yang didasarkan pada asumsi distribusi skor dari kelompok subjek yang berjumlah besar.
Untuk menentukan validitas menggunakan corrected item-total corelation,
yaitu dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh pada masing – masing butir pertanyaan. Dari uraian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa : Jika nilai r
hitung
0,30 berarti pernyataan valid Jika nilai r
hitung
≤ 0,30 berarti pernyataan tidak valid
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali, 2006 : 45.
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha. Dan
kriteria pengujian sebagai berikut : Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel
Jika nilai alpha ≤ 0,60 berarti pernyataan tidak reliabel
3.4.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Data yang baik adalah jika data tersebut mengikuti distribusi data normal atau mendekati normal. Uji statistik yang
digunakan untuk menguji normalitas residual adalah dengan uji statistiK non-parametrik Kolmogorof Smirnov.
Hipotesis : Ho = Data residual berdistribusi normal
H
1
= Data residual tidak berdistribisi normal Kaidah pengambilan keputusan:
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 5 maka distribusi adalah distribusi normal.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 5 maka distribusi adalah tidak normal.
Ghozali, 2006 : 147.
3.5. Uji Asumsi Klasik
Persamaan linear berganda harus bersifat BLUE Best Linear Unbiased estimator , artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji
t tidak boleh bias, untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus di penuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh
regresi linear berganda yaitu : a.
Tidak boleh ada autokolerasi
b. Tidak boleh ada multikolinieritas
c. Tidak boleh ada heterokedastisitas.
Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linear
Unbiased Estimator, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias,
1. Uji Autokolerasi
Tujuan uji autokolerasi ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kolerasi pengganggu pada
tahun ini dengan periode tahun sebelumnya. Untuk mengetahui apakah terjadi autokolerasi atau tidak, dapat digunakan uji durbin Watson
Ghozali, 2006 : 95. Patokan besarnya angka durbin Watson Santoso, 2002 sebagai berikut :
Angka DW dibawah -2 ada Autokolerasi Positif Angka DW diatas +2 Autokolerasi Negatif
Angka DW berada diantara -2 sampai +2 tidak ada autokolerasi.
2. Uji Multikolinieritas
Tujuan uji multikolinieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variable bebas. Karena dalam
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variable bebas. Untuk mendeteksi apakah terjadi multikolonieritas atau
tidak, dapat digunakan uji multikolinieritas Ghozali, 2006 : 91.