2.3. Arus Lalu Lintas Dinamis
Arus lalu lintas berhubungan dengan sistem jaringan transportasi. Arus maksimum yang dapat melewati suatu titik atau biasanya pada persimpangan dengan
lampu lalu lintas biasa disebut arus jenuh. Jika arus lalu lintas meningkat pada ruas jalan tertentu, maka waktu tempuh pasti bertambah karena kecepatan menurun.
Kapasitas ruas jalan perkotaan biasanya dinyatakan dengan kendaraan dengan kendaraan atau dalam Satuan Mobil Penumpang SMP per jam. Hubungan antara
arus dengan waktu tempuh atau kecepatan tidaklah linier. Penambahan kendaraan tertentu pada saat arus rendah akan menyebabkan penambahan waktu tempuh yang
kecil jika dibandingkan dengan penambahan kendaraan pada saat arus tinggi. Hal ini menyebabkan fungsi arus mempunyai bentuk umum seperti gambar 2.1.
Black, 1981
Gambar 2.1. Hubungan antara nilai nisbah volumekapasitas dengan waktu tempuh W
a k k e
t p u a
d t a
e t m a
p n u
h
Nisbah volume per kapasitas
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Terlihat pada gambar 2.1. mempunyai asimtot pada saat arus mencapai kapasitas atau nilai Nisbah Volume per Kapasitas NVK mendekati satu. Secara
sederhana, kapasitas tak akan pernah tercapai dan waktu tempuh akan meningkat pesat pada saat arus lalu lintas mendekati kapasitas. Secara nyata, arus lalu lintas
tidak dapat beroperasi dengan kondisi sesederhana ini. Karena itu, modifikasi terhadap teori dasar harus dilakukan. Kemacetan
semakin meningkat apabila arus begitu besar sehingga kendaraan sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total terjadi apabila kendaraan harus berhenti atau
bergerak sangat lambat.
2.4. Tingkat Pelayanan