Etika Penelitian Cara Kerja Alur Penelitian Identifikasi Variabel Variabel bebas Definisi Operasional

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.5.1. Kriteria Inklusi 1. Anak berusia 4 sampai 18 tahun yang menderita semua jenis hemofilia dan anak normal yang tidak menderita hemofilia 3.5.2. Kriteria Eksklusi 1. Anak menderita gangguan fungsi kognitif yang menimbulkan keterbatasan kemampuan dalam penelitian ini. 2. Anak yang menderita retardasi mental. 3. Anak dengan penyakit keganasan. 4. Anak dengan kecacatan sendi lainnya yang bukan disebabkan oleh hemofilia

3.6. Persetujuan Informed Consent

Semua sampel penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu. Formulir penjelasan terlampir dalam usulan penelitian ini.

3.7. Etika Penelitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

3.8. Cara Kerja

1. Orang tua dan anak diberikan penjelasan dan informed consent yang menyatakan setuju mengikuti penelitian ini. 2. Data dasar diperoleh dari wawancara dan kuisioner. 3. Anak yang menderita semua jenis hemofila dimasukkan sebagai kelompok kasus, sedangkan anak normal disesuaikan umur dan jenis kelaminnya dimasukkan sebagai kelompok kontrol. 4. Masing-masing anak diminta melakukan aktivitas-aktivitas yang ada di dalam instrumen FISH dan dinilai kemampuan anak tersebut dalam melakukannya. 5. Berdasarkan hasil jawaban kuisioner dilakukan penilaian kemampuan fungsional pada kelompok kasus dan kontrol. 6. Data dimasukkan dalam tabel, kemudian dianalisis lebih lanjut. 7. Anak dengan hasil kuisioner yang menunjukkan gangguan kemampuan fungsional yang signifikan akan ditindaklanjuti dengan rujukan ke ahli bedah orthopedik. Universitas Sumatera Utara

3.9. Alur Penelitian

3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas

Skala Status hemofilia Nominal Variabel tergantung Skala Kemampuan fungsional Numerik Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Anak penderita Hemofilia Anak yang normal Penilaian kemampuan fungsional dengan FISH Universitas Sumatera Utara

3.11. Definisi Operasional

1. Hemofilia adalah penyakit kelainan mutasi gen faktor koagulasi yang diturunkan, terjadi akibat pengurangan produksi faktor koagulasi yang menyebabkan gangguan koagulasi dan perdarhan. 2. Hemofilia A adalah hemofilia yang terjadi akibat pengurangan sintesis faktor VIII. 3. Hemofilia B adalah hemofilia yang terjadi akibat pengurangan sintesis faktor IX. 4. Hemofilia berat adalah hemofilia dimana konsentrasi faktor VIII atau IX di bawah 0.01 IUmL atau di bawah 1 sehingga perdarahan spontan dan masif dapat terjadi. 5. Hemofilia sedang adalah hemofilia dimana konsentrasi faktor VIII atau IX 0.01-0.05 IUmL atau 1-5 dimana terjadi perdarahan spontan atau setelah trauma ringan. 6. Hemofilia ringan adalah hemofilia dimana konsentrasi faktor VIII atau IX 0.05-0.40 IUmL atau 5-40 dimana perdarahan terjadi setelah tindakan operasi atau trauma sedang berat. 7. Kemampuan fungsional adalah kemampuan fisik seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu yang dinilai dengan instrumen penilaian. 8. Functional Independence Score in Hemophilia FISH adalah suatu instrumen yang menilai kemampuan penderita hemofilia dalam melakukan aktivitas tertentu yaitu makan dan perawatan diri, mandi, berpakaian, berdiri dari kursi dan jongkok, berjalan dan naik tangga. Masing-masing aktivitas diberi nilai 1 Universitas Sumatera Utara sampai 4. Nilai 1 bila penderita tidak dapat melakukan aktivitas. Nilai 2 bila penderita perlu bantuan parsial atau modifikasi alat atau lingkungan untuk melakukan aktivitas. Nilai 3 bila penderita dapat melakukan aktivitas tapi dengan ketidaknyamanan atau rasa nyeri. Nilai 4 bila penderita dapat melakukan aktivitas sebagaimana orang normal. Dikatakan mempunyai kemampuan penderita menurun bila jumlah nilainya lebih rendah dibandingkan kelompok yang lain. 13. Anak yang normal adalah kelompok anak yang tidak menderita hemofilia dengan usia dan jenis kelamin yang sama dengan kelompok anak penderita hemofilia, yang tidak menderita gangguan kognitif atau retardasi mental, tidak menderita penyakit keganasan atau menderita kecacatan sendi. 14. Anak dengan retardasi mental adalah anak dengan fungsi intelektual umum yang signifikan di bawah rata-rata yang berakibat atau berkaitan dengan hendaya tingkah laku adaptif, dan muncul selama periode perkembangan sebelum berusia 18 tahun 15. Anak dengan keganasan adalah anak yang menderita segala bentuk penyakit keganasan. 25 Universitas Sumatera Utara

3.12. Rencana Pengolahan dan Analisa Data